Wednesday, April 24, 2024
26.7 C
Jayapura

Sarana Transportasi Terbatas, Semen Langka

Semen milik Toko Budi Daya Wamena saat dimasukan ke gudang usai didatangkan dari Jayapura  ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA – Kabupaten Jayawijaya saat ini sedang mengalami kelangkaan semen di pasaran. Pasalnya, hampir sebulan toko-toko bangunan yang ada dalam kota Wamena tak pernah lagi mendapat pasokan semen dengan alasan keterbatasan penerbangan pengangkut yang memuat semen dari Jayapura ke Wamena. 

  Ketua Gapensi Jayawijaya Fredrik Huby mengakui para pengusaha yang tergabung dalam Gapensi sangat kesulitan mendapatkan semen di Wamena. Apalagi, pemerintah daerah lambat melelang pekerjaan, sehingga menjelang akhir tahun ini sangat kesulitan untuk mendapatkan semen.

  “Kami sudah pernah mengatakan kepada Pemda Jayawijaya apabila melakukan pelelangan pekerjaan itu harus di awal tahun, supaya menjelang akhir tahun ini tidak terjadi penumpukan karena pekerjaan dari provinsi harus dilaksanakan, kabupaten di pegunungan juga mencari semen semua dari Wamena,”ungkapnya rabu (28/8) kemarin.

  Ia menilai, dengan pelelangan yang dilakukan hampir sama, maka membuat permintaan untuk semen ini meningkat dan harganya pun naik. Contoh untuk harga semen yang dipatok oleh kontraktor itu berpacu pada harga di bawah Rp 530.000 sekarang sudah naik sapai Rp 600 ribu bahkan mendekati harga Rp. 700 ribu per sak 

Baca Juga :  Pendistribusian Beras Bantuan Pangan, Perlu Pengawasan Bersama

  “Ini membuat kontraktor   kesulitan untuk mendapatkan semen dan   pasti akan berpengaruh juga kepada kualitas pekerjaan di lapangan, semen susah, harga naik, tidak ada kontraktor yang mau mengambil resiko kerugian dengan masalah itu, sehingga untuk mensiasati itu pasti kualitas bangunan itu rendah,”jelasnya

  Masalah ini, Kata Fred, disayangkan dan ia berharap pemda Jayawijaya bisa meminta bantuan dari pihak TNI AU yang memiliki penerbangan Hercules ini bisa membantu mengangkut bahan baku seperti semen ke Jayawijaya tentunya kalau mengharapkan penerbangan komersil tak akan mampu karena tak mungkin memuat semen semua.

  Penanggungjawab Toko Budi Daya Wamena Janes Nainggolan mengaku saat ini permintaan akan semen di Wamena sangat meningkat diluar dari seperti hari biasanya. Pihaknya mencoba untuk memenuhi permintaan terhadap semen ini dengan tiap harinya mendatangkan 100 sampai dengan 200 sak, namun tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat.

  “Masalah ini kembali kepada angkutan, kalaupun masuk hingga 1000 sak pasti akan langsung habis, sehingga kami hanya mampu menyediakan 100 sampai dengan 200 sak perhari, kalau semen ini ketersediaan di Sentani tidak ada masalah cuma masalah angkutan,”bebernya.

Baca Juga :  Bangun Jamban Sehat di Setiap Kampung Dan Program Rumah Singgah Bagi Bumil

  Secara terpisah Kabid Perdagangan Disnakerindag Jayawijaya Arisman Chaniago mengakui bahwa  dari hasil pemantauan di lapangan dan beberapa pengaduan masyarakat soal sulitnya mendapatkan semen di pasaran Wamena, menyebabkan dua minggu terakhir ini pihaknya mengalami kesulitan dalam distribusi pengangkutan yang menggunakan pesawat.

  “Distribusi semen dari Jayapura ke Wamena, dalam hal ini sulit, para pedagang pemasok tidak bisa untuk memasukan semen ke armada-armada yang beroperasi ke Wamena.”jelasnya

  Kata Arisman, Untuk mengatasi bahkan menjurus kekosongan semen di Jayawijaya dan memenuhi permintaan masyarakat, dinas sudah lakukan upaya dengan cara mengimbau semua armada komersil kargo yang beroperasi ke Wamena untuk memprioritaskan komiditi semen baik kondisi normal.

  “Ini sudah dijawab positif oleh semua armada dan siap membantu. Dan hari ini juga ada perbaiki surat permintaan ke Kasau untuk membantu mendukung angkutan semen melalui herkules,” bebernya. (jo/tri)

Semen milik Toko Budi Daya Wamena saat dimasukan ke gudang usai didatangkan dari Jayapura  ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA – Kabupaten Jayawijaya saat ini sedang mengalami kelangkaan semen di pasaran. Pasalnya, hampir sebulan toko-toko bangunan yang ada dalam kota Wamena tak pernah lagi mendapat pasokan semen dengan alasan keterbatasan penerbangan pengangkut yang memuat semen dari Jayapura ke Wamena. 

  Ketua Gapensi Jayawijaya Fredrik Huby mengakui para pengusaha yang tergabung dalam Gapensi sangat kesulitan mendapatkan semen di Wamena. Apalagi, pemerintah daerah lambat melelang pekerjaan, sehingga menjelang akhir tahun ini sangat kesulitan untuk mendapatkan semen.

  “Kami sudah pernah mengatakan kepada Pemda Jayawijaya apabila melakukan pelelangan pekerjaan itu harus di awal tahun, supaya menjelang akhir tahun ini tidak terjadi penumpukan karena pekerjaan dari provinsi harus dilaksanakan, kabupaten di pegunungan juga mencari semen semua dari Wamena,”ungkapnya rabu (28/8) kemarin.

  Ia menilai, dengan pelelangan yang dilakukan hampir sama, maka membuat permintaan untuk semen ini meningkat dan harganya pun naik. Contoh untuk harga semen yang dipatok oleh kontraktor itu berpacu pada harga di bawah Rp 530.000 sekarang sudah naik sapai Rp 600 ribu bahkan mendekati harga Rp. 700 ribu per sak 

Baca Juga :  5 Anggota Dewan, 3 Staf Reaktif Covid-19

  “Ini membuat kontraktor   kesulitan untuk mendapatkan semen dan   pasti akan berpengaruh juga kepada kualitas pekerjaan di lapangan, semen susah, harga naik, tidak ada kontraktor yang mau mengambil resiko kerugian dengan masalah itu, sehingga untuk mensiasati itu pasti kualitas bangunan itu rendah,”jelasnya

  Masalah ini, Kata Fred, disayangkan dan ia berharap pemda Jayawijaya bisa meminta bantuan dari pihak TNI AU yang memiliki penerbangan Hercules ini bisa membantu mengangkut bahan baku seperti semen ke Jayawijaya tentunya kalau mengharapkan penerbangan komersil tak akan mampu karena tak mungkin memuat semen semua.

  Penanggungjawab Toko Budi Daya Wamena Janes Nainggolan mengaku saat ini permintaan akan semen di Wamena sangat meningkat diluar dari seperti hari biasanya. Pihaknya mencoba untuk memenuhi permintaan terhadap semen ini dengan tiap harinya mendatangkan 100 sampai dengan 200 sak, namun tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat.

  “Masalah ini kembali kepada angkutan, kalaupun masuk hingga 1000 sak pasti akan langsung habis, sehingga kami hanya mampu menyediakan 100 sampai dengan 200 sak perhari, kalau semen ini ketersediaan di Sentani tidak ada masalah cuma masalah angkutan,”bebernya.

Baca Juga :  Bangun Jamban Sehat di Setiap Kampung Dan Program Rumah Singgah Bagi Bumil

  Secara terpisah Kabid Perdagangan Disnakerindag Jayawijaya Arisman Chaniago mengakui bahwa  dari hasil pemantauan di lapangan dan beberapa pengaduan masyarakat soal sulitnya mendapatkan semen di pasaran Wamena, menyebabkan dua minggu terakhir ini pihaknya mengalami kesulitan dalam distribusi pengangkutan yang menggunakan pesawat.

  “Distribusi semen dari Jayapura ke Wamena, dalam hal ini sulit, para pedagang pemasok tidak bisa untuk memasukan semen ke armada-armada yang beroperasi ke Wamena.”jelasnya

  Kata Arisman, Untuk mengatasi bahkan menjurus kekosongan semen di Jayawijaya dan memenuhi permintaan masyarakat, dinas sudah lakukan upaya dengan cara mengimbau semua armada komersil kargo yang beroperasi ke Wamena untuk memprioritaskan komiditi semen baik kondisi normal.

  “Ini sudah dijawab positif oleh semua armada dan siap membantu. Dan hari ini juga ada perbaiki surat permintaan ke Kasau untuk membantu mendukung angkutan semen melalui herkules,” bebernya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya