Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Perangi Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Siapkan Sejumlah Program

JAYAPURA-Jumlah  angka kemiskinan masyarakat di wilayah Kota Jayapura masih tinggi. Pj. Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey menyebut, ada sekitar 11 persen dari jumlah penduduk kota Jayapura yang masih tercatat sebagai warga yang masuk dalam kategori miskin.

“Angka kemiskinan di kota Jayapura masih tinggi, ada sekitar 11 persen dari jumlah penduduk di Kota Jayapura, tetapi beberapa intervensi kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura dari tahun ke tahun,” kata Frans Pekey, Selasa (17/10).

Dia mengatakan, untuk menyikapi persoalan ini, Pemerintah Kota Jayapura telah meluncurkan sejumlah program, mulai dari pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga pemberian bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu.

Baca Juga :  Sistem Penarikan Retribusi Parkir Dinilai Belum Maksimal

“Melalui bantuan pemberdayaan ekonomi, bagi para UMKM dengan pemberian modal, peralatan termasuk juga dengan pemberian bantuan di bidang perikanan nelayan. Kemarin dengan pemberian peralatan tangkap, dan juga fasilitas pendukung lainya,” benernya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan dalam bentuk skema lain, ada bantuan nasional program keluarga harapan (PKH), bahkan ada juga bantuan pangan. Pemerintah Kota Jayapura juga menganggarkan secara khusus melalui APBD untuk program penanganan kemiskinan di wilayah Pemkot Jayapura.

“Di dalam APBD ada juga program bantuan sosial berupa perbaikan sanitasi lingkungan dan rumah ada juga bantuan ekonomi, bantuan sosial, modal usaha dan juga bantuan untuk biaya pengobatan,”benernya.

Selain itu, berupa program padat karya didinas tenaga kerja, dengan membuka lapangan kerja bagi para pencari kerja khusus orang asli papua. Dalam setahun dilaksanakan sebanyak tiga kali, juga ada pelatihan pelatihan, salah satunya  pelatihan petugas satpam  bekerjasama dengan SPN polda papua.

Baca Juga :  Indah Namun Kami Menangis

“Itu semua ruang yang kita buka untuk menyerap tenaga kerja, Karena  itu bisa mengurangi pengangguran, tidak adanya penghasilan atau pendapatan itu menjadi cikal bakal masyarakat atau penduduk menjadi miskin,”pungkasnya.(roy/tri)

JAYAPURA-Jumlah  angka kemiskinan masyarakat di wilayah Kota Jayapura masih tinggi. Pj. Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey menyebut, ada sekitar 11 persen dari jumlah penduduk kota Jayapura yang masih tercatat sebagai warga yang masuk dalam kategori miskin.

“Angka kemiskinan di kota Jayapura masih tinggi, ada sekitar 11 persen dari jumlah penduduk di Kota Jayapura, tetapi beberapa intervensi kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura dari tahun ke tahun,” kata Frans Pekey, Selasa (17/10).

Dia mengatakan, untuk menyikapi persoalan ini, Pemerintah Kota Jayapura telah meluncurkan sejumlah program, mulai dari pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga pemberian bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu.

Baca Juga :  BPBD Sosialisasikan Mitigasi Bencana di Distrik Japut

“Melalui bantuan pemberdayaan ekonomi, bagi para UMKM dengan pemberian modal, peralatan termasuk juga dengan pemberian bantuan di bidang perikanan nelayan. Kemarin dengan pemberian peralatan tangkap, dan juga fasilitas pendukung lainya,” benernya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan dalam bentuk skema lain, ada bantuan nasional program keluarga harapan (PKH), bahkan ada juga bantuan pangan. Pemerintah Kota Jayapura juga menganggarkan secara khusus melalui APBD untuk program penanganan kemiskinan di wilayah Pemkot Jayapura.

“Di dalam APBD ada juga program bantuan sosial berupa perbaikan sanitasi lingkungan dan rumah ada juga bantuan ekonomi, bantuan sosial, modal usaha dan juga bantuan untuk biaya pengobatan,”benernya.

Selain itu, berupa program padat karya didinas tenaga kerja, dengan membuka lapangan kerja bagi para pencari kerja khusus orang asli papua. Dalam setahun dilaksanakan sebanyak tiga kali, juga ada pelatihan pelatihan, salah satunya  pelatihan petugas satpam  bekerjasama dengan SPN polda papua.

Baca Juga :  Indah Namun Kami Menangis

“Itu semua ruang yang kita buka untuk menyerap tenaga kerja, Karena  itu bisa mengurangi pengangguran, tidak adanya penghasilan atau pendapatan itu menjadi cikal bakal masyarakat atau penduduk menjadi miskin,”pungkasnya.(roy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya