JAYAPURA – Polda Papua mengundang PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku dan pihak SPBU di Kota Jayapura untuk mengelar rapat di aula Rupatama Polda Papua, Selasa (3/9)
Rapat tersebut membahas terkait antrean panjang kendaraan yang mengisi BBM. Sebab, antrean ini dapat menganggu aktivitas lalulintas di Kota Jayapura.
Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Papua Kombes Pol Drs Yosi Muhamartha, menyampaikan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk mencari solusi dari antrean panjang yang terjadi di Kota Jayapura pada akhir-akhir ini.
“Kita membahas tentang antrean-antrean dari BBM, kemudian kita sama-sama untuk mencari solusi, antisipasi supaya tidak terjadi lagi antrean panjang BBM di SPBU-SPBU yang ada di Kota Jayapura,” kata Kombes Yosi, kepada wartawan, Selasa (3/9).
Dijelaskannya bahwa, Polda Papua telah mengusulkan kepada pihak Pertamina untuk dibuka lebih awal dari hari sebelumnya. “Jadi kalau selama ini jam setengah tujuh, jadi mungkin bisa jam enam,” jelasnya.
Sementara untuk hari Minggu, Irwasda Polda Papua berharap bisa buka lebih cepat lagi, yakni setelah ibadah. Hal itu untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi pada hari Senin.
Kemudian, kata dia, Polda Papua akan menindaklanjuti dengan membentuk tim terpadu untuk dilakukan pemantauan, apabila ada hal-hal yang melanggar tindakan hukum.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun menyatakan bahwa, untuk stok, Pertamina melakukan standar stok minimum. Jadi kalau di Nasional standarnya 50 hari, di Papua standar mencapai 20 hari.
Edi Mangun menjelaskan ketika bicara terkait BBM subsidi semuanya telah diatur oleh pemerintah. Aturan tersebut kata dia sudah disampaikan ke SPBU, dimana masing-masing SPBU semuanya punya Kuota berbeda. Untuk itu tugasnya adalah menjaga kuota itu agar tidak sampai kurang.
“Alhamdulillah tidak pernah kekurangan stok, jadi stok itu tetap ada. Untuk itu, hari ini saya Pertamina, berterimakasih kepada Polda Papua karena hari ini kita berkumpul untuk mengurai benang kusut antrean BBM di Kota Jayapura,” ungkap Edi Mangun, kepada wartawan, Selasa (3/9).
Seperti diketahui dampak antrean panjang tersebut tentunya juga bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena antrean terjadi di samping jalan dan cukup panjang. Kondisi ini terjadi setiap harinya di 18 SPBU dan yang paling utama di 10 SPBU yang melayani solar di kota Jayapura dan sekitarnya. (Kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos