Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Pelamar CPNS Didominasi Lulusan SMA

Para Pencaker saat memasukan berkas ke loket yang dibuka oleh BKD beberapa waktu lalu, ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala BKD Kabupaten Jayawijaya Hironimus Hubi mengungkapkan bahwa  pendaftaran CPNS formasi 2018 ini  telah ditutup, Jumat (17/5) pekan kemarin. Tercatat ada 

3.320 pencaker yang memasukan berkasnya secara keseluruhan, dimana yang paling banyak itu dari lulusan SMA yang mencapai 1.195 pencaker.  

  “Untuk tenaga Guru, Kesehatan dan Teknis itu tidak sebanyak yang masuk di loket umum khususnya untuk jenjang pendidikan SMA,”ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya Senin (20/5) kemarin.

   Menurutnya, kuota penerimaan CPNS tahun 2018 untuk Jayawijaya ini sebanyak 369 formasi, namun yang daftar sudah mencapai 3000 lebih, sedangkan kuota yang paling banyak dibutuhkan ini adalah pendidikan dan kesehatan, karena ini berbicara mengenai pelayanan dasar kepada masyarakat untuk sehat dan berpendidikan yang maju.

Baca Juga :  Pengajuan Ekstra Flight Tak Akan Ditolak

  “Yang paling banyak dibutuhkan oleh pemda Jayawijaya adalah guru SMP dan SD, dokter , bidan, perawat namun kenyataannya yang mendaftar ini paling banyak di umum, kami juga tidak membuka formasi untuk guru SMA karena sudah diambil alih oleh Provinsi Papua,”jelas Hironimus.

  Saat ini pihaknya mulai masuk untuk melakukan seleksi berkas, dan belum bisa dipastikan kapan seleksi berkas ini selesai. Sebab, kalau jumahnya besar sudah pasti membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyeleksi dengan teliti. “Kita akan umumkan hasil seleksi berkas dan sudah pasti ada yang lulus dan ada yang tidak lulus sehingga jumlah 3000 lebih ini otomatis akan turun,”katanya.

Baca Juga :  Warga Hubikosi Minta Normalisasi Sungai Elagai

   Ia juga menambahkan jika , yang berhak untuk mengikuti tes CPNS yang dilakukan dengan system CAT ini adalah mereka yang dinyatakan lolos seleksi berkas atau administrasi, sehingga ini yang nanti akan diumumkan. 

   “Untuk pelaksanaan tesnya akan dilakukan di BKD, sehingga kami akan menyusun regulasinya karena ini system dari BKD Provinsi Papua,”tuturnya.(jo/tri)

Para Pencaker saat memasukan berkas ke loket yang dibuka oleh BKD beberapa waktu lalu, ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala BKD Kabupaten Jayawijaya Hironimus Hubi mengungkapkan bahwa  pendaftaran CPNS formasi 2018 ini  telah ditutup, Jumat (17/5) pekan kemarin. Tercatat ada 

3.320 pencaker yang memasukan berkasnya secara keseluruhan, dimana yang paling banyak itu dari lulusan SMA yang mencapai 1.195 pencaker.  

  “Untuk tenaga Guru, Kesehatan dan Teknis itu tidak sebanyak yang masuk di loket umum khususnya untuk jenjang pendidikan SMA,”ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya Senin (20/5) kemarin.

   Menurutnya, kuota penerimaan CPNS tahun 2018 untuk Jayawijaya ini sebanyak 369 formasi, namun yang daftar sudah mencapai 3000 lebih, sedangkan kuota yang paling banyak dibutuhkan ini adalah pendidikan dan kesehatan, karena ini berbicara mengenai pelayanan dasar kepada masyarakat untuk sehat dan berpendidikan yang maju.

Baca Juga :  Dianiaya, Karyawan Telkom Alami Luka Serius

  “Yang paling banyak dibutuhkan oleh pemda Jayawijaya adalah guru SMP dan SD, dokter , bidan, perawat namun kenyataannya yang mendaftar ini paling banyak di umum, kami juga tidak membuka formasi untuk guru SMA karena sudah diambil alih oleh Provinsi Papua,”jelas Hironimus.

  Saat ini pihaknya mulai masuk untuk melakukan seleksi berkas, dan belum bisa dipastikan kapan seleksi berkas ini selesai. Sebab, kalau jumahnya besar sudah pasti membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyeleksi dengan teliti. “Kita akan umumkan hasil seleksi berkas dan sudah pasti ada yang lulus dan ada yang tidak lulus sehingga jumlah 3000 lebih ini otomatis akan turun,”katanya.

Baca Juga :  Pemkab Tolikara Mulai Terapkan Social Distancing

   Ia juga menambahkan jika , yang berhak untuk mengikuti tes CPNS yang dilakukan dengan system CAT ini adalah mereka yang dinyatakan lolos seleksi berkas atau administrasi, sehingga ini yang nanti akan diumumkan. 

   “Untuk pelaksanaan tesnya akan dilakukan di BKD, sehingga kami akan menyusun regulasinya karena ini system dari BKD Provinsi Papua,”tuturnya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya