Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Otniel Meraudje Jabat Kepala Kampung Tobati

JAYAPURA-Kampung Tobati akhirnya segera memiliki kepala kampung definitif setelah dilakukannya pemilihan kepala kampung secara demokrasi di kampung Tobati, Selasa (17/10).

Diketahui pemilihan kepala kampung Tobati ini diikuti oleh lima kandidat calon, mereka masing-masing Abraham Hababuk, Isak Samuel Hamadi,  James Ireuw, Otniel Meraudje, Richard Haay.

Dari hasil  pencoblosan yang dilakukan di para para adat Ireeuw itu, Otniel Meraudje meraih suara terbanyak dengan raihan suara 117 suara, Ishak Samuel Hamadi 71 suara, Abraham Hababuk 38 suara, James Ireeuw 35 suara, Richard Jangkes Haay 27 suara.

Plt. Kepala Kampung Tobati, Fransiskus Esa mengatakan,  berdasarkan DPT yang tercatat ada 350 wajib pilih dikampung itu.  Namun hanya 305 wajib pilih  yang memberikan suaranya di kotak suara.

Baca Juga :  Dua Warga PNG Ditangkap Bawa 51 Paket Ganja

“Semua calon yang bertarung hari ini sudah mengikuti proses dan tahapan sampai dengan hari  ini pemilihan,” ujar Fransiskus Esa, Selasa (17/10).

Proses pemilihan kepala kampung Tobati kali ini disaksikan langsung oleh PJ Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey dan sejumlah pejabat lainya dari Pemkot Jayapura. Proses pemilihan kepala kampung itu juga mendapatkan pengawalan langsung dari aparat kepolisian dan beberapa anggota TNI. Bahkan dihadiri langsung oleh Kapolresta Jayapura, Kombespol Vicktor Mackbon.

Pj Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey berharap, siapapun yang akan terpilih sebagai kepala kampung, perlu didukung dalam pelaksanaan program kerjanya di kampung. Dia juga meminta kepada kepala kampung terpilih, supaya dalam menjalankan program kerjanya harus ada  skala prioritas.

Baca Juga :  Pemkot Jelaskan Masalah Tenaga Honorer dan K2 

Misalnya setahun pertama membangun infrastruktur perumahan masyarakat di kampung, tahun kedua misalnya program ekonomi. Sehingga pembangunan di kampung bisa terarah dan nampak, terutama dalam memanfaatkan alokasi dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Setiap tahun harus ada prioritas, kalau bangun satu-satu tidak ada nampak, harus ada prioritas pembangunan dikampung, kesepakatan sesuai dengan mekanisme yang ada di kampung,” harap Frans Pekey.

Sehubungan dengan hal tersebut, dia berharap agar masyarakat dikampung itu harus dipastikan sudah terdaftar sebagai peserta pemilu 2024 mendatang. Sehingga mereka bisa memberikan hak politiknya dalam pesta dekorasi tersebut.(roy/tri).

JAYAPURA-Kampung Tobati akhirnya segera memiliki kepala kampung definitif setelah dilakukannya pemilihan kepala kampung secara demokrasi di kampung Tobati, Selasa (17/10).

Diketahui pemilihan kepala kampung Tobati ini diikuti oleh lima kandidat calon, mereka masing-masing Abraham Hababuk, Isak Samuel Hamadi,  James Ireuw, Otniel Meraudje, Richard Haay.

Dari hasil  pencoblosan yang dilakukan di para para adat Ireeuw itu, Otniel Meraudje meraih suara terbanyak dengan raihan suara 117 suara, Ishak Samuel Hamadi 71 suara, Abraham Hababuk 38 suara, James Ireeuw 35 suara, Richard Jangkes Haay 27 suara.

Plt. Kepala Kampung Tobati, Fransiskus Esa mengatakan,  berdasarkan DPT yang tercatat ada 350 wajib pilih dikampung itu.  Namun hanya 305 wajib pilih  yang memberikan suaranya di kotak suara.

Baca Juga :  Vonis Lukas Enembe Diperberat jadi 10 Tahun

“Semua calon yang bertarung hari ini sudah mengikuti proses dan tahapan sampai dengan hari  ini pemilihan,” ujar Fransiskus Esa, Selasa (17/10).

Proses pemilihan kepala kampung Tobati kali ini disaksikan langsung oleh PJ Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey dan sejumlah pejabat lainya dari Pemkot Jayapura. Proses pemilihan kepala kampung itu juga mendapatkan pengawalan langsung dari aparat kepolisian dan beberapa anggota TNI. Bahkan dihadiri langsung oleh Kapolresta Jayapura, Kombespol Vicktor Mackbon.

Pj Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey berharap, siapapun yang akan terpilih sebagai kepala kampung, perlu didukung dalam pelaksanaan program kerjanya di kampung. Dia juga meminta kepada kepala kampung terpilih, supaya dalam menjalankan program kerjanya harus ada  skala prioritas.

Baca Juga :  Diduga Patah Hati, Seorang Pria Nekat Panjat Jembatan Youtefa

Misalnya setahun pertama membangun infrastruktur perumahan masyarakat di kampung, tahun kedua misalnya program ekonomi. Sehingga pembangunan di kampung bisa terarah dan nampak, terutama dalam memanfaatkan alokasi dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Setiap tahun harus ada prioritas, kalau bangun satu-satu tidak ada nampak, harus ada prioritas pembangunan dikampung, kesepakatan sesuai dengan mekanisme yang ada di kampung,” harap Frans Pekey.

Sehubungan dengan hal tersebut, dia berharap agar masyarakat dikampung itu harus dipastikan sudah terdaftar sebagai peserta pemilu 2024 mendatang. Sehingga mereka bisa memberikan hak politiknya dalam pesta dekorasi tersebut.(roy/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya