Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Gizi Buruk Penyebab Kematian Ibu dan Anak

WAMENA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya melakukan evaluasi kasus dan penyebab kematian ibu dan anak di Kabupaten Jayawijaya dengan melibatkan 24 Puskemas, Selasa, (22/8), kemarin.

    Dari evaluasi tersebut terungkap jika angka kematian ibu dan anak ini kebanyakan dipicu oleh gizi buruk dan saat persalinan, masyarakat lebih memilik ke dukun dari pada ke pelayanan kesehatan.

Pelaksana Gizi Bagian Kesehatan Masyarakat Dinkes Jayawijaya, Sulastri Fajar Wati mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian ibu dan anak di Kabupaten Jayawijaya dengan melibatkan Puskesmas.

Menurut di triwulan pertama kegiatan ini hanya diikuti oleh Puskesmas yang memiliki kasus kematian ibu dan anak yang nantinya akan mempresentasikan penyebab kematian dan mengahadirkan narasumber  terkait.

Baca Juga :  Bupati Kogoya Prioritaskan Program Percepatan Penurunan Stunting

“Narasumber yang kami panggil adalah dokter spesialis anak dari RSUD Wamena untuk memberikan materi penanganan persalinan,”kata Sulastri yang ditemui di tempat kegiatan, Gedung Sekolah Minggu GKI Betlehem Wamena, kemarin

Dikatakan, dari data yang diterima Dinkes, penyebab kematian anak karena gizi buruk, sedangkan kasus kematian ibu lebih kepada pasca persalinan akibat ibu hamil kurang mengontrol kesehatan mereka ke Posyandu ataupun Puskesmas.

Selain membahas mengenai kasus dan penyebab kematian ibu dan anak, Sulastri Fajarwati menjelaskan, para peserta yang terdiri 1 bidan dan dokter juga diberikan pelatihan pengenalan alat USG, karena  tahun ini, Kabupaten Jayawijaya akan mendapatkan 17 alat USG dari kementrian kesehatan.(jo/tho)

Baca Juga :  Surat yang Masuk ke Bupati Wajib Dimasukkan dalam Noken Asli

WAMENA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya melakukan evaluasi kasus dan penyebab kematian ibu dan anak di Kabupaten Jayawijaya dengan melibatkan 24 Puskemas, Selasa, (22/8), kemarin.

    Dari evaluasi tersebut terungkap jika angka kematian ibu dan anak ini kebanyakan dipicu oleh gizi buruk dan saat persalinan, masyarakat lebih memilik ke dukun dari pada ke pelayanan kesehatan.

Pelaksana Gizi Bagian Kesehatan Masyarakat Dinkes Jayawijaya, Sulastri Fajar Wati mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian ibu dan anak di Kabupaten Jayawijaya dengan melibatkan Puskesmas.

Menurut di triwulan pertama kegiatan ini hanya diikuti oleh Puskesmas yang memiliki kasus kematian ibu dan anak yang nantinya akan mempresentasikan penyebab kematian dan mengahadirkan narasumber  terkait.

Baca Juga :  Ramadan Penuh Berkah, Kodim 1702/JWY Memperingati Nuzulul Qur’an

“Narasumber yang kami panggil adalah dokter spesialis anak dari RSUD Wamena untuk memberikan materi penanganan persalinan,”kata Sulastri yang ditemui di tempat kegiatan, Gedung Sekolah Minggu GKI Betlehem Wamena, kemarin

Dikatakan, dari data yang diterima Dinkes, penyebab kematian anak karena gizi buruk, sedangkan kasus kematian ibu lebih kepada pasca persalinan akibat ibu hamil kurang mengontrol kesehatan mereka ke Posyandu ataupun Puskesmas.

Selain membahas mengenai kasus dan penyebab kematian ibu dan anak, Sulastri Fajarwati menjelaskan, para peserta yang terdiri 1 bidan dan dokter juga diberikan pelatihan pengenalan alat USG, karena  tahun ini, Kabupaten Jayawijaya akan mendapatkan 17 alat USG dari kementrian kesehatan.(jo/tho)

Baca Juga :  Tumbuhkan Kreatifitas Anak, Satgas Yonif 125/SMB Ajari Anak-Anak Menggambar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya