“Harusnya itu satu Kepala Keluarga mendapat 20 KG beras, kalau 5 Kg itu digunakan untuk apa, ada kecurigaan banyak yang bermain sehingga dampaknya terjadi inflasi di daerah yang terus tumbuh subur oleh karena itu mekanisma dalam penyaluran perlu ada pengawasan terpadu,”bebernya
Secara terpisah Kepala Kantor Cabang Pembantu Bulog Wamena Karenu menyatakan penugasan dari Bappenas ini sudah jelas bahwa tahapan pertama penyediaan stok dan yang sudah dilayani untuk bantuan pangan tahap pertama itu pada bulan maret , April, Mei itu sudah 100 persen disalurkan karena dalam kontrak suydah jelas Bulog penyedia stok dan menyerahkan kepada Transpoter.
“Transpoter untuk penyaluran tahap pertama ini adalah PT Pos Indonesia yang menyediakan armada dan dibuatkan jadwal distribusi usai melakukan pembahasan bersama dengan kepala Distrik , pemkab yang bersangkutan sehingga yang mengetahui jadwal untuk distribusi Tranpoter dengan pemkabnya,”bebernya saat ditemui di Kantor Gubernur Papua Pegunungan.
Ia mengaku tugas bulog hanya menyiapkan stok, sehingga apabila sudah ada surat dari Trasnpoter maka stoknya disiapkan hanya sampai di alat angkut, setelah itu keluar dari pagar gudang bulog sampai ke penerima bantuan pangan itu tanggungjawab transpoter dalam hal ini PT Pos , sementara untuk penyalurah tahap ke II itu transpoternya dari PT Yasa. (jo)