Tuesday, April 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Dampak Efisiensi Anggaran, Pemeliharaan Alkes dan Gedung Terancam

Pendapatan BLUD RSUD Jayapura Belum Mampu Bayar Tenaga Kontrak Sesuai UMP

JAYAPURA – Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum menyebut, jauh sebelum adanya pemangkasan anggaran, rumah sakit milik pemerintah ini sudah survive seiring dengan dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB). dr Aaron menyebut, sumber dana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura berasal dari pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 28 miliar

  “Sumber anggaran kami berasal dari BLUD dan APBD. Namun deiring dengan adanya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, maka anggaran APBD berdampak pada pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat  kesehatan (Alkes) yang ada di rumah sakit,” terang dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/4) lalu.

Baca Juga :  Gubernur Disarankan Tetapkan Wakil Sebelum Agustus

  Menurutnya, dari pendapatan BLUD, 40 persen untuk pembiayaan jasa medis, sedangkan 60 persen untuk biaya gaji bulanan, cicilan tunggakan utang, kebutuhan mendesak, operasional rumah sakit dan penunjang lainnya.

   “Pendapatan dari BLUD juga untuk membayar sekitar 250 hingga 300 tenaga kontrak yang ada di RSUD Jayapura. Ratusan orang tersebut digaji dari penghasilan yang kami cari sendiri,” terangnya.

  Adapun 300 orang tenaga kontrak ini terdiri dari perawat, bagian elektromedik, tenaga fisikawan medis, tenaga IT dan beberapa bagian di dalamnya. Gaji tenaga kontrak ini, kata dr Aaron, disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan tidak sesuai UMP.

  “Setiap bulan, kami mengeluarkan sekitar Rp 900 juta untuk membayar tenaga kontrak yang sumber anggarannya berasal dari BLUD,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemkot Canangkan 6 Budaya Kerja Berintegritas

  Dikatakan, anggaran Rp 28 miliar yang bersumber dari APBD akan dipergunakan untuk pengadaan peralatan, pemeriksaan alat, belanja pengadaan obat-obatan, pengadan habis pakai  dan biaya lainnya.

Sedangkan anggaran lainnya yang bersumber dari Kementrian Kesehatan senilai Rp 19 miliar, akan digunakan untuk perbaikan listrik, perbaikan bangunan dan pengadaan alat di RSUD Jayapura.

  “Kita memaksimalkan anggaran yang ada dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Papua yang berobat di RSUD Jayapura,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Pendapatan BLUD RSUD Jayapura Belum Mampu Bayar Tenaga Kontrak Sesuai UMP

JAYAPURA – Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum menyebut, jauh sebelum adanya pemangkasan anggaran, rumah sakit milik pemerintah ini sudah survive seiring dengan dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB). dr Aaron menyebut, sumber dana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura berasal dari pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 28 miliar

  “Sumber anggaran kami berasal dari BLUD dan APBD. Namun deiring dengan adanya efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, maka anggaran APBD berdampak pada pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat  kesehatan (Alkes) yang ada di rumah sakit,” terang dr Aaron kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/4) lalu.

Baca Juga :  Pemkot Canangkan 6 Budaya Kerja Berintegritas

  Menurutnya, dari pendapatan BLUD, 40 persen untuk pembiayaan jasa medis, sedangkan 60 persen untuk biaya gaji bulanan, cicilan tunggakan utang, kebutuhan mendesak, operasional rumah sakit dan penunjang lainnya.

   “Pendapatan dari BLUD juga untuk membayar sekitar 250 hingga 300 tenaga kontrak yang ada di RSUD Jayapura. Ratusan orang tersebut digaji dari penghasilan yang kami cari sendiri,” terangnya.

  Adapun 300 orang tenaga kontrak ini terdiri dari perawat, bagian elektromedik, tenaga fisikawan medis, tenaga IT dan beberapa bagian di dalamnya. Gaji tenaga kontrak ini, kata dr Aaron, disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dan tidak sesuai UMP.

  “Setiap bulan, kami mengeluarkan sekitar Rp 900 juta untuk membayar tenaga kontrak yang sumber anggarannya berasal dari BLUD,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bongkar Motor Saat Mabuk, Polisi Amankan Tiga Pemuda

  Dikatakan, anggaran Rp 28 miliar yang bersumber dari APBD akan dipergunakan untuk pengadaan peralatan, pemeriksaan alat, belanja pengadaan obat-obatan, pengadan habis pakai  dan biaya lainnya.

Sedangkan anggaran lainnya yang bersumber dari Kementrian Kesehatan senilai Rp 19 miliar, akan digunakan untuk perbaikan listrik, perbaikan bangunan dan pengadaan alat di RSUD Jayapura.

  “Kita memaksimalkan anggaran yang ada dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Papua yang berobat di RSUD Jayapura,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/