Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Abrasi Pantai Ciberi Ancam Potensi Wisata

JAYAPURA- Abrasi Pantai Ciberi terus terjadi belakangan ini. Abrasi ini harus segera ditangani, jika tidak maka bisa mengancam biota laut yang ada di sekitar kawasan itu. Kini daerah itu sudah menjadi tempat wisata, Pemkot Jayapura bersama sejumlah stakeholder terkait sudah melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini.

   Pejabat Sekda kota Jayapura,  Robby Kepas Awi menjelaskan, rapat itu membahas  langkah-langkah atau upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah kota Jayapura terkait dengan masalah abrasi di pantai Ciberi, Kampung Enggros Kota Jayapura.

   “Dalam waktu dekat ini kami akan turun ke pantai Ciberi bersama-sama dengan peserta rapat tadi untuk melihat  titik abrasi, karena, itu berhubungan dengan izin.  Kemudian kami akan melakukan upaya-upaya jangka pendek dengan melakukan penanaman pohon,”kata Robby Kepas Awi, kepada Cendrawasih pos,  Jumat 12/5 kemarin.

Baca Juga :  Demi Membobotkan Isi Raperda, Bapemperda Buka Ruang Diskusi

   Selanjutnya upaya lain juga akan dilakukan misalnya secara berjenjang dokumen-dokumen yang dipresentasikan oleh pihak Balai Wilayah Sungai,   PUPR Kota Jayapura,  Balai Jalan dan Jembatan dan juga Dinas Lingkungan Hidup Provinsi,  akan dilihat kembali untuk dilakukan kajian bersama dan selanjutnya akan dikirim ke Kementerian.

   Karena menurutnya apabila tidak dilakukan penanganan di pantai tersebut,  abrasi semakin hari semakin merusak kawasan pesisir di pantai itu dan mengancam kegiatan laut yang ada di sekitar kawasan pantai tersebut.

  “Ada beberapa hal yang akan menjadi kajian teknis oleh dinas lingkungan hidup,” bebernya.

   Dia menjelaskan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya abrasi ini disebabkan karena faktor alam.  Adapun faktor lain, namun itu juga membutuhkan kajian untuk memastikan. Karena itu Dia meminta agar masalah ini juga menjadi perhatian bersama tidak saja pemerintah tetapi juga masyarakat.

Baca Juga :  Bantuan Otsus DPMK Hanya 9 Kabupaten

  “Sehingga pantai Ciberi tetap ada, masyarakat tetap beraktifitas,”pungkasnya.(roy/tri).

JAYAPURA- Abrasi Pantai Ciberi terus terjadi belakangan ini. Abrasi ini harus segera ditangani, jika tidak maka bisa mengancam biota laut yang ada di sekitar kawasan itu. Kini daerah itu sudah menjadi tempat wisata, Pemkot Jayapura bersama sejumlah stakeholder terkait sudah melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini.

   Pejabat Sekda kota Jayapura,  Robby Kepas Awi menjelaskan, rapat itu membahas  langkah-langkah atau upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah kota Jayapura terkait dengan masalah abrasi di pantai Ciberi, Kampung Enggros Kota Jayapura.

   “Dalam waktu dekat ini kami akan turun ke pantai Ciberi bersama-sama dengan peserta rapat tadi untuk melihat  titik abrasi, karena, itu berhubungan dengan izin.  Kemudian kami akan melakukan upaya-upaya jangka pendek dengan melakukan penanaman pohon,”kata Robby Kepas Awi, kepada Cendrawasih pos,  Jumat 12/5 kemarin.

Baca Juga :  Para Penjual Sayur dan Ikan Keliling Akan Dilakukan Rapid Test

   Selanjutnya upaya lain juga akan dilakukan misalnya secara berjenjang dokumen-dokumen yang dipresentasikan oleh pihak Balai Wilayah Sungai,   PUPR Kota Jayapura,  Balai Jalan dan Jembatan dan juga Dinas Lingkungan Hidup Provinsi,  akan dilihat kembali untuk dilakukan kajian bersama dan selanjutnya akan dikirim ke Kementerian.

   Karena menurutnya apabila tidak dilakukan penanganan di pantai tersebut,  abrasi semakin hari semakin merusak kawasan pesisir di pantai itu dan mengancam kegiatan laut yang ada di sekitar kawasan pantai tersebut.

  “Ada beberapa hal yang akan menjadi kajian teknis oleh dinas lingkungan hidup,” bebernya.

   Dia menjelaskan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya abrasi ini disebabkan karena faktor alam.  Adapun faktor lain, namun itu juga membutuhkan kajian untuk memastikan. Karena itu Dia meminta agar masalah ini juga menjadi perhatian bersama tidak saja pemerintah tetapi juga masyarakat.

Baca Juga :  Satu Bulan, Ada 29 Janda Baru Cerai

  “Sehingga pantai Ciberi tetap ada, masyarakat tetap beraktifitas,”pungkasnya.(roy/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya