“Pada bulan lalu telah melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak tidak hanya gereja katolik dan umatnya saja bagaimana juga pihak pemerintah untuk membicarakan mengenali hal-hal yang menjadi perlu di perhatikan pemerintah terkait dengan kunjungan paus ke Vanimo PNG, walaupun dekat tetapi ini diluar negeri,” ujar Pastor Willem.
Adapun agenda dalam rapat itu, dijelaskan Pastor Willem yakni terkait dengan aturan-aturan yang perlu di patuhi, mengingat PNG adalah luar negeri, maka seharusnya para tamu yang harus kesana persiapkan paspor terlebih dulu. Kemudian transportasinya, apakah nanti bisa mengunakan transportasi pribadi lewat darat dan Laut. Ia berharap diatur sedemikian rupa baiknya supaya semua lancar dengan kerjasama semua pihak, baik dari sisi administrasi, keamanan, dan pemerintah.
Ia menambahkan untuk keberangkatan umat nantinya akan dilaksanakan 8 September 2024 mendatang. Pastor Willem mengatakan di Vanimo PNG, Paus hanya kurang lebih tiga jam lamanya yakni dari pukul 15.00-18.00 waktu PNG. Ia mengimbau untuk umat yang tidak punya kartu lintas batas diwajibkan untuk mengurus paspor.
“Iya berharap banyak yang datang, karena yang namanya kunjungan Paus itukan termasuk kunjungan istimewa bagi umat katolik,” ucapnya.
Pastor Willem sampaikan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan PNG punya dua kepentingan, selain menjadi kepala negara, Ia juga sebagai kepala gereja Kristen Katolik seluruh dunia. Namun yang kumpul paspor hingga saat ini tidak hanya katolik tetapi juga protestan.
“Jadi yang terkumpul sekarang ini punya paspor tidak hanya katolik, protestan juga karena mereka merasa istimewa,” pungkasnya. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos