JAYAPURA-Untuk mengantipasi bahan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura sudah melakukan sidak sejak 4 Maret lalu, dan akan terus berlanjut sampai 17 April nanti.
Kepala Balai BPOM Jayapura, Hermanto mengakuk kurang lebih 6 minggu dari BBPOM Jayapura melakukan sidak di Jayapura. “Setiap minggu tugas pengawasan kami itu juga dilakukan di daerah-daerah,”ungkapnya.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan sampai 4 minggu sekarang, pihaknya sudah melakukan pengawasan di 7 kabupaten/kota, termasuk di wilayah Kota Jayapura. Dari hasil pengawasan yang sudah dilakukan di lapangan pihaknya menemukan beberapa produk yang sudah kedaluarsa. Yang paling banyak ditemukan produk kedaluawrsa itu ada di wilayah Kabupaten Keerom.
Produk makanan yang banyak ditemukan diantaranya seperti snack, mie instan dan juga biskuit, ada juga bumbu masakan dan juga minuman-minuman ringan.
“Kalau kami lihat dari kronologisnya bukan karena unsur kesengajaan. Karena di beberapa etalase kadang beberapa ditemukan, kalau yang sengaja itu berarti di satu tempat dan disembunyikan. Jadi setelah diperiksa baru ditemukan, sehingga ada unsur kelalaian dari para pedagang,” kata Hermanto, Rabu (3/4).
Karena itu untuk memastikan produk makanan betul-betul aman untuk dikonsumsi, makanya perlu dilakukan evaluasi sejak barang itu diterima, sampai dimasukkan di dalam etalase juga dilakukan pengawasan.
Lanjut dia barang-barang kedaluwarsa yang ditemukan itu total jika dirupiahkan senilai Rp 5 juta. Ini dianggap turun drastis dari tahun lalu yang mencapai Rp 41 juta. Itu artinya adalah tingkat kesadaran masyarakat terutama para pedagang untuk memastikan barang-barang jualannya tidak kadaluarsa sudah mulai meningkat. (roy/tri).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos