Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Sepakbola PON Papua Bertahap Kurangi Pemain

Pelatih kepala tim Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam saat memberikan keterangan kepada Cenderawasih Pos di lapangan sepakbola Berg En Dal Argapura, Selasa (14/01) sore kemarin. ( FOTO: Erik / Cepos)

JAYAPURA – KONI Papua bersama Puslatrov KONI Papua memberikan batas waktu hingga 17 Januari 2020 bagi 37 cabang olahraga untuk menentukan atlet intinya yang akan mentas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2020 mendatang.

Namun cabang olahraga Sepakbola PON Papua berharap pemangkasan pemainnya dari 25 hingga 22 pemain harus bertahap. Pasalnya, jika diputuskan hingga 22 pemain sesuai kuota yang diberikan oleh KONI sangat riskan mengingat penyelenggaran yang terbilang cukup panjang.

“Jumlah 25 untuk sepakbola saya kira juga masih minim, sehigga jika ingin mengurangi sampai 22 pemain sangat beresiko jika dilakukan saat ini dengan waktu yang cukup masih lama. Karena jika 22 pemain, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pemain kedepan, dan jika kita mencari penggantinya tentu butuh waktu untuk bisa nyetel dengan pemain lainnya dan itu butuh proses panjang,” ungkap pelatih kepala Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam kepada awak media saat ditemui di lapangan sepakbola Breg En Dal Argapura, Selasa (14/01) sore kemarin.

Baca Juga :  Persewar Fokus Seleksi Pemain

Dikatakan Eduard sapaan akrabnya, waktu terbaik untuk menentukan pemain inti ialah sebulan jelang pelaksanaan. Sehingga ia berharap kepada KONI Papua dan Puslatprov untuk bisa memikirkan hal tersebut. “Bukan hanya cabang olahraga sepakbola, namun menurut saya semua cabang olaharaga permainan juga tidak bisa memutuskan atlet intinya saat ini dengan kuota yang terbatas,” ujarnya.

“Khusus sepakbola denagan jumlah kuota 22 pemain, sangat sulit untuk melakukan game internal dalam latihan. Apalagi tim sepakbola PON memiliki 3 kiper sehingga untuk membuat dua tim dalam latihan tidak cukup, dan kita juga tidak menjamin semua pemain selalu dalam kondisi yang fit. Saya harap biarkan kami jalan dengan 25 pemain dan jika memang harus dipangkas baiknya 1 bulan sebelum pertandingan, saya kira ini juga dilakukan dari PON sebelumnya,” sambung mantan kapten Persipura Jayapura itu.

Baca Juga :  Perbasasi Rekrut Atlet Popnas Lewat Honda DBL

Selain itu, menurut Eduard Ivakdalam dengan menentukan jumlah atlet inti saat ini juga sangat mempengaruhi performa para pemainnya. “Jika sudah difinalkan saat ini maka persaingan dalam tim tidak ada, karena tentu masing-masing pemain merasa aman tidak akan tergantikan lagi. Tapi jika kita berjalan dengan 25 pemain maka persaingan dalam tim itu kian ketat, tentu pemain akan berusaha untuk menunjukan penampilan terbaiknya agar bisa masuk dalam inti,” tandasnya. (eri).

Pelatih kepala tim Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam saat memberikan keterangan kepada Cenderawasih Pos di lapangan sepakbola Berg En Dal Argapura, Selasa (14/01) sore kemarin. ( FOTO: Erik / Cepos)

JAYAPURA – KONI Papua bersama Puslatrov KONI Papua memberikan batas waktu hingga 17 Januari 2020 bagi 37 cabang olahraga untuk menentukan atlet intinya yang akan mentas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2020 mendatang.

Namun cabang olahraga Sepakbola PON Papua berharap pemangkasan pemainnya dari 25 hingga 22 pemain harus bertahap. Pasalnya, jika diputuskan hingga 22 pemain sesuai kuota yang diberikan oleh KONI sangat riskan mengingat penyelenggaran yang terbilang cukup panjang.

“Jumlah 25 untuk sepakbola saya kira juga masih minim, sehigga jika ingin mengurangi sampai 22 pemain sangat beresiko jika dilakukan saat ini dengan waktu yang cukup masih lama. Karena jika 22 pemain, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pemain kedepan, dan jika kita mencari penggantinya tentu butuh waktu untuk bisa nyetel dengan pemain lainnya dan itu butuh proses panjang,” ungkap pelatih kepala Sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam kepada awak media saat ditemui di lapangan sepakbola Breg En Dal Argapura, Selasa (14/01) sore kemarin.

Baca Juga :  Boaz dan Kevin Fiks, Persewar Incar Pemain Belakang

Dikatakan Eduard sapaan akrabnya, waktu terbaik untuk menentukan pemain inti ialah sebulan jelang pelaksanaan. Sehingga ia berharap kepada KONI Papua dan Puslatprov untuk bisa memikirkan hal tersebut. “Bukan hanya cabang olahraga sepakbola, namun menurut saya semua cabang olaharaga permainan juga tidak bisa memutuskan atlet intinya saat ini dengan kuota yang terbatas,” ujarnya.

“Khusus sepakbola denagan jumlah kuota 22 pemain, sangat sulit untuk melakukan game internal dalam latihan. Apalagi tim sepakbola PON memiliki 3 kiper sehingga untuk membuat dua tim dalam latihan tidak cukup, dan kita juga tidak menjamin semua pemain selalu dalam kondisi yang fit. Saya harap biarkan kami jalan dengan 25 pemain dan jika memang harus dipangkas baiknya 1 bulan sebelum pertandingan, saya kira ini juga dilakukan dari PON sebelumnya,” sambung mantan kapten Persipura Jayapura itu.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan di PON XX Setara dengan Asian Games

Selain itu, menurut Eduard Ivakdalam dengan menentukan jumlah atlet inti saat ini juga sangat mempengaruhi performa para pemainnya. “Jika sudah difinalkan saat ini maka persaingan dalam tim tidak ada, karena tentu masing-masing pemain merasa aman tidak akan tergantikan lagi. Tapi jika kita berjalan dengan 25 pemain maka persaingan dalam tim itu kian ketat, tentu pemain akan berusaha untuk menunjukan penampilan terbaiknya agar bisa masuk dalam inti,” tandasnya. (eri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya