Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Harga Komoditas di Pasar Tak Menentu

JAYAPURA – Sebagian harga barang di pasar tradisional mulai merangkak naik, kendati demikian. Ada juga yang stabil malah sebagian harganya turun.

Misalkan harga bawang merah sebelumnya Rp 60 ribu/kg kini menjadi Rp 50 ribu/kg. Bawang putih Rp 50 ribu/kg dimana harga sebelumnya Rp 40 ribu/kg, cabe rawit Rp 80 ribu/kg  dari sebelumnya Rp 110 ribu/kg dan cabe keriting Rp 70 ribu per kg dari sebelumnya Rp 90 ribu/kg.

“Harga barang tak menentu, ada yang naik namun ada juga yang stabil. Tergantung stok barang, jika mengalami kenaikan harga itu karena pengambilan di agen yang naik,” kata Sumarti salah satu penjual kelontong di Pasar Youtefa, Senin (2/10).

Sementara harga komoditas yang stabil saat ini seperti gula pasir Rp 18 ribu/kg, terigu dan beberapa barang lainnya. “Harga barang sudah biasa seperti ini, ada yang tiba- tiba harganya naik. Ada juga yang turun, terlebih hari hari besar keagamaan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Cegah Kenaikan Harga Jelang Bulan Puasa

Sementara itu, karyawan kios Rahman bernama Efendi menyampaikan bahwa sudah seminggu harga barang mengalami kenaikan terutama harga beras. Mulai dari literan hingga karungan. Efendi mencontohkan, harga beras kiloan sebelumnya Rp 12 ribu naik menjadi Rp 13 ribu/kg, ada juga Rp 18 ribu/kg kini naik menjadi Rp 19 ribu/kg.

Lanjutnya, untuk beras karungan, beras bulog ukuran 50 kg Rp 600 ribu yang sebelumnya Rp 580-an, beras 99 berat 10 kg Rp 165 ribu sebelumnya Rp 160 ribu. “Sejak seminggu ini harga barang mengalami kenaikan, kurang  tahu penyebabnya. Namun harga yang kami ambil dari distributor memang sudah naik,” terangnya.

Dengan kenaikan harga barang tersebut, Efendi mengaku animo masyarakat menjadi berkurang untuk belanja. Bahkan sebelumnya membeli beras 2 liter dalam sehari, kini menjadi 1 liter dalam sehari.

Baca Juga :  Komunitas Jagal Sapi Merauke Ancam Mogok

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan bahwa menjaga ketahanan stok pangan untuk mengendalikan Inflasi di Bumi Cenderawasih, belum lama ini, Pj Gubernur Provinsi Papua Jeri Agus Yudianto menyambangi Kantor Perum Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat.

“Untuk mengantisipasi stok beras di Bumi Cenderawasih, Perum Bolug fokus menjaga ketahanan stok pangan khususnya beras dan komoditi non beras di Provinsi Papua guna mencegah kenaikan inflasi,” terang Jeri kepada Cenderawasih Pos. (fia/ary)

JAYAPURA – Sebagian harga barang di pasar tradisional mulai merangkak naik, kendati demikian. Ada juga yang stabil malah sebagian harganya turun.

Misalkan harga bawang merah sebelumnya Rp 60 ribu/kg kini menjadi Rp 50 ribu/kg. Bawang putih Rp 50 ribu/kg dimana harga sebelumnya Rp 40 ribu/kg, cabe rawit Rp 80 ribu/kg  dari sebelumnya Rp 110 ribu/kg dan cabe keriting Rp 70 ribu per kg dari sebelumnya Rp 90 ribu/kg.

“Harga barang tak menentu, ada yang naik namun ada juga yang stabil. Tergantung stok barang, jika mengalami kenaikan harga itu karena pengambilan di agen yang naik,” kata Sumarti salah satu penjual kelontong di Pasar Youtefa, Senin (2/10).

Sementara harga komoditas yang stabil saat ini seperti gula pasir Rp 18 ribu/kg, terigu dan beberapa barang lainnya. “Harga barang sudah biasa seperti ini, ada yang tiba- tiba harganya naik. Ada juga yang turun, terlebih hari hari besar keagamaan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Banjir di Pasar Lama Dikeluhkan

Sementara itu, karyawan kios Rahman bernama Efendi menyampaikan bahwa sudah seminggu harga barang mengalami kenaikan terutama harga beras. Mulai dari literan hingga karungan. Efendi mencontohkan, harga beras kiloan sebelumnya Rp 12 ribu naik menjadi Rp 13 ribu/kg, ada juga Rp 18 ribu/kg kini naik menjadi Rp 19 ribu/kg.

Lanjutnya, untuk beras karungan, beras bulog ukuran 50 kg Rp 600 ribu yang sebelumnya Rp 580-an, beras 99 berat 10 kg Rp 165 ribu sebelumnya Rp 160 ribu. “Sejak seminggu ini harga barang mengalami kenaikan, kurang  tahu penyebabnya. Namun harga yang kami ambil dari distributor memang sudah naik,” terangnya.

Dengan kenaikan harga barang tersebut, Efendi mengaku animo masyarakat menjadi berkurang untuk belanja. Bahkan sebelumnya membeli beras 2 liter dalam sehari, kini menjadi 1 liter dalam sehari.

Baca Juga :  10 Tips Menyimpan Makanan agar Awet dan Segar

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto menyampaikan bahwa menjaga ketahanan stok pangan untuk mengendalikan Inflasi di Bumi Cenderawasih, belum lama ini, Pj Gubernur Provinsi Papua Jeri Agus Yudianto menyambangi Kantor Perum Bulog Wilayah Papua dan Papua Barat.

“Untuk mengantisipasi stok beras di Bumi Cenderawasih, Perum Bolug fokus menjaga ketahanan stok pangan khususnya beras dan komoditi non beras di Provinsi Papua guna mencegah kenaikan inflasi,” terang Jeri kepada Cenderawasih Pos. (fia/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya