JAYAPURA– Semua sekolah mulai dari jenjang SD, SMP sampai SMA/SMK di Kota Jayapura terus didorong untuk menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Abdul Majid menjelaskan, belakangan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura dalam upaya untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolah-sekolah telah melakukan berbagai persiapan sejak tahun ajaran baru.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan, misalnya Diklat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menggandeng Balai Guru Penggerak, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, telah diupayakan untuk jenjang, SMA/SMK.
“Tetapi untuk jenjang SD, SMP, bahkan PAUD, sekolah-sekolah penggerak ada 32 sekolah yang menjadi cikal bakal, itu dari 3 tahun yang lalu,” kata Abdul Majid, Senin (2/10).
Dikatakan, terkait dengan kesiapan fasilitas penunjang di sekolah-sekolah yang akan menerapkan IKM ini sebenarnya tidak menjadi persoalan yang besar. Pasalnya dalam penerapan IKM ini sekolah-sekolah tetap mengacu pada pemanfaatan fasilitas yang ada di masing-masing sekolah.
“Terkait dengan sarana-prasarana di sekolah-sekolah, sebenarnya penerapan kurikulum ini tidak menjadi persoalan besar, artinya ketika setiap sekolah menerapkan kurikulum ini tetap disesuaikan dengan kesiapan masing-masing sekolah. Karena ini hanya menjadi kebijakan, terutama karena zaman yang berubah dan dinamis sehingga tidak harus stagnan.
Ini menjadi hal positif dan menjadi modal dasar Kota Jayapura untuk terus mempercepat jumlah jumlah sekolah pengimplementasi Kurikulum merdeka belajar,” tambahnya. (roy/tri)
JAYAPURA– Semua sekolah mulai dari jenjang SD, SMP sampai SMA/SMK di Kota Jayapura terus didorong untuk menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Abdul Majid menjelaskan, belakangan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura dalam upaya untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolah-sekolah telah melakukan berbagai persiapan sejak tahun ajaran baru.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan, misalnya Diklat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menggandeng Balai Guru Penggerak, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, telah diupayakan untuk jenjang, SMA/SMK.
“Tetapi untuk jenjang SD, SMP, bahkan PAUD, sekolah-sekolah penggerak ada 32 sekolah yang menjadi cikal bakal, itu dari 3 tahun yang lalu,” kata Abdul Majid, Senin (2/10).
Dikatakan, terkait dengan kesiapan fasilitas penunjang di sekolah-sekolah yang akan menerapkan IKM ini sebenarnya tidak menjadi persoalan yang besar. Pasalnya dalam penerapan IKM ini sekolah-sekolah tetap mengacu pada pemanfaatan fasilitas yang ada di masing-masing sekolah.
“Terkait dengan sarana-prasarana di sekolah-sekolah, sebenarnya penerapan kurikulum ini tidak menjadi persoalan besar, artinya ketika setiap sekolah menerapkan kurikulum ini tetap disesuaikan dengan kesiapan masing-masing sekolah. Karena ini hanya menjadi kebijakan, terutama karena zaman yang berubah dan dinamis sehingga tidak harus stagnan.
Ini menjadi hal positif dan menjadi modal dasar Kota Jayapura untuk terus mempercepat jumlah jumlah sekolah pengimplementasi Kurikulum merdeka belajar,” tambahnya. (roy/tri)
