JAYAPURA-Satuan Patroli (Satrol) Lantamal X Jayapura menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi peredaran ganja melalui jalur perairan dari Papua Nugini (PNG) menuju Indonesia, khususnya ke wilayah Kota Jayapura.
Guna menekan aktivitas penyelundupan tersebut, Satrol Lantamal X kini masif melakukan patroli laut. Salah satu kegiatan patroli dilakukan pada Jumat (13/6), di mana Tim Quick Response (TQR) Satrol Jayapura melaksanakan patroli intensif menggunakan longboat dan speedboat.
Berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos, patroli tersebut berlangsung di kawasan perairan Jayapura. Dalam patroli tersebut, tim TQR sempat menunjukkan kesigapan tinggi.
Mereka yang awalnya berlayar santai dari dermaga Mako Satrol langsung tancap gas dan mengejar sebuah perahu yang terlihat mencurigakan.
Sempat terjadi adu argumen karena nelayan merasa keberatan diperiksa. Namun setelah diberikan pemahaman mengenai tujuan patroli, tim akhirnya diperbolehkan memeriksa barang bawaan mereka.
“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan barang terlarang, seperti narkotika, bom ikan, maupun senjata,” ungkap Komandan Satrol Lantamal X Jayapura, Kolonel Laut (P) Dedy Obet.
Setelah pemeriksaan selesai, para nelayan diperbolehkan melanjutkan aktivitas memancing. Patroli tersebut awalnya direncanakan hingga mendekati wilayah perbatasan PNG. Namun, akibat kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi, Komandan Satrol memutuskan untuk menarik pasukan kembali ke markas.
“Kita tidak bisa memaksakan kalau ombak besar. Tapi patroli akan tetap kita lanjutkan saat cuaca sudah membaik,” tegas Kolonel Dedy.
Ia menegaskan bahwa fokus utama patroli adalah mencegah masuknya ganja dari PNG ke Jayapura. Hal ini dilakukan karena maraknya peredaran ganja di kota tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
“Target utama kami adalah ganja. Tapi jika ada barang lain yang bersifat ilegal, tetap akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya lagi.