Friday, June 6, 2025
26.7 C
Jayapura

Sesalkan Adanya Dugaan Pelecehan Seksual

   “Karena itu kan kegiatannya di tempat mana, kita juga tidak tahu. Apakah yang bersangkutan itu pembina Pramuka atau tidak, ataupun kalau dia sebagai pembina Pramuka apakah dia melakukan itu pada saat kegiatan pramuka,”ujarnya.

   Apabila kegiatannya berkaitan dengan kegiatan pramuka barulah bisa dikaitkan dengan  pramuka.  Kalaupun itu di luar kegiatan pramuka berarti tidak boleh membawa nama-nama Pramuka karena itu hanya menciptakan pandangan  buruk terhadap Pramuka di Kota Jayapura.

    Ditanya mengenai apakah ada pembinan dan  pengawasan dilakukan terhadap kegiatan pramuka di Kota Jayapura.  Menurutnya hal itu terus dilakukan oleh pihaknya dan itu secara terorganisir mulai dari tingkat atas sampai di tingkat bawah dan tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku.  Termasuk sampai pada kegiatan evaluasi mulai dari tingkat nasional daerah sampai di tingkat cabang,  ranting bahkan di Gugus Depan.

Baca Juga :  Pelaksanaan Tugas Fungsi Penyuluh Agama Katolik  Dievaluasi

   “Pengawasan kegiatan pramuka itu sebenarnya dilakukan langsung oleh para pembina kepada para siswa.  Pembina ini kan guru di satuan sekolah tersebut,  secara berjenjang program yang kita lakukan melalui Pusdik kita membuat kursus-kursus dasar,  kursus lanjutan sampai dengan kursus mahir, ” katanya.

Yang lebih lanjut dia mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum yang disebutkan sebagai pembina ini sebenarnya lebih kepada karakter.  Karena meskipun pembinaan pengawasan dilakukan tetapi kalau yang bersangkutan memiliki karakter yang kurang baik maka itu akan terjadi dan sulit untuk dideteksi apalagi untuk proteksi.

   “Bahkan di dalam keluarga kita sekalipun kalau ada yang berperilaku aneh kita mungkin tidak bisa tahu. Dia biasa-biasa saja tetapi ternyata di luar dia seorang pembunuh dan lain sebagainya.  Dan itu tidak bisa di generalisir semua seperti itu,  bahwa pembinaan kepramukaan itu gagal saya pikir itu bukan menjadi satu ukuran.  Karena itu berhubungan dengan perilaku seseorang,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan dan Pencurian Paling Menonjol

   “Karena itu kan kegiatannya di tempat mana, kita juga tidak tahu. Apakah yang bersangkutan itu pembina Pramuka atau tidak, ataupun kalau dia sebagai pembina Pramuka apakah dia melakukan itu pada saat kegiatan pramuka,”ujarnya.

   Apabila kegiatannya berkaitan dengan kegiatan pramuka barulah bisa dikaitkan dengan  pramuka.  Kalaupun itu di luar kegiatan pramuka berarti tidak boleh membawa nama-nama Pramuka karena itu hanya menciptakan pandangan  buruk terhadap Pramuka di Kota Jayapura.

    Ditanya mengenai apakah ada pembinan dan  pengawasan dilakukan terhadap kegiatan pramuka di Kota Jayapura.  Menurutnya hal itu terus dilakukan oleh pihaknya dan itu secara terorganisir mulai dari tingkat atas sampai di tingkat bawah dan tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku.  Termasuk sampai pada kegiatan evaluasi mulai dari tingkat nasional daerah sampai di tingkat cabang,  ranting bahkan di Gugus Depan.

Baca Juga :  Di Hamadi, Lima Pemuda Diamankan Saat Hisap Ganja

   “Pengawasan kegiatan pramuka itu sebenarnya dilakukan langsung oleh para pembina kepada para siswa.  Pembina ini kan guru di satuan sekolah tersebut,  secara berjenjang program yang kita lakukan melalui Pusdik kita membuat kursus-kursus dasar,  kursus lanjutan sampai dengan kursus mahir, ” katanya.

Yang lebih lanjut dia mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum yang disebutkan sebagai pembina ini sebenarnya lebih kepada karakter.  Karena meskipun pembinaan pengawasan dilakukan tetapi kalau yang bersangkutan memiliki karakter yang kurang baik maka itu akan terjadi dan sulit untuk dideteksi apalagi untuk proteksi.

   “Bahkan di dalam keluarga kita sekalipun kalau ada yang berperilaku aneh kita mungkin tidak bisa tahu. Dia biasa-biasa saja tetapi ternyata di luar dia seorang pembunuh dan lain sebagainya.  Dan itu tidak bisa di generalisir semua seperti itu,  bahwa pembinaan kepramukaan itu gagal saya pikir itu bukan menjadi satu ukuran.  Karena itu berhubungan dengan perilaku seseorang,” pungkasnya.

Baca Juga :  Perlunya Kolaborasi Untuk Masalah Stunting

Berita Terbaru

Artikel Lainnya