WAMENA—Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya memastikan jika 2.615 murid kelas VI SD yang berada di 116 sekolah seluruh Kabupaten Jayawijaya telah melaksanakan ujian sekolah yang diselenggarakan pihak sekolah mulai dari 10 sampai 12 Mei ini, dimana seluruh peserta terdaftar semuanya mengikuti ujian.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu Amd, S.Sos menyatakan, ujian akhir sekolah yang dilakukan oleh masing -masing satuan pendidikan tingkat SD, telah berakhir, jumlah murid yang mengikuti ujian tersebut 2.615 murid dari 116 sekolah.
Ia menyatakan, setalah kementrian pendidikan mengeluarkan regulasi tentang sekolah merdeka, maka pelaksanaan ujian nasional disesuaikan dengan materi dari sekolah, sehingga pelaksanaan ujian ini juga menjadi tanggung jawab sekolah.
Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), kata Natalis Mumpu, juga telah selesai melaksanakan ujian April lalu.
“Tahun ini mereka ujian sama seperti SD, di mana sekolah yang menyelenggarakan ujian untuk kelulusan siswanya sendiri sehingga tidak menggunakan sistem online,”katanya. (jo/tho)
WAMENA—Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya memastikan jika 2.615 murid kelas VI SD yang berada di 116 sekolah seluruh Kabupaten Jayawijaya telah melaksanakan ujian sekolah yang diselenggarakan pihak sekolah mulai dari 10 sampai 12 Mei ini, dimana seluruh peserta terdaftar semuanya mengikuti ujian.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu Amd, S.Sos menyatakan, ujian akhir sekolah yang dilakukan oleh masing -masing satuan pendidikan tingkat SD, telah berakhir, jumlah murid yang mengikuti ujian tersebut 2.615 murid dari 116 sekolah.
Ia menyatakan, setalah kementrian pendidikan mengeluarkan regulasi tentang sekolah merdeka, maka pelaksanaan ujian nasional disesuaikan dengan materi dari sekolah, sehingga pelaksanaan ujian ini juga menjadi tanggung jawab sekolah.
Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), kata Natalis Mumpu, juga telah selesai melaksanakan ujian April lalu.
“Tahun ini mereka ujian sama seperti SD, di mana sekolah yang menyelenggarakan ujian untuk kelulusan siswanya sendiri sehingga tidak menggunakan sistem online,”katanya. (jo/tho)
