WAMENA– Curah hujan yang tinggi sejak semalam di wilayah Wamena dan sekitarnya, menyebabkan beberapa tempat dalam Kota Wamena terendam banjir, lantaran meluapnya saluran drainase seperti di Jalan Hom -hom dan Jalan Sudirman.
Akibat dari banjir tersebut, warga yang menjadi korban memalang Jalan Hom-hom dan meminta pemerintah untuk melakukan normalisasi kali kecil yang ada dalam kota, agar mereka tidak selalu menjadi korban jika hujan deras turun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayawijaya, Andre Kindangen, SE, MSi menyatakan, sebenarnya pelebaran atau normalisasi kali yang diminta oleh masyarakat ini sudah menjadi program pemerintah tahun ini dan sudah pernah diukur, namun kendalanya, tempat yang ingin dilakukan normalisasi itu, ada bangunan dan warga di sana menolak dilakukan normalisasi.
“Kita bisa saja lakukan normalisasi, tapi di situ ada bangunan dan warga tak mau dilakukan normalisasi, ini menjadi prokontra antara masyarakat di atas dan di bawah,”ungkapnya saat melihat kondisi banjir di Jalan Hom -hom, Rabu (21/12) kemarin.
Di tempat yang sama, Kapolres Jayawijaya AKBP. Hesman Napitupulu, SH, SIK, MH menyatakan, meskipun masyarakat sempat melakukan pemalangan jalan, namun situasi tetap dalam keadaan kondusif. Warga melakukan aksi pemalangan lantaran untuk memprotes Pemkab Jayawijaya terkait penanganan banjir.
“Setelah dilakukan pertemuan antara Dinas PU dan warga, maka jalan dibuka kembali untuk umum, aktivitas warga kembali jalan seperti biasa,” bebernya.
Sementara jembatan di Jalan Sudirman sengaja diputuskan warga akibat adanya penyumbatan, namun pihaknya telah mengalihkan arus lalulintas lantaran jalan tersebut belum bisa digunakan.
“Kita tunggu instansi terkait, karena masyarakat menuntut kepada pemerintah untuk mengambil tindakan agar mereka tidak menjadi korban banjir apabila hujan deras dalam waktu yang lama,”tutup Kapolres Jayawijaya. (jo/tho)