Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Melalui Pendidikan Bisa Angkat Harkat dan Martabat Orang Papua

Dari Syukuran Atas Pelantikan Direksi dan Komisari PT Papua Divestasi Mandiri

Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS) areal tambang Freeport (Tsinga, Waa-Banti dan Aroanop) Selasa (28/3) kemarin  menggelar Ibadah syukuran atas pelantikan jajaran Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri, yang telah dilaksanakan di Gedung Papua Youth Cretive Hub Kotaraja, Senin (27/3) lalu.

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Momen syukuran ini berlangsung di Asrama Mimika, Perumnas I Waena, Kota Jayapura, Selasa, (28/3) kemarin, dihadiri para sesepuh, maupun masyarakat dari Kabupaten Mimika, dan juga diikuti oleh seluruh mahasiswa dari Kabupaten Mimika yang ada di Kota Jayapura.

  Komisaris PT. Papua Divestasi Mandiri,  Yafet Manga Beanal mengatakan, momen ini merupakan sejarah, bagi 7 suku pemilik Hak Ulayat di Kabupaten Mimika. Pasalnya sejak 50 tahun yang lalu, masyarakat adat Mimika tidak pernah terlibat dalam jajaran BUMN, untuk mengelola Tambang Emas.

  “Ini kemenangan 7 suku, ini harga diri kita. Kita harus berjuang untuk menyelamatkan masyarakat adat,” ujar Yafet Beanal saat menyampaikan sambutan di Asrama Mimika.

  Yafet menyatakan, sebagai pemilik hak ulayat harus memagari daerahnya sendiri serta siap bekerja untuk membangun  Kabupaten Mimika, secara umum tanah Papua.  “Kita harus pagari daerah kita, artinya jangan orang lain datang ambil kekayaan seperti emas. Kita anak asli Papua harus jaga kekayaan alam kita, ini saatnya, anak muda bangun tanah Papua melalui kerja kerja nyata,” tegas dia.

Baca Juga :  Sibuk Layani Pasien, Tak Sempat Hadiri Penerimaan Penghargaan

  Yafet Manga, mengatakan terlepas dari moment yang berharga (Pelantikan  Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri) semuanya tidak datang begitu saja tanpa melalui perjuangan, serta dukungan dari semua pihak. Namun hal penting dari pada itu, kata dia, pendidikan merupakan hal utama untuk membawa sebuah perubahan.

  “Kita anak Papua kaya akan alam, oleh sebab itu untuk membangun tanah Papua ini lebih maju, maka butuh kualitas pendidikan yang mutu,” kata dia.

  “Untuk itu saya berpesan kepada adik adik mahasiswa yang ada di Kota Pelajar (Kota Jayapura) kuliahlah dengan sunguh sungguh, sebab jika kita memiliki latar belakang pendidikan yang baik, maka kita akan dipandang oleh orang lain,” sambungnya.

  Senada, Direktur Operasional PT. Papua Divestasi Mandiri, Yohan Zonggonau, mengatakan pelantikan Jajaran Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri, merupakan sejarah bagi Masyarakat adat Timika, karena baru kali ini diakomodir menjadi bagian dari BUMN.

  “Setelah 50 tahun emas kita diambil orang, baru kali ini kita anak papua diberi kesempatan menjadi bagian dari BUMN untuk mengelola Tambang Freport,” kata Yohan.

  “Kami sangat bersyukur karena sekarang kita orang Papua dipandang, ini semua berkat dukungan orang tua,” sambung Yohan.

Baca Juga :  Ini Bukan Lagi soal Uri-Uri Kebudayaan, melainkan Invasi Musik

  Yohan berpesan kepada para mahasiswa, agar sungguh sungguh mengenyam pendidikan, sebab pendidikan hal penting untuk membangun tanah Papua.

  “Saya hanya berpesan kepada adik adik mahasisiwa, Kota Jayapura merupakan barometer pendidikan. Oleh sebab itu manfaatkan kesempatan dengan baik untuk mengejar mimpi kalian melalui pendidikan,” ungkap Yohan.

  Iapun menegaskan pendidikan merupakan hal penting untuk memajukan suatu daerah. Selain itu pendidikan juga salah satu cara untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua sendiri.

  “Saya hanya berpesan bagi adik adik mahasiswa, kalian datang di Kota Jayapura untuk belajar, berlajarlah dengan sungguh sunggu, sebab kalian akan dipandang jika kalian bisa berbuat sesuatu, tentu hal ini tidak terlepas dari kualitas pendidikan yang mutu, belajarah jangan sia siakan waktu yang ada,” ungkapnya.

  Iapun melanjutkan agar orang Papua tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain, maka pendidikan jalan keluar untuk menjaewab setiap penilaian orang luar terhadap orang Papua.

  “Kita bersyukur, hal ini tercatat dalam sejarah. Ini baru terjadi diberikan masyarakat adat untuk diakomodir dalam badan usaha Milik negara. 55 tahun lalu tidak ada peristiwa ini. Namun, kita bersyukur 27 Maret 2023 kemarin kita telah dikukuhkan. Ini bukan kemenangan kami direksi, ini kemenangan kita semua. Kalau tanpa dukungan dari masyarakat kita bukan siapa-siapa, kita harus bangkit,” pungkasnya. (*/tri)

Dari Syukuran Atas Pelantikan Direksi dan Komisari PT Papua Divestasi Mandiri

Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS) areal tambang Freeport (Tsinga, Waa-Banti dan Aroanop) Selasa (28/3) kemarin  menggelar Ibadah syukuran atas pelantikan jajaran Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri, yang telah dilaksanakan di Gedung Papua Youth Cretive Hub Kotaraja, Senin (27/3) lalu.

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Momen syukuran ini berlangsung di Asrama Mimika, Perumnas I Waena, Kota Jayapura, Selasa, (28/3) kemarin, dihadiri para sesepuh, maupun masyarakat dari Kabupaten Mimika, dan juga diikuti oleh seluruh mahasiswa dari Kabupaten Mimika yang ada di Kota Jayapura.

  Komisaris PT. Papua Divestasi Mandiri,  Yafet Manga Beanal mengatakan, momen ini merupakan sejarah, bagi 7 suku pemilik Hak Ulayat di Kabupaten Mimika. Pasalnya sejak 50 tahun yang lalu, masyarakat adat Mimika tidak pernah terlibat dalam jajaran BUMN, untuk mengelola Tambang Emas.

  “Ini kemenangan 7 suku, ini harga diri kita. Kita harus berjuang untuk menyelamatkan masyarakat adat,” ujar Yafet Beanal saat menyampaikan sambutan di Asrama Mimika.

  Yafet menyatakan, sebagai pemilik hak ulayat harus memagari daerahnya sendiri serta siap bekerja untuk membangun  Kabupaten Mimika, secara umum tanah Papua.  “Kita harus pagari daerah kita, artinya jangan orang lain datang ambil kekayaan seperti emas. Kita anak asli Papua harus jaga kekayaan alam kita, ini saatnya, anak muda bangun tanah Papua melalui kerja kerja nyata,” tegas dia.

Baca Juga :  Enam Bulan Kedepan Diperkirakan Terjadi Cuaca Ekstrem

  Yafet Manga, mengatakan terlepas dari moment yang berharga (Pelantikan  Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri) semuanya tidak datang begitu saja tanpa melalui perjuangan, serta dukungan dari semua pihak. Namun hal penting dari pada itu, kata dia, pendidikan merupakan hal utama untuk membawa sebuah perubahan.

  “Kita anak Papua kaya akan alam, oleh sebab itu untuk membangun tanah Papua ini lebih maju, maka butuh kualitas pendidikan yang mutu,” kata dia.

  “Untuk itu saya berpesan kepada adik adik mahasiswa yang ada di Kota Pelajar (Kota Jayapura) kuliahlah dengan sunguh sungguh, sebab jika kita memiliki latar belakang pendidikan yang baik, maka kita akan dipandang oleh orang lain,” sambungnya.

  Senada, Direktur Operasional PT. Papua Divestasi Mandiri, Yohan Zonggonau, mengatakan pelantikan Jajaran Direksi dan Komisaris PT Papua Divestasi Mandiri, merupakan sejarah bagi Masyarakat adat Timika, karena baru kali ini diakomodir menjadi bagian dari BUMN.

  “Setelah 50 tahun emas kita diambil orang, baru kali ini kita anak papua diberi kesempatan menjadi bagian dari BUMN untuk mengelola Tambang Freport,” kata Yohan.

  “Kami sangat bersyukur karena sekarang kita orang Papua dipandang, ini semua berkat dukungan orang tua,” sambung Yohan.

Baca Juga :  Korban Sementara Tinggal di Tenda Darurat, Kerugian Masih Didata

  Yohan berpesan kepada para mahasiswa, agar sungguh sungguh mengenyam pendidikan, sebab pendidikan hal penting untuk membangun tanah Papua.

  “Saya hanya berpesan kepada adik adik mahasisiwa, Kota Jayapura merupakan barometer pendidikan. Oleh sebab itu manfaatkan kesempatan dengan baik untuk mengejar mimpi kalian melalui pendidikan,” ungkap Yohan.

  Iapun menegaskan pendidikan merupakan hal penting untuk memajukan suatu daerah. Selain itu pendidikan juga salah satu cara untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua sendiri.

  “Saya hanya berpesan bagi adik adik mahasiswa, kalian datang di Kota Jayapura untuk belajar, berlajarlah dengan sungguh sunggu, sebab kalian akan dipandang jika kalian bisa berbuat sesuatu, tentu hal ini tidak terlepas dari kualitas pendidikan yang mutu, belajarah jangan sia siakan waktu yang ada,” ungkapnya.

  Iapun melanjutkan agar orang Papua tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain, maka pendidikan jalan keluar untuk menjaewab setiap penilaian orang luar terhadap orang Papua.

  “Kita bersyukur, hal ini tercatat dalam sejarah. Ini baru terjadi diberikan masyarakat adat untuk diakomodir dalam badan usaha Milik negara. 55 tahun lalu tidak ada peristiwa ini. Namun, kita bersyukur 27 Maret 2023 kemarin kita telah dikukuhkan. Ini bukan kemenangan kami direksi, ini kemenangan kita semua. Kalau tanpa dukungan dari masyarakat kita bukan siapa-siapa, kita harus bangkit,” pungkasnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya