Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Empat Kali Terbakar, Pedagang Tetap Bertahan

JAYAPURA-Sekitar 24 unit Lapak milik pedang di Pasar Youtefa Abepura ludes terbakar, Minggu (7/1). Menurut Muhsin  (52) selaku korban kebakaran, lokasi tersebut sudah hampir 4 kali tertimpa musibah kebakaran. Hal itu diketahui lantaran dirinya telah berjualan di lokasi tersebut sejak tahun 2006 silam.

  Menurut Muhsin, sejak pertama kali membuka usaha di Pasar Youtefa dirinya sudah bergonta-ganti jenis  usaha. Dan yang terakhir ini dia membuka usaha baju cakar bongkar (Cabo)

  “Pokoknya sejak pasar Youtefa dibuka, saya sudah jualan di lokasi kebakaran ini, dan ini yang ke 4 kalinya lokasi ini terbakar,” ceritanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (8/1).

  Saat kejadian Muhsin tidak di tempat jualan, sehingga sebagian barang jualan dan lapaknya hangus terbakar. “Saya sedang di rumah, karena hari minggu, tapi dengar informasi ini, saya lari datang, untungnya sebagian barang berhasil diselamatkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pasar Malam di Lapangan Eks Pasar Lama Timika Dipastikan Ilegal

  Muhsing  mengaku sangat terpukul dengan musibah tersebut. Namun walaupun demikian tidak membuatnya patah semangat untuk tetap kembali membuka usaha di lokasi kebakaran itu.

  “Sudah biasa dengan musibah seperti ini, dan ini memang resiko kalau kita membuka usaha di pasar,” tuturnya.

  Hanya saja, dia meminta kepada pemerintah agar segera memberi kepastian kepada para korban, terkait tindak lanjut dari musibah tersebut. “Kalau memang mau dibangun, silahkan bangun lapak baru, tapi kalau mau kasih bantuan saja silahkan, biar kami bangun sendiri,” tuturnya.

  Sebab pasca peristiwa tersebut, mereka harus kehilangan pemasukan. Sementara untuk membiayai keluarga sangat bergantung pada usaya yang ia geluti itu. “Kami sudah tidak bisa berkata kata, hanya pasrah. Oleh sebab itu, kami harap pemerintah segera memberikan kepastian, karena kami tidak punya pemasukan lagi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD: Segera Bangun Hydran di Titik Rawan Kebakaran!

  Pantuan Cenderawasih Pos beberapa korban kebakaran lain, Senin (8/1) kemarin mendatangi lokasi kebakaran tersebut tampak mereka hanya tertunduk lesu melihat tempat usahanya yang hanya tersisa puing-puing kebakaran. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Sekitar 24 unit Lapak milik pedang di Pasar Youtefa Abepura ludes terbakar, Minggu (7/1). Menurut Muhsin  (52) selaku korban kebakaran, lokasi tersebut sudah hampir 4 kali tertimpa musibah kebakaran. Hal itu diketahui lantaran dirinya telah berjualan di lokasi tersebut sejak tahun 2006 silam.

  Menurut Muhsin, sejak pertama kali membuka usaha di Pasar Youtefa dirinya sudah bergonta-ganti jenis  usaha. Dan yang terakhir ini dia membuka usaha baju cakar bongkar (Cabo)

  “Pokoknya sejak pasar Youtefa dibuka, saya sudah jualan di lokasi kebakaran ini, dan ini yang ke 4 kalinya lokasi ini terbakar,” ceritanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (8/1).

  Saat kejadian Muhsin tidak di tempat jualan, sehingga sebagian barang jualan dan lapaknya hangus terbakar. “Saya sedang di rumah, karena hari minggu, tapi dengar informasi ini, saya lari datang, untungnya sebagian barang berhasil diselamatkan,” ujarnya.

Baca Juga :  Todat, Toga, Paguyuban Diharapkan Bisa Bantu Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 

  Muhsing  mengaku sangat terpukul dengan musibah tersebut. Namun walaupun demikian tidak membuatnya patah semangat untuk tetap kembali membuka usaha di lokasi kebakaran itu.

  “Sudah biasa dengan musibah seperti ini, dan ini memang resiko kalau kita membuka usaha di pasar,” tuturnya.

  Hanya saja, dia meminta kepada pemerintah agar segera memberi kepastian kepada para korban, terkait tindak lanjut dari musibah tersebut. “Kalau memang mau dibangun, silahkan bangun lapak baru, tapi kalau mau kasih bantuan saja silahkan, biar kami bangun sendiri,” tuturnya.

  Sebab pasca peristiwa tersebut, mereka harus kehilangan pemasukan. Sementara untuk membiayai keluarga sangat bergantung pada usaya yang ia geluti itu. “Kami sudah tidak bisa berkata kata, hanya pasrah. Oleh sebab itu, kami harap pemerintah segera memberikan kepastian, karena kami tidak punya pemasukan lagi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Dua Jam Razia, 98 Unit Kendaraan Terjaring

  Pantuan Cenderawasih Pos beberapa korban kebakaran lain, Senin (8/1) kemarin mendatangi lokasi kebakaran tersebut tampak mereka hanya tertunduk lesu melihat tempat usahanya yang hanya tersisa puing-puing kebakaran. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya