Ia mengingatkan bahwa Papua ini bukan provinsi yang masih satu sehingga tidak bisa lagi asal – asalan. Apalagi potensi sumber daya alam di Papua minim sehingga harus pintar – pintar menggarap sesuatu untuk menghasilkan PAD.
“Jadi potensi pertumbuhan ekonomi perlu disiapkan secara baik. Kalau sudah ada sarpras tinggal kepala dinas yang masuk dengan nilai inovatif dan kreatif sebab jika tidak maka Papua akan semakin sulit,” beber Yunus.
“Lihat provinsi yang masih bisa berjalan hingga kini adalah mereka yang mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki meski tak punya SDA,” tambahnya.
Ia mengingatkan agar kepala dinas jangan hanya buat proyek kemudian ditinggalkan. Yunus mengibaratkan bahwa ketika orang akan membuat buat rumah maka sebelum rumah dibangun ia harus tahu airnya darimana, listriknya darimana dan pembuangannya dari mana.
“Contoh Komisi II ke Bonggo disana pemerintah bantu alat pertanian dan lainnya tapi tidak ada kelapa melainkan hanya bedeng. Hulunya harus disiapkan untuk memaksimalkan hilir. Jangan hanya membangun pabrik lalu sudah,” sindirnya.
Sekali lagi Yunus mengingatkan untuk perlu ada pendampingan dan kepala dinas juga perlu membantu soal pemasaran. “Pertanian perkebunan boleh hidup tapi jika pemasaran tidak ada ya sama saja. Kuncinya kepala dinas harus lebih kreatif dan inovatif. Kalau tidak sulit kita membangun Papua,” tutupnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos