Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

90℅ Keanekaragaman Hayati Ada di Wilayah Adat

SENTANI- Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Rukka Sombolinggi mengatakan,  90% keanekaragaman hayati berada di wilayah adat.  Karena itu dia mengajak  seluruh masyarakat adat menjaga hak-hak masyarakat adat,  termasuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada di masing-masing wilayah  adat.

“Dalam kongres ini kita akan membicarakan perjuangan, kita tidak boleh lengah. Dalam perjalanan ini, jauh ataupun dekat tergantung kita dalam mengawal hak-hak masyarakat adat,”kata Rukka Sombolinggi, dalam sambutannya saat pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-6 (KMAN VI) di Kabupaten Jayapura, Senin (24/10).

Pada kesempatan itu dia mengapresiasi masyarakat adat di berbagai wilayah  yang telah melewati ujian berat selama masa pandemi Covid-19.  Di mana masyarakat adat mampu bertahan dalam situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia.

Baca Juga :  Tekan Konstalasi Politik, dengan Memediasi Peserta dan Penyelenggara

“Salah satu poin penting dari kehadiran masyarakat adat nusantara ini selama pandemi Covid-19 dan krisis iklim, ketahanan sebenarnya justru berada di tangan masyarakat adat,” ungkapnya.

Sebab masyarakat adat memiliki pengetahuan lokal dan ketahanan pangan tersendiri, dalam kearifan dan budaya lokal.

Dia juga  mengapresiasi, kebijakan Bupati Jayapura yang menyelenggarakan KMAN VI bersamaan dengan peringatan ke-IX Kebangkitan Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura pada 24 Oktober 2022.

Ia juga mengapresiasi pergerakan perempuan dan pemuda adat dalam mengahadapi situasi pandemi dengan begitu kokoh menjaga keutuhan wilayah adat dalam negeri.

  Ditambahkan , KMAN VI ini bukan hanya menghadirkan peserta dalam negeri saja, tapi juga dari luar negeri juga hadir di antaranya Sekjen Masyarakat Adat Malaysia, Kamboja, Nepal dan Filipina yang begitu antusias dan bersemangat mengikuti jalannya pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI.(roy/ary)

Baca Juga :  BTM Lantik Bupati Mathius jadi Ketua Askab PSSI

SENTANI- Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Rukka Sombolinggi mengatakan,  90% keanekaragaman hayati berada di wilayah adat.  Karena itu dia mengajak  seluruh masyarakat adat menjaga hak-hak masyarakat adat,  termasuk menjaga keanekaragaman hayati yang ada di masing-masing wilayah  adat.

“Dalam kongres ini kita akan membicarakan perjuangan, kita tidak boleh lengah. Dalam perjalanan ini, jauh ataupun dekat tergantung kita dalam mengawal hak-hak masyarakat adat,”kata Rukka Sombolinggi, dalam sambutannya saat pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-6 (KMAN VI) di Kabupaten Jayapura, Senin (24/10).

Pada kesempatan itu dia mengapresiasi masyarakat adat di berbagai wilayah  yang telah melewati ujian berat selama masa pandemi Covid-19.  Di mana masyarakat adat mampu bertahan dalam situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia.

Baca Juga :  Pelaku Percobaan Penculikan Anak Resmi Tersangka

“Salah satu poin penting dari kehadiran masyarakat adat nusantara ini selama pandemi Covid-19 dan krisis iklim, ketahanan sebenarnya justru berada di tangan masyarakat adat,” ungkapnya.

Sebab masyarakat adat memiliki pengetahuan lokal dan ketahanan pangan tersendiri, dalam kearifan dan budaya lokal.

Dia juga  mengapresiasi, kebijakan Bupati Jayapura yang menyelenggarakan KMAN VI bersamaan dengan peringatan ke-IX Kebangkitan Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura pada 24 Oktober 2022.

Ia juga mengapresiasi pergerakan perempuan dan pemuda adat dalam mengahadapi situasi pandemi dengan begitu kokoh menjaga keutuhan wilayah adat dalam negeri.

  Ditambahkan , KMAN VI ini bukan hanya menghadirkan peserta dalam negeri saja, tapi juga dari luar negeri juga hadir di antaranya Sekjen Masyarakat Adat Malaysia, Kamboja, Nepal dan Filipina yang begitu antusias dan bersemangat mengikuti jalannya pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI.(roy/ary)

Baca Juga :  Moment 1 Juni, ini Pesan Sekda Hanna Hikoyabi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya