Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Minim Siswa, Mendikbud Minta Pemda Kerja Keras

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. DR Muhaidjir Effendi saat melihat langsung Aktifitas Siswa di SMP Negeri 1 Wamena. ( FOTO : Denny/ Cepos) 

WAMENA –Mentrri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhaidjir Effendi menilai meskipun sekolah mulai kembali dibuka, namun siswa yang masuk sekolah masih minim. Untuk itu,  Pemkab Jayawijaya bekerja keras untuk menghadirkan siswa ke sekolah.

 Hal ini terlihat dari beberapa sekolah yang ditinjaunya langsung, mulai dari  tingkat TK yang jumlah siswanya 300 anak, namun yang masuk baru 28 anak. Untuk di SMP Negeri 1 Wamena itu jumlah siswanya 1.090 , namun masuk baru sekitar 300.

  “Saya lihat sejak kerusuhan kemarin itu tak ada satu sekolah pun yang terpengaruh untuk mengikuti gerakan kerusuhan kemarin, seperti disini ada satu siswa yang menjadi korban dibakar oleh demonstran karena menolak mengajak untuk demo, ini salah satu sikap yang baik yang ditunjukan sehingga perlu ada sikap ketahanan sekolah disini,” ungkapnya saat berkungjung ke SMA Negeri I Wamena, Rabu (16/10).

Baca Juga :  Lindungi Masyarakat, Bupati Nduga Sidak Barang Kedaluwarsa

   Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah agar jangan sampai anak –anak dipengaruhi untuk melakukan tindakan anarkis kembali. Untuk itu, ke depan diharapkan Pemkab Jayawijaya bekerjasama dengan pihak kepolisian berupaya menanamkan jiwa nasionalisme , jiwa bela negara, dan kesanggupan mempertahankan diri sendiri apabila ada ancaman atau gangguan dari luar.

   Mendikbud RI optimis dengan jaminan keamanan dari Polres Jayawijaya sudah baik dan sangat kondusif, guru –guru juga dilihat sudah siap untuk mulai kegiatan mengajarnya walaupun belum semuanya datang, dan baru separuh. Kondisi ini terjadi hampir di semua sekolah yang ada di Wamena sedangkan untuk beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan parah akan ditangani dari pusat. 

  “Misalkan ada kantor yang terbakar ini yang ditangani oleh pusat. Kalau kerusakan ringan saya kira bisa ditangani oleh pemda Jayawijaya,”kata Muhaidjir Effendi

Baca Juga :  Gizi Buruk Penyebab Kematian Ibu dan Anak

  Ia juga melihat jika pengamanan yang sekarang dilakukan di Wamena ini sudah optimal karena melibatkan TNI/ Polri disamping kepolisian (Brimob) juga ada BKO dari TNI , kemudian ia telah meminta kepada Bupati agar tidak langsung ditarik namun harus secara bertahap dulu sampai suasana normal harus tercipta , 

    Sementara untuk siswa yang mengikuti orang tuanya mengungsi dan ingin pindah sekolah, tambah Muhaidjir Effendi , itu ada surat edaran yang dikeluarkan lama , dimana kejadian kerusuhan seperti ini maupun bencana alam itu semua sekolah di Indonesia  wajib menampung siswa yang berstatus pengungsi yang terdekat dari sekolah itu.

  “Untuk pengisian data pokok pendidikan di tingkat pusat itu nanti akan diatur bertahap. Yang penting mereka (siswa yang mengungsi) harus diterima dulu, belajar dulu jangan sampai ketinggalan, soal administrasi itu belakangan,”bebernya. (jo/tri)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. DR Muhaidjir Effendi saat melihat langsung Aktifitas Siswa di SMP Negeri 1 Wamena. ( FOTO : Denny/ Cepos) 

WAMENA –Mentrri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhaidjir Effendi menilai meskipun sekolah mulai kembali dibuka, namun siswa yang masuk sekolah masih minim. Untuk itu,  Pemkab Jayawijaya bekerja keras untuk menghadirkan siswa ke sekolah.

 Hal ini terlihat dari beberapa sekolah yang ditinjaunya langsung, mulai dari  tingkat TK yang jumlah siswanya 300 anak, namun yang masuk baru 28 anak. Untuk di SMP Negeri 1 Wamena itu jumlah siswanya 1.090 , namun masuk baru sekitar 300.

  “Saya lihat sejak kerusuhan kemarin itu tak ada satu sekolah pun yang terpengaruh untuk mengikuti gerakan kerusuhan kemarin, seperti disini ada satu siswa yang menjadi korban dibakar oleh demonstran karena menolak mengajak untuk demo, ini salah satu sikap yang baik yang ditunjukan sehingga perlu ada sikap ketahanan sekolah disini,” ungkapnya saat berkungjung ke SMA Negeri I Wamena, Rabu (16/10).

Baca Juga :  Gizi Buruk Penyebab Kematian Ibu dan Anak

   Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah agar jangan sampai anak –anak dipengaruhi untuk melakukan tindakan anarkis kembali. Untuk itu, ke depan diharapkan Pemkab Jayawijaya bekerjasama dengan pihak kepolisian berupaya menanamkan jiwa nasionalisme , jiwa bela negara, dan kesanggupan mempertahankan diri sendiri apabila ada ancaman atau gangguan dari luar.

   Mendikbud RI optimis dengan jaminan keamanan dari Polres Jayawijaya sudah baik dan sangat kondusif, guru –guru juga dilihat sudah siap untuk mulai kegiatan mengajarnya walaupun belum semuanya datang, dan baru separuh. Kondisi ini terjadi hampir di semua sekolah yang ada di Wamena sedangkan untuk beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan parah akan ditangani dari pusat. 

  “Misalkan ada kantor yang terbakar ini yang ditangani oleh pusat. Kalau kerusakan ringan saya kira bisa ditangani oleh pemda Jayawijaya,”kata Muhaidjir Effendi

Baca Juga :  Ratusan Sajam dan Alat Berbahaya Disita

  Ia juga melihat jika pengamanan yang sekarang dilakukan di Wamena ini sudah optimal karena melibatkan TNI/ Polri disamping kepolisian (Brimob) juga ada BKO dari TNI , kemudian ia telah meminta kepada Bupati agar tidak langsung ditarik namun harus secara bertahap dulu sampai suasana normal harus tercipta , 

    Sementara untuk siswa yang mengikuti orang tuanya mengungsi dan ingin pindah sekolah, tambah Muhaidjir Effendi , itu ada surat edaran yang dikeluarkan lama , dimana kejadian kerusuhan seperti ini maupun bencana alam itu semua sekolah di Indonesia  wajib menampung siswa yang berstatus pengungsi yang terdekat dari sekolah itu.

  “Untuk pengisian data pokok pendidikan di tingkat pusat itu nanti akan diatur bertahap. Yang penting mereka (siswa yang mengungsi) harus diterima dulu, belajar dulu jangan sampai ketinggalan, soal administrasi itu belakangan,”bebernya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya