JAYAPURA – Upacara 17 Agustus, yang digelar Pemerintah Provinsi Papua, di Stadion Mandala, Distrik Jayapura Utara, tahun ini lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI, tak ada penampilan atraksi atau pertunjukan di penghujung acara seperti tarian kolosal, terjun payung maupun parade pasukan.
Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni mengatakan, momen kemerdekaan tahun ini telah diperingati dengan suka cita dan kegembiraan bersama seluruh masyarakat Papua, melalui berbagai kegiatan perlombaan yang digelar Pemerintah Provinsi Papua.
Diakuinya bahwa rangkaian kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Ia pun mengajak masyarakat Papua untuk bersama-sama bersyukur atas kemerdekaan ini. “Mari mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan positif, kegiatan pembangunan, menjaga Papua tetap aman dan damai,” kata Fatoni.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga iklim yang kondusif. Merawat kebersamaan, karena itu menjadi modal untuk melaksanakan pembangunan. “Iklim yang kondusif menjadi modal kita untuk mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Sementara Kapolda Papua, Patrige Rudolf Renwarin menyampaikan, situasi keamanan di Papua, Papua Selatan dan Papua Pegunungan relatif kondusif pada pelaksanaan 17 Agustus. Meski dirinya tak memungkiri bahwa ada beberapa kejadian di tanggal 14 dan 15.
“Banyak orang beranggapan bahwa Papua sangat rawan, namun kita kita bersyukur pada pelaksanaan 17 Agustus situasi keamanan di tanah Papua relatif kondusif, semoga ini bertahan sampai kapan pun,” ujarnya.
Di sisi lain, bertepatan dengan suasana PSU, ia mengajak semua komponen untuk ikut bertanggung jawab menjaga, memelihara keamanan dan ketertiban. “Jangan ada yang mudah terpancing atau terprovokasi dengan isu yang sengaja dikembangkan,” tegasnya.