Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Warga Dukung Rencana Pemkab Gunakan Wisma Atlet Doyo

Jhon Maurits Kreuta ( FOTO: Robert Cepos)

Sebagai Tempat Perawatan PDP Covid-19

SENTANI- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura untuk menggunakan bangunan Wisma Atlet yang berlokasi di Doyo Baru untuk tempat perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  Covid-19  mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat. Namun demikian ada beberapa catatan yang disampaikan masyarakat terkait  rencana pemerintah  tersebut.
“Sudah saya sampaikan kepada bapak bupati bahwa kami menerima pikiran dari pemerintah, tapi dampak dan konsekuensi dari penyakit ini siapa yang tanggung jawab,” kata Jhon Maurits Kreuta saat ditemui di Kantor Bupati Jayapura, Kamis (30/4).
Sehingga hal ini juga perlu menjadi perhatian oleh Pemkab Jayapura. Apalagi letak wisma atlet ini berada di sekitar pemukiman warga. Terkait itu, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah yang diwakili langsung Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si. Umumnya dari beberapa saran yang disampaikan masyarakat  setuju dan mendukung. Namun yang paling penting pemerintah juga tidak mengabaikan hak masyarakat dan harus memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar kompleks tersebut khususnya berkaitan dengan kesehatan. 
“Misalnya ketika ada masyarakat yang kena musibah Covid-19, siapa yang menjadi penanggungjawab, kemudian lalu lintas atau aktivitas masyarakat keluar masuk, siapa yang tanggung jawab di situ,” tandasnya.
Sehubungan dengan adanya insiden yang terjadi pada saat pertemuan dengan Bupati Jayapura, pihaknya sangat menyesalkan perbuatan oknum tersebut yang tidak mencerminkan budaya sebagai masyarakat adat yang memiliki budaya sopan santun.
“Harga diri sebagai orang Doyo kemarin dihancurkan oleh saudara kita yang baru masuk ke dalam Kampung Doyo Baru,” tandasnya.
Dia menegaskan, aksi yang dilakukan oleh oknum warga yang mengaku sebagai masyarakat Doyo itu tidak mewakili pernyataan sikap dari masyarakat setempat.
“Mau bilang warga Doyo juga salah karena dia datang dari arah mana,  kami juga kurang tahu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Waibu, Dominggus Kawai mengaku, sudah melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib. Laporan itu didasari atas aksi pelaku yang membuat keberadaan Bupati Jayapura pada saat itu sangat terancam. Apalagi ada upaya penyerangan yang dilakukan oleh oknum tersebut terhadap pejabat negara yaitu Bupati Jayapura yang sedang melaksanakam tugasnya.
“Ya sudah dilaporkan ke Polres Jayapura, nanti polisi menilai pasal mana yang dia langgar. Yang jelas, dari insiden itu mengancam keberadaan bupati di tempat itu,” paparnya. (roy/tho)

Baca Juga :  Agenda KMAN Penting bagi Masyarakat Adat
Jhon Maurits Kreuta ( FOTO: Robert Cepos)

Sebagai Tempat Perawatan PDP Covid-19

SENTANI- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura untuk menggunakan bangunan Wisma Atlet yang berlokasi di Doyo Baru untuk tempat perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  Covid-19  mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat. Namun demikian ada beberapa catatan yang disampaikan masyarakat terkait  rencana pemerintah  tersebut.
“Sudah saya sampaikan kepada bapak bupati bahwa kami menerima pikiran dari pemerintah, tapi dampak dan konsekuensi dari penyakit ini siapa yang tanggung jawab,” kata Jhon Maurits Kreuta saat ditemui di Kantor Bupati Jayapura, Kamis (30/4).
Sehingga hal ini juga perlu menjadi perhatian oleh Pemkab Jayapura. Apalagi letak wisma atlet ini berada di sekitar pemukiman warga. Terkait itu, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah yang diwakili langsung Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si. Umumnya dari beberapa saran yang disampaikan masyarakat  setuju dan mendukung. Namun yang paling penting pemerintah juga tidak mengabaikan hak masyarakat dan harus memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar kompleks tersebut khususnya berkaitan dengan kesehatan. 
“Misalnya ketika ada masyarakat yang kena musibah Covid-19, siapa yang menjadi penanggungjawab, kemudian lalu lintas atau aktivitas masyarakat keluar masuk, siapa yang tanggung jawab di situ,” tandasnya.
Sehubungan dengan adanya insiden yang terjadi pada saat pertemuan dengan Bupati Jayapura, pihaknya sangat menyesalkan perbuatan oknum tersebut yang tidak mencerminkan budaya sebagai masyarakat adat yang memiliki budaya sopan santun.
“Harga diri sebagai orang Doyo kemarin dihancurkan oleh saudara kita yang baru masuk ke dalam Kampung Doyo Baru,” tandasnya.
Dia menegaskan, aksi yang dilakukan oleh oknum warga yang mengaku sebagai masyarakat Doyo itu tidak mewakili pernyataan sikap dari masyarakat setempat.
“Mau bilang warga Doyo juga salah karena dia datang dari arah mana,  kami juga kurang tahu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Waibu, Dominggus Kawai mengaku, sudah melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib. Laporan itu didasari atas aksi pelaku yang membuat keberadaan Bupati Jayapura pada saat itu sangat terancam. Apalagi ada upaya penyerangan yang dilakukan oleh oknum tersebut terhadap pejabat negara yaitu Bupati Jayapura yang sedang melaksanakam tugasnya.
“Ya sudah dilaporkan ke Polres Jayapura, nanti polisi menilai pasal mana yang dia langgar. Yang jelas, dari insiden itu mengancam keberadaan bupati di tempat itu,” paparnya. (roy/tho)

Baca Juga :  Pisau Dapur dan Badik Jadi Barang Bukti

Berita Terbaru

Artikel Lainnya