Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Tempat Jualan Mama-mama Port Numbay Jauh dari Kata Layak

Melihat Alasan Pendirian Pasar Mama-mama Port Numbay 

Dioperasikannya Jembatan Youtefa membuka peluang besar bagi masyarakat, baik bagi masyarakat di sekitar jembatan Youtefa, ataupun masyarakat dari kawasan lainnya. Kini pasar khusus mama-mama Port Numbay akan didirikan di kawasan Pantai Mendug

Rencana lokasi pembangunan Pasar Mama-mama Port Numbay di kawasan Pantai Mendug, saat ini lahan tersebut tengah ditimbun, foto ini diambil Selasa (21/7) kemarin.   ( foto: Noel Wenda/Cenderawasih Pos )

Laporan Noel Wenda 

Pembangunan tak boleh melupakan masyarakat lokal hal itulah yang menjadi fokus utama agar masyarakat setempat tak termarginalkan, terpinggirkan oleh dampak dari pembangunan. 

 Setiap saat jalan menuju Holtekamp selalu ramai oleh kendaraan, apalagi di akhir pekan kawasan tersebut selalu padat. Dan seperti biasa pedagang kaki lima bermunculan, hal ini menandakan ada peluang usaha. Masyarakat pendatang sudah melihat peluang tersebut lebih dulu dengan pembangunan secara masif di pinggir jalan dibangun pasar buah-buahan, makanan dan sebagainya. 

 Sementara masyarakat lokal tak banyak hanya di ujung jembatan Youtefa, dan di ujung jalan menuju Holtekamp.  Sebagai tempat yang strategis pengguna jalan melakukan pembelian setiap jualan masyarakat yang berada di pinggiran jalan tersebut.”Kalau pembeli lumayan, karena pembeli bilang ikan kami segar – segar,” kata Penjual Ikan Mama Nonce Hanasbei.

Baca Juga :  Lebih Banyak Istri Gugat Cerai Suami

Dari pantauan Cenderawasih Pos mama-maam Port Numbay berjualan dengan ala kadarnya, sepeti tak miliki atap, dan jauh dari kata layak. Jika panas, kepanasan, begitu juga jika hujan mereka mungkin akan menepi (berteduh). 

 “Benar, kami memang sangat membutuhkan ada tempat jualan yang baik karena kami selalu terkena matahari pada siang hari terus angin lagi jadi memang kami harap ada tempat jualan yang baik di,” katanya.

  Sambil menghempaskan lalat yang hinggap di ikan jualannya mama Mince yang memiliki empat anak ini mengaku harus berjualan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak.

 Ia  berharap pemerintah kota Jayapura dan juga aparat pemerintahan Kampung dapat memberi tempat bagi masyarakat sesuai dengan usulan Musrenbang yang pernah disampaikan masyarakat secara cara musyawarah di kampung hal ini agar adanya pasar di daerah tersebut yang dapat menambah semangat mereka untuk berjualan bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan sekolah anak-anak.

” Kami sudah pernah mengusulkan di Musrenbang kampung gambarkan rencana mau bangun tapi sampai sekarang belum, kalau pemerintah kota karena belum pernah usulkan tapi kami harapkan ada bantuan dari dinas terkait karena ini merupakan tempat yang kami inginkan untuk menjadi tempat berjualan kami masyarakat asli di 2 kampung ini (Tobati –Enggros),” katanya.

Baca Juga :  Tiga Pemakai Sabu Ditangkap

 Sementara itu disinggung soal rencana dibangunnya pasar oleh ketua Pokja perempuan MRP Nerlince Wamuar Rollo ia mengatakan sangat mendukung proses pembangunan pasar tersebut namun karena letaknya yang sudah didapatkan tanahnya tempatnya jauh dari tempat jualan mereka maka, merekapun keberatan. 

“Memang Ibu Ondoafi Rollo rencana mau bangun pasar untuk mama-mama Pport Numbay tapi tempatnya jauh dari tempat kami usaha, maka kami tidak sepakat kalau boleh panggil pemilik tanah baru kita sepakat bangun pasar, mungkin ini bisa,” ujarnya.

 Sebelumnya beberapa waktu lalu saat penyerahan makanam lokal bagi perempuan Port Numbay, Ketua Pokja Perempuan MRP  Nerlince Wamuar SE mengatakan pihaknya akan membangun pasar di wilayah itu. Hal ini dikatakannya karena menurutnya selama ini Mama-mama Port Numbay yang berjualan di sekitar kawasan tersebut  tak layak. 

 Ia mengaku terkait hal ini pihaknya telah berkoordinasi dengan walikota melalui telepon seluler dan beliau sangat mendukung dibangunnya pasar tersebut untuk itu diharapkan adanya dukungan dari masyarakat untuk tetap melaut dan tidak membuat pasar itu menjadi kosong tetapi ada hasil laut yang dijual sehingga orang dapat membelinya dan menjadi pasar langganan.

 “Yang cari ikan dan bia kita buat pasar maka  saya minta dukungan penuh tidak ada uang yang penting semangat untuk kerja dan melaut,” ujarnya.(*/wen) 

Melihat Alasan Pendirian Pasar Mama-mama Port Numbay 

Dioperasikannya Jembatan Youtefa membuka peluang besar bagi masyarakat, baik bagi masyarakat di sekitar jembatan Youtefa, ataupun masyarakat dari kawasan lainnya. Kini pasar khusus mama-mama Port Numbay akan didirikan di kawasan Pantai Mendug

Rencana lokasi pembangunan Pasar Mama-mama Port Numbay di kawasan Pantai Mendug, saat ini lahan tersebut tengah ditimbun, foto ini diambil Selasa (21/7) kemarin.   ( foto: Noel Wenda/Cenderawasih Pos )

Laporan Noel Wenda 

Pembangunan tak boleh melupakan masyarakat lokal hal itulah yang menjadi fokus utama agar masyarakat setempat tak termarginalkan, terpinggirkan oleh dampak dari pembangunan. 

 Setiap saat jalan menuju Holtekamp selalu ramai oleh kendaraan, apalagi di akhir pekan kawasan tersebut selalu padat. Dan seperti biasa pedagang kaki lima bermunculan, hal ini menandakan ada peluang usaha. Masyarakat pendatang sudah melihat peluang tersebut lebih dulu dengan pembangunan secara masif di pinggir jalan dibangun pasar buah-buahan, makanan dan sebagainya. 

 Sementara masyarakat lokal tak banyak hanya di ujung jembatan Youtefa, dan di ujung jalan menuju Holtekamp.  Sebagai tempat yang strategis pengguna jalan melakukan pembelian setiap jualan masyarakat yang berada di pinggiran jalan tersebut.”Kalau pembeli lumayan, karena pembeli bilang ikan kami segar – segar,” kata Penjual Ikan Mama Nonce Hanasbei.

Baca Juga :  Lebih Banyak Istri Gugat Cerai Suami

Dari pantauan Cenderawasih Pos mama-maam Port Numbay berjualan dengan ala kadarnya, sepeti tak miliki atap, dan jauh dari kata layak. Jika panas, kepanasan, begitu juga jika hujan mereka mungkin akan menepi (berteduh). 

 “Benar, kami memang sangat membutuhkan ada tempat jualan yang baik karena kami selalu terkena matahari pada siang hari terus angin lagi jadi memang kami harap ada tempat jualan yang baik di,” katanya.

  Sambil menghempaskan lalat yang hinggap di ikan jualannya mama Mince yang memiliki empat anak ini mengaku harus berjualan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak.

 Ia  berharap pemerintah kota Jayapura dan juga aparat pemerintahan Kampung dapat memberi tempat bagi masyarakat sesuai dengan usulan Musrenbang yang pernah disampaikan masyarakat secara cara musyawarah di kampung hal ini agar adanya pasar di daerah tersebut yang dapat menambah semangat mereka untuk berjualan bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan sekolah anak-anak.

” Kami sudah pernah mengusulkan di Musrenbang kampung gambarkan rencana mau bangun tapi sampai sekarang belum, kalau pemerintah kota karena belum pernah usulkan tapi kami harapkan ada bantuan dari dinas terkait karena ini merupakan tempat yang kami inginkan untuk menjadi tempat berjualan kami masyarakat asli di 2 kampung ini (Tobati –Enggros),” katanya.

Baca Juga :  Ibu Negara Menyapa Perempuan Papua

 Sementara itu disinggung soal rencana dibangunnya pasar oleh ketua Pokja perempuan MRP Nerlince Wamuar Rollo ia mengatakan sangat mendukung proses pembangunan pasar tersebut namun karena letaknya yang sudah didapatkan tanahnya tempatnya jauh dari tempat jualan mereka maka, merekapun keberatan. 

“Memang Ibu Ondoafi Rollo rencana mau bangun pasar untuk mama-mama Pport Numbay tapi tempatnya jauh dari tempat kami usaha, maka kami tidak sepakat kalau boleh panggil pemilik tanah baru kita sepakat bangun pasar, mungkin ini bisa,” ujarnya.

 Sebelumnya beberapa waktu lalu saat penyerahan makanam lokal bagi perempuan Port Numbay, Ketua Pokja Perempuan MRP  Nerlince Wamuar SE mengatakan pihaknya akan membangun pasar di wilayah itu. Hal ini dikatakannya karena menurutnya selama ini Mama-mama Port Numbay yang berjualan di sekitar kawasan tersebut  tak layak. 

 Ia mengaku terkait hal ini pihaknya telah berkoordinasi dengan walikota melalui telepon seluler dan beliau sangat mendukung dibangunnya pasar tersebut untuk itu diharapkan adanya dukungan dari masyarakat untuk tetap melaut dan tidak membuat pasar itu menjadi kosong tetapi ada hasil laut yang dijual sehingga orang dapat membelinya dan menjadi pasar langganan.

 “Yang cari ikan dan bia kita buat pasar maka  saya minta dukungan penuh tidak ada uang yang penting semangat untuk kerja dan melaut,” ujarnya.(*/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya