Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Pembangunan Jalan dan Jembatan Jadi Prioritas

Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager (FOTO: Yewen/Cepos)

Wakil Bupati Piter Gusbager  Soal Program Kerja Tahun 2020 di Kabupaten Keerom

Berbagai program kerja akan dilaksanakan oleh Pemerintah   Kabupaten Keerom dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu program yang menjadi prioritas di Kabupaten Keerom, yaitu pembangunan jalan dan jembatan.

Laporan: Roberth Yewen_Keerom

Kehadiran pemerintah adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dari berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah bagaimana membangun akses jalan dan jembatan, sehingga mempermudah masyarakat dalam akses transportasi darat dari kampung ke kota maupun sebaliknya dari kota ke kampung. 

  Masalah jalan dan jembatan merupakan persoalan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat di kampung-kampung, sehingga pada tahun 2020 ini Pemkab Keerom akan fokus untuk menyelesaikan jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Keerom.

   Wakil Bupati (Wabup) Keerom, Piter Gusbager mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyebutkan bahwa 70 persen infranstruktur jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Keerom mengalami kerusakan yang berat. Oleh karena itu, berdasarkan data ini, maka Pemda Keerom di tahun 2020 ini akan fokus untuk menuntaskan jalan dan jembatan yang ada di berbagai wilayah di Kabupaten Keerom.

Baca Juga :  Polres Segera Layangkan Surat Panggilan 2 ke KH 

  “Di ruas jalan Suwakarsa sampai dengan Arso 5, Arso 4, dan Arsopura, Arso 7, Arso 2, dan Arso 10 akan diperbaiki di tahun 2020 ini,” kata Piter kepada cenderawasih pos di kediamannya, Selasa (14/1).

  Melalui APBD induk tahun 2020, maka Pemkab Keerom bersama-sama DPRD telah menetapkan anggaran  1 triliun lebih untuk melaksanakan program di tahun 2020, terutama perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dari Distrik Skanto sampai dengan Distrik Towe Kabupaten Keerom.

   Ini merupakan komitmen dari Pemkab Keerom, agar jalan dan jembatan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat di berbagai kampung dan distrik bisa dapat diselesaikan pada tahun 2020 melalui APBD induk yang telah disahkan tersebut.

   Selaku Wabup Keerom dan anak asli Kabupaten Keerom, maka Piter mamastikan bahwa jalan dan jembatan akan diselesaikan pada tahun 2020. Hal ini penting, sehingga mempermudah akses bagi masyarakat. Apalagi di Distrik Towe ada beberapa kampung yang belum bisa dilalui menggunakan jalur darat akan diselesaikan pada tahun ini, sehingga jalan di Towe bisa dilalui oleh masyarakat menggunakan jalur darat.

Baca Juga :  Lima Petak Rumah Kontrakan Hangus Terbakar

   Dengan adanya perbaikan jalan dan pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Keerom, maka diharapkan akan dapat mengurangi, bahkan meniadakan beban masyarakat yang selama ini menggunakan tenaga manusia untuk mengangkut bahan bangunan dari wilayah yang satu ke wilayah yang lain, karena mengingat belum adanya akses jalan darat yang menghubungkan wilayah tersebut. Seperti misalnya, di wilayah Distrik Web yang mana bahan bangunan, seperti semen bahkan membutuhkan tenaga manusia untuk memikulnya.

   “Ini yang kita upayakan tahun ini kita upayakan selesaikan jalan-jalan yang bermasalah, khususnya jalan-jalan yang ada di distrik terjauh, seperti Distrik Towe akan tembus dalam tahun ini,” ujar Piter. (Bersambung).

Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager (FOTO: Yewen/Cepos)

Wakil Bupati Piter Gusbager  Soal Program Kerja Tahun 2020 di Kabupaten Keerom

Berbagai program kerja akan dilaksanakan oleh Pemerintah   Kabupaten Keerom dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu program yang menjadi prioritas di Kabupaten Keerom, yaitu pembangunan jalan dan jembatan.

Laporan: Roberth Yewen_Keerom

Kehadiran pemerintah adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat dari berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah bagaimana membangun akses jalan dan jembatan, sehingga mempermudah masyarakat dalam akses transportasi darat dari kampung ke kota maupun sebaliknya dari kota ke kampung. 

  Masalah jalan dan jembatan merupakan persoalan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat di kampung-kampung, sehingga pada tahun 2020 ini Pemkab Keerom akan fokus untuk menyelesaikan jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Keerom.

   Wakil Bupati (Wabup) Keerom, Piter Gusbager mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menyebutkan bahwa 70 persen infranstruktur jalan dan jembatan yang ada di Kabupaten Keerom mengalami kerusakan yang berat. Oleh karena itu, berdasarkan data ini, maka Pemda Keerom di tahun 2020 ini akan fokus untuk menuntaskan jalan dan jembatan yang ada di berbagai wilayah di Kabupaten Keerom.

Baca Juga :  Ketua DPR Belum Usulkan Secara Resmi Penjabat Bupati Jayapura

  “Di ruas jalan Suwakarsa sampai dengan Arso 5, Arso 4, dan Arsopura, Arso 7, Arso 2, dan Arso 10 akan diperbaiki di tahun 2020 ini,” kata Piter kepada cenderawasih pos di kediamannya, Selasa (14/1).

  Melalui APBD induk tahun 2020, maka Pemkab Keerom bersama-sama DPRD telah menetapkan anggaran  1 triliun lebih untuk melaksanakan program di tahun 2020, terutama perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dari Distrik Skanto sampai dengan Distrik Towe Kabupaten Keerom.

   Ini merupakan komitmen dari Pemkab Keerom, agar jalan dan jembatan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat di berbagai kampung dan distrik bisa dapat diselesaikan pada tahun 2020 melalui APBD induk yang telah disahkan tersebut.

   Selaku Wabup Keerom dan anak asli Kabupaten Keerom, maka Piter mamastikan bahwa jalan dan jembatan akan diselesaikan pada tahun 2020. Hal ini penting, sehingga mempermudah akses bagi masyarakat. Apalagi di Distrik Towe ada beberapa kampung yang belum bisa dilalui menggunakan jalur darat akan diselesaikan pada tahun ini, sehingga jalan di Towe bisa dilalui oleh masyarakat menggunakan jalur darat.

Baca Juga :  Menuju Pemilu 2024, KPU Butuh 90 Tenaga PPD

   Dengan adanya perbaikan jalan dan pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Kabupaten Keerom, maka diharapkan akan dapat mengurangi, bahkan meniadakan beban masyarakat yang selama ini menggunakan tenaga manusia untuk mengangkut bahan bangunan dari wilayah yang satu ke wilayah yang lain, karena mengingat belum adanya akses jalan darat yang menghubungkan wilayah tersebut. Seperti misalnya, di wilayah Distrik Web yang mana bahan bangunan, seperti semen bahkan membutuhkan tenaga manusia untuk memikulnya.

   “Ini yang kita upayakan tahun ini kita upayakan selesaikan jalan-jalan yang bermasalah, khususnya jalan-jalan yang ada di distrik terjauh, seperti Distrik Towe akan tembus dalam tahun ini,” ujar Piter. (Bersambung).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya