Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Karateker Wali Kota Harus Benar-benar Netral

JAYAPURA-Jabatan wali kota dan wakil wali kota Jayapura tinggal satu bulan lebih. Jika sesuai  aturan  kekosongan jabatan ini akan diisi oleh seorang karateker. Dan jika sesuai waktu maka karateker ini akan menjabat kurang lebih dua tahun.

  Tak sedikit yang sedang meraba – raba siapa sosok yang akan menempati posisi tersebut, namun satu tugas utamanya adalah  mensukseskan proses Pemilu di tahun 2024 mendatang. Namun yang jelas siapapun yang ditunjuk menjalankan tugas nanti sepatutnya menempatkan posisi netral terlebih dalam pemilu.

   Ini juga disampaikan Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo yang menaruh harap bahwa karateker yang dipercaya bisa menjalankan amanah sesuai aturan. Abisai sendiri belum mengetahui siapa yang berpeluang atau yang akan ditunjuk oleh gubernur.

Baca Juga :  Bawa Tiga Karung dan 14 Bungkus Plastik Ganja, Seorang Pria Ditangkap

  “Untuk siapa yang akan menjabat, saya sendiri belum tahu. Tapi tentunya siapa saja yang dipercaya oleh gubernur, ia harus menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Kota ini harus dipersiapkan menjadi kota yang menjunjung tinggi nilai – nilai toleransi,” kata Rollo kepada Cenderawasih Pos pekan kemarin di Jayapura.

   Ia pun berharap karateker yang memimpin kota selama waktu yang ditentukan adalah sosok nasionalis  yang memikirkan negara ini. Sebab Jayapura adalah bagian dari negara kesatuan Indonesia sehingga harus bekerja untuk  negara.

  “Siapapun yang terpilih ia harus bekerja untuk negara ini. Negara harus memberi jaminan kepada masyarakat untuk hidup aman  tanpa ada perasaan khawatir untuk bisa bekerja,” kata Rollo.

Baca Juga :  Delapan Dokter Pemkot, Ikuti Pendidikan Spesialis

   Pihaknya juga meminta agar karateker  dalam menjalankan tugas bisa bekerja secara netral, sebab jika memiliki kepentingan maka sewaktu – waktu bisa menimbulkan protes dari masyarakat dan hanya membuat kegaduhan. “Iya tak boleh, karena kepentingan akhirnya menimbulkan kegaduhan, kami tidak mau seperti itu. Ia harus netral dan menyiapkan demokrasi yang dilakukan secara sehat,” tutupnya. (ade/tri)

JAYAPURA-Jabatan wali kota dan wakil wali kota Jayapura tinggal satu bulan lebih. Jika sesuai  aturan  kekosongan jabatan ini akan diisi oleh seorang karateker. Dan jika sesuai waktu maka karateker ini akan menjabat kurang lebih dua tahun.

  Tak sedikit yang sedang meraba – raba siapa sosok yang akan menempati posisi tersebut, namun satu tugas utamanya adalah  mensukseskan proses Pemilu di tahun 2024 mendatang. Namun yang jelas siapapun yang ditunjuk menjalankan tugas nanti sepatutnya menempatkan posisi netral terlebih dalam pemilu.

   Ini juga disampaikan Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo yang menaruh harap bahwa karateker yang dipercaya bisa menjalankan amanah sesuai aturan. Abisai sendiri belum mengetahui siapa yang berpeluang atau yang akan ditunjuk oleh gubernur.

Baca Juga :  Pekman Sambangi RS Ramela dan Pasar Tradisional

  “Untuk siapa yang akan menjabat, saya sendiri belum tahu. Tapi tentunya siapa saja yang dipercaya oleh gubernur, ia harus menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Kota ini harus dipersiapkan menjadi kota yang menjunjung tinggi nilai – nilai toleransi,” kata Rollo kepada Cenderawasih Pos pekan kemarin di Jayapura.

   Ia pun berharap karateker yang memimpin kota selama waktu yang ditentukan adalah sosok nasionalis  yang memikirkan negara ini. Sebab Jayapura adalah bagian dari negara kesatuan Indonesia sehingga harus bekerja untuk  negara.

  “Siapapun yang terpilih ia harus bekerja untuk negara ini. Negara harus memberi jaminan kepada masyarakat untuk hidup aman  tanpa ada perasaan khawatir untuk bisa bekerja,” kata Rollo.

Baca Juga :  Tuntutan TPP Dipenuhi, Siap Kerja Profesional

   Pihaknya juga meminta agar karateker  dalam menjalankan tugas bisa bekerja secara netral, sebab jika memiliki kepentingan maka sewaktu – waktu bisa menimbulkan protes dari masyarakat dan hanya membuat kegaduhan. “Iya tak boleh, karena kepentingan akhirnya menimbulkan kegaduhan, kami tidak mau seperti itu. Ia harus netral dan menyiapkan demokrasi yang dilakukan secara sehat,” tutupnya. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya