Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Awali Desember Dengan Bersihkan Sampah

JAYAPURA – Moment 1 Desember yang kerap dikaitkan dengan situasi yang mencekam ternyata tidak dirasakan para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Yapen. Di bawah komando Forum Komunikasi Komponen Merah Putih Papua pimpinan Yonas Nussi, sebuah aksi sosial digelar.

   Bentuknya gerebek sampah di lokasi wisata Pantai Ciberi Distrik Abepura. Dan hasilnya, dengan waktu yang tak lebih dari 2 jam sampah yang berhasil terkumpul sebanyak 1.418 Kg atau hampir satu setengah ton.

  Ketua Forum Komunikasi Komponen Merah Putih, Yonas Nussi  menyampaikan bahwa bulan Desember adalah bulan suci bagi umat Kristen karena akan merayakan hari Natal. Awal Desember juga menjadi masa advent yang patut disikapi dengan bijak.

  “Ini masa persiapan untuk menyambut Natal dan kami memulai bulan ini dengan bersih-bersih. Harapannya sepanjang Desember ini semua perayaan maupun ibadah bisa berjalan baik karena dimulai dengan sikap dan hati yang bersih, ” ujar Yonas, Jumat (1/12).

Baca Juga :  Semangat Kapitan Pattimura Harus Terpatri di Pemuda Maluku

   “Kami coba mengajak mahasiswa untuk lebih peka terhadap lingkungannya sebab semua harus bertanggungjawab, ” imbuhnya. Selain itu Yonas menyampaikan bahwa hasil sampah plastik yang dikumpulkan akan dijadikan bahan campuran paving blok. “Ini sudah berjalan dan sampah ini kami manfaatkan menjadi paving blok sehingga punya nilai ekonomis, ” bebernya.    

   Ditambahkan Petronela Meraudje selaku tokoh perempuan yang mendapatkan penghargaan Kalpataru. Ia menyampaikan sampah di Ciberi tidak akan habis karena dua faktor.

  Pertama suplai sampah dari masyarakat yang tinggal di kota masih terjadi hingga sekarang. Kedua banyak sampah yang sudah tertimbun pasir atau lumpur selama bertahun-tahun tahun akan naik seiring pasang surut air.

Baca Juga :  Palang di TPU Buper Dibuka, ini Harapan Suku Kaigere

  “Bisa berkurang kalau masyarakat di kota tidak buang sampah sembarang. Kami di kampung yang akan terus menerus menerima sampah buangan masyarakat di kota, ” keluh Petronela.

  Ia berharap ada kolaborasi yang terus dilakukan untuk menangani persoalan persampahan. “Tidak bisa kalau sendiri. Harus bersama-sama dan kami berterimakasih karena anak muda mau bergerak, ” imbuhnya.

  Kegiatan ini selain diikuti oleh mahasiswa juga melibatkan TNI Polri dan menghasilkan total sampah campuran sebanyak 1.052 Kg, sampah botol kaca sebanyak 71 Kg, sampah botol plastik 84 Kg, sampah sachet, plastik es dan sampah kresek sebanyak 211 Kg. (ade/tri)

JAYAPURA – Moment 1 Desember yang kerap dikaitkan dengan situasi yang mencekam ternyata tidak dirasakan para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Yapen. Di bawah komando Forum Komunikasi Komponen Merah Putih Papua pimpinan Yonas Nussi, sebuah aksi sosial digelar.

   Bentuknya gerebek sampah di lokasi wisata Pantai Ciberi Distrik Abepura. Dan hasilnya, dengan waktu yang tak lebih dari 2 jam sampah yang berhasil terkumpul sebanyak 1.418 Kg atau hampir satu setengah ton.

  Ketua Forum Komunikasi Komponen Merah Putih, Yonas Nussi  menyampaikan bahwa bulan Desember adalah bulan suci bagi umat Kristen karena akan merayakan hari Natal. Awal Desember juga menjadi masa advent yang patut disikapi dengan bijak.

  “Ini masa persiapan untuk menyambut Natal dan kami memulai bulan ini dengan bersih-bersih. Harapannya sepanjang Desember ini semua perayaan maupun ibadah bisa berjalan baik karena dimulai dengan sikap dan hati yang bersih, ” ujar Yonas, Jumat (1/12).

Baca Juga :  Kurang Hati hati Tabrak Truk di Jembatan Youtefa

   “Kami coba mengajak mahasiswa untuk lebih peka terhadap lingkungannya sebab semua harus bertanggungjawab, ” imbuhnya. Selain itu Yonas menyampaikan bahwa hasil sampah plastik yang dikumpulkan akan dijadikan bahan campuran paving blok. “Ini sudah berjalan dan sampah ini kami manfaatkan menjadi paving blok sehingga punya nilai ekonomis, ” bebernya.    

   Ditambahkan Petronela Meraudje selaku tokoh perempuan yang mendapatkan penghargaan Kalpataru. Ia menyampaikan sampah di Ciberi tidak akan habis karena dua faktor.

  Pertama suplai sampah dari masyarakat yang tinggal di kota masih terjadi hingga sekarang. Kedua banyak sampah yang sudah tertimbun pasir atau lumpur selama bertahun-tahun tahun akan naik seiring pasang surut air.

Baca Juga :  Hujan di Atas Normal Masih Berpeluang Terjadi

  “Bisa berkurang kalau masyarakat di kota tidak buang sampah sembarang. Kami di kampung yang akan terus menerus menerima sampah buangan masyarakat di kota, ” keluh Petronela.

  Ia berharap ada kolaborasi yang terus dilakukan untuk menangani persoalan persampahan. “Tidak bisa kalau sendiri. Harus bersama-sama dan kami berterimakasih karena anak muda mau bergerak, ” imbuhnya.

  Kegiatan ini selain diikuti oleh mahasiswa juga melibatkan TNI Polri dan menghasilkan total sampah campuran sebanyak 1.052 Kg, sampah botol kaca sebanyak 71 Kg, sampah botol plastik 84 Kg, sampah sachet, plastik es dan sampah kresek sebanyak 211 Kg. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya