Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Terprovokasi, Dua Kelompk Massa Saling Serang

WAMENA—Acara peresmian Kantor Wilayah IV Papua dan Konfrensi ke-I Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), sempat ricuh, Selasa, (26/7), kemarin.  Kericuhan itu berawal saat kedua kelompok massa saling serang dengan menggunakan batu yang bermula dari Lapangan Jalan SMA Negeri 1 Wamena yang dijadikan sebagai tempat bakar batu hingga sampai ke Jalan Irian.

Aksi saling serang antar kedua kelompok warga yang sama -sama ikut dalam acara tersebut dapat dilerai dengan cepat dari panitia maupun aparat kepolisian yang turun ke lapangan.

Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan, awalnya acara tersebut berlangsung dengan aman hingga waktu untuk makan. Sebagian besar warga diarahkan ke tempat bakar batu di lapangan depan SMA Negeri 1 Wamena. Setelah makan siang, ada satu orang yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras datang memprovokasi warga.

Baca Juga :  Pembayaran Honor PPS di Yalimo Salah Sasaran?

Dari provokasi itu, warga terpancing dan akhirnya saling lempar antara satu dengan lainnya hingga aksi tersebut meluas bahkan sampai di ruas jalan utama. Rumah warga yang ada di sekitar tempat tersebut juga tidak luput dari lemparan warga. Aksi saling lempar ini terjadi sekitar 15 menit.

Dalam aksi saling serang ini, aktivitas perekonomian yang ada di Jalan Irian langsung lumpuh, para pedagang lebih memilih menutup tempat usahanya, sementara kerusakan yang ditimbulkan dari aksi saling lempar ini belum diketahui, aparat masih fokus untuk melarai kedua belah pihak yang bertikai.

Kedua kelompok ini berhasil dipisahkan setelah Pdt Jhon Nap ke tengah massa dan memisahkan mereka. Kelompok ini terbagi dua di Jalan Irian Atas dan Jalan Irian Bawah, kelompok di Jalan Irian Atas yang cukup banyak, dikumpulkan di perempatan jalan Irian Atas dan dilakukan doa bersama dan mereka membubarkan diri.

Baca Juga :  Smanda Merauke Pulangkan Smansa Wamena

Sedangkan kelompok yang ada di Jalan Irian Bawah juga dihadang aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya sehingga juga membubarkan diri karena acara konfrensi ke-I Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) masih dilakukan di Gereja Effata.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman S Napitupulu, SH, SIK, MH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi saling serang antara kedua kelompok massa, namun personel Polres Jayawijaya yang dibackup personel BKO Brimob langsung turun ke lapangan dan dapat mengendalikan kedua massa yang bertikai. (jo/tho)

WAMENA—Acara peresmian Kantor Wilayah IV Papua dan Konfrensi ke-I Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), sempat ricuh, Selasa, (26/7), kemarin.  Kericuhan itu berawal saat kedua kelompok massa saling serang dengan menggunakan batu yang bermula dari Lapangan Jalan SMA Negeri 1 Wamena yang dijadikan sebagai tempat bakar batu hingga sampai ke Jalan Irian.

Aksi saling serang antar kedua kelompok warga yang sama -sama ikut dalam acara tersebut dapat dilerai dengan cepat dari panitia maupun aparat kepolisian yang turun ke lapangan.

Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan, awalnya acara tersebut berlangsung dengan aman hingga waktu untuk makan. Sebagian besar warga diarahkan ke tempat bakar batu di lapangan depan SMA Negeri 1 Wamena. Setelah makan siang, ada satu orang yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras datang memprovokasi warga.

Baca Juga :  Ratusan Liter Miras Oplosan Balo Ditemukan di Honai

Dari provokasi itu, warga terpancing dan akhirnya saling lempar antara satu dengan lainnya hingga aksi tersebut meluas bahkan sampai di ruas jalan utama. Rumah warga yang ada di sekitar tempat tersebut juga tidak luput dari lemparan warga. Aksi saling lempar ini terjadi sekitar 15 menit.

Dalam aksi saling serang ini, aktivitas perekonomian yang ada di Jalan Irian langsung lumpuh, para pedagang lebih memilih menutup tempat usahanya, sementara kerusakan yang ditimbulkan dari aksi saling lempar ini belum diketahui, aparat masih fokus untuk melarai kedua belah pihak yang bertikai.

Kedua kelompok ini berhasil dipisahkan setelah Pdt Jhon Nap ke tengah massa dan memisahkan mereka. Kelompok ini terbagi dua di Jalan Irian Atas dan Jalan Irian Bawah, kelompok di Jalan Irian Atas yang cukup banyak, dikumpulkan di perempatan jalan Irian Atas dan dilakukan doa bersama dan mereka membubarkan diri.

Baca Juga :  Sampaikan Aspirasi Boleh, Asal Tidak Mobilisasi Masa

Sedangkan kelompok yang ada di Jalan Irian Bawah juga dihadang aparat kepolisian dari Polres Jayawijaya sehingga juga membubarkan diri karena acara konfrensi ke-I Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) masih dilakukan di Gereja Effata.

Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman S Napitupulu, SH, SIK, MH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi saling serang antara kedua kelompok massa, namun personel Polres Jayawijaya yang dibackup personel BKO Brimob langsung turun ke lapangan dan dapat mengendalikan kedua massa yang bertikai. (jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya