SENTANI- Anggota Polres Jayapura telah mengevakuasi jenazah atau mayat sesosok wanita muda yang saat ini identitasnya masih belum terungkap. Jenazah ditemukan oleh warga dan dilaporkan ke polisi pada Sabtu (21/5) sore.
Kapolres Jayapura AKBP Fredericus Maclarimboen melalui Kasat Reskrim Muhammad Riska menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan juga pemeriksaan awal terhadap korban, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun kondisi korban tidak bisa dikenali karena bagian wajah sudah mengalami pembusukan alias rusak.
“Jenazah ditemukan dalam kondisi setengah busana, memang ditemukan tanda-tanda kekerasan berdasarkan hasil penyelidikan,” kata Muhammad Riska kepada sejumlah wartawan di Mapolres Jayapura, Senin (23/5).
Saat ini jenazah disemayamkan sementara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Pihaknya juga meminta apabila ada masyarakat yang mengalami kehilangan salah satu anggota keluarga yang berjenis kelamin perempuan segera mengecek keberadaannya di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.
“Ciri mayat masih ada cincin emas di jari manis tangan kanan, kaos polo shirt hitam kebiruan, celana jeans biru. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya boleh datang mengecek langsung ke sana,” ungkapnya.
Kronologis penemuan mayat itu diketahui pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi yang saat itu sedang berkendara dan berhenti untuk buang air kecil. Saat diketemukan jenasah mayat wanita tersebut dalam posisi terlentang hanya memakai baju/switer, dalam kondisi tersingkap ke bagian sebelah atas dada dan tidak memakai celana. Kemudian saksi langsung melaporkan ke Mapolsek Sentani Timur dan tim INAFIS segera melakukan olah TKP.
“Saat ini jenazah sudah kami evakuasi ke RS Bhayangkara untuk identitas dan keperluan penyelidikan lebih lanjut,”tandasnya.(roy/ary)
SENTANI- Anggota Polres Jayapura telah mengevakuasi jenazah atau mayat sesosok wanita muda yang saat ini identitasnya masih belum terungkap. Jenazah ditemukan oleh warga dan dilaporkan ke polisi pada Sabtu (21/5) sore.
Kapolres Jayapura AKBP Fredericus Maclarimboen melalui Kasat Reskrim Muhammad Riska menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan juga pemeriksaan awal terhadap korban, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun kondisi korban tidak bisa dikenali karena bagian wajah sudah mengalami pembusukan alias rusak.
“Jenazah ditemukan dalam kondisi setengah busana, memang ditemukan tanda-tanda kekerasan berdasarkan hasil penyelidikan,” kata Muhammad Riska kepada sejumlah wartawan di Mapolres Jayapura, Senin (23/5).
Saat ini jenazah disemayamkan sementara di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Pihaknya juga meminta apabila ada masyarakat yang mengalami kehilangan salah satu anggota keluarga yang berjenis kelamin perempuan segera mengecek keberadaannya di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.
“Ciri mayat masih ada cincin emas di jari manis tangan kanan, kaos polo shirt hitam kebiruan, celana jeans biru. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya boleh datang mengecek langsung ke sana,” ungkapnya.
Kronologis penemuan mayat itu diketahui pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi yang saat itu sedang berkendara dan berhenti untuk buang air kecil. Saat diketemukan jenasah mayat wanita tersebut dalam posisi terlentang hanya memakai baju/switer, dalam kondisi tersingkap ke bagian sebelah atas dada dan tidak memakai celana. Kemudian saksi langsung melaporkan ke Mapolsek Sentani Timur dan tim INAFIS segera melakukan olah TKP.
“Saat ini jenazah sudah kami evakuasi ke RS Bhayangkara untuk identitas dan keperluan penyelidikan lebih lanjut,”tandasnya.(roy/ary)
