Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

PLN Wamena Krisis Daya Listrik

Pertokoan yang mulai tutup sejak sore hari karena pemadaman arus listrik di Wamena karena krisis daya listrik. ( FOTO: Denny/ Cepos)

PLTA Welesi Rusak, Pasokan BBM juga Lambat

WAMENA-Perusahan Listrik Negara (PLN) Cabang Wamena mengaku saat ini sedang mengalami krisis daya listrik. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada PLTA Welesi yang mengalami banjir beberapa waktu lalu. Selain itu, pasokan BBM jenis solar untuk mengoperasikan PLTD yang ada di Sinakma juga menipis, serta ada beberapa kerusakan pada AVR pembangkit yang saat ini masih dikerjakan.

  General Manager PLN Wamena Robert J Mofu mengaku pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN Wamena lantaran mengalami krisis daya Listrik. Namun pemadaman bergilir ini tidak seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu seperti pelanggan A mengalami pemadaman pada pagi hari, nanti besok ia akan mengalami pemadaman pada malam hari.

  “Kondisi kita saat ini pemadaman aliran listrik yang dilakukan tidak kecil, tetapi pemadamannya besar karena sistem distribusi yang saat ini digunakan belum mampu untuk mengakomodir semua lewat PLTD karena saat ini hanya mampu disuplai 2,5 Mega Watt atau 2500 KW dari beban Puncak 6,5 MW atau 6500 KW yang ada di Wamena.”ungkapnya Sabtu (30/5) kemarin.

Baca Juga :  Tempatkan Tenaga Medis di Bandara Sentani dan Jalur Darat Yalimo

  Hal ini yang membuat PLN Wamena Robert Mofu agak sulit melakukan pemadaman seperti yang diinginkan pelanggan. Setelah pembangkit Welesi tak bisa beroperasi membangkitkan 2,7 MW,  PLN sekarang memfokuskan power listrik itu pada PLTD Sinakma yang murni pakai BBM. Namun stok yang ada terbatas sehingga butuh stok lagi dari Jayapura.

   “Selama ini kita droping stok BBM untuk PLN Wamena itu menggunakan pesawat Trigana air Service dan hanya dua yang beroperasi, dan ini bukan hanya dipakai untuk kebutuhan PLN tetapi semua kebutuhan yang ada di Wamena, sehingga ini agak terhambat hanya butuh waktu saja sehingga kita lakukan pemadaman,”bebernya.

  Menurutnya, memang ada beberapa pembangkit listrik tenaga Disel yang ada di Sinakma juga terganggu dan saat ini masih dalam perbaikan. Ia juga mengaku telah bertemu dengan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati yang langsung meminta kepada pengusaha BBM seperti APMS Anwarudin dan Pengangkut BBM Trigana Air Service Cargo kalau bisa tiap hari PLN di Suplai 45 KL.

Baca Juga :  Program Keladi Sagu Obati Penderita Penyakit Kulit di Pelosok Puncak

  “Selama ini kita hanya bisa mendapat suplai itu sebanyak 25 KL, ini yang menyebabkan kita juga menjaga ketahanan stok BBM dengan dilakukan pemadaman listrik, kita juga masih kekurangan 20 KL, kemarin memang sudah mau diangkut 45 KL hanya saja kendala di pesawatnya terganggu,”jelas Robert Mofu.

   Ditambahkan Mofu, apabila PLN sudah disuplai maka ia yakin pada Senin hari ini aliran listrik di Wamena sudah kembali normal 90 persen. Namun memang tetap masih ada pemadaman pada waktu -waktu beban puncak saja, kalau siang tidak masalah, malam itu yang beban puncaknya besar.

  “Kalau pembangkit tenaga air kita belum tahu kapan bisa dioperasikan kalaupun beroperasi, namun kalau beroperasi pun hanya pas -pasan, pembangkit tenaga air di Sinakma juga tidak bisa beroperasi karena sedimentasi yang cukup tinggi,”katanya.(jo/tri)

Pertokoan yang mulai tutup sejak sore hari karena pemadaman arus listrik di Wamena karena krisis daya listrik. ( FOTO: Denny/ Cepos)

PLTA Welesi Rusak, Pasokan BBM juga Lambat

WAMENA-Perusahan Listrik Negara (PLN) Cabang Wamena mengaku saat ini sedang mengalami krisis daya listrik. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada PLTA Welesi yang mengalami banjir beberapa waktu lalu. Selain itu, pasokan BBM jenis solar untuk mengoperasikan PLTD yang ada di Sinakma juga menipis, serta ada beberapa kerusakan pada AVR pembangkit yang saat ini masih dikerjakan.

  General Manager PLN Wamena Robert J Mofu mengaku pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN Wamena lantaran mengalami krisis daya Listrik. Namun pemadaman bergilir ini tidak seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu seperti pelanggan A mengalami pemadaman pada pagi hari, nanti besok ia akan mengalami pemadaman pada malam hari.

  “Kondisi kita saat ini pemadaman aliran listrik yang dilakukan tidak kecil, tetapi pemadamannya besar karena sistem distribusi yang saat ini digunakan belum mampu untuk mengakomodir semua lewat PLTD karena saat ini hanya mampu disuplai 2,5 Mega Watt atau 2500 KW dari beban Puncak 6,5 MW atau 6500 KW yang ada di Wamena.”ungkapnya Sabtu (30/5) kemarin.

Baca Juga :  Kehilangan Jejak Pelaku Begal Belum Didapatkan

  Hal ini yang membuat PLN Wamena Robert Mofu agak sulit melakukan pemadaman seperti yang diinginkan pelanggan. Setelah pembangkit Welesi tak bisa beroperasi membangkitkan 2,7 MW,  PLN sekarang memfokuskan power listrik itu pada PLTD Sinakma yang murni pakai BBM. Namun stok yang ada terbatas sehingga butuh stok lagi dari Jayapura.

   “Selama ini kita droping stok BBM untuk PLN Wamena itu menggunakan pesawat Trigana air Service dan hanya dua yang beroperasi, dan ini bukan hanya dipakai untuk kebutuhan PLN tetapi semua kebutuhan yang ada di Wamena, sehingga ini agak terhambat hanya butuh waktu saja sehingga kita lakukan pemadaman,”bebernya.

  Menurutnya, memang ada beberapa pembangkit listrik tenaga Disel yang ada di Sinakma juga terganggu dan saat ini masih dalam perbaikan. Ia juga mengaku telah bertemu dengan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati yang langsung meminta kepada pengusaha BBM seperti APMS Anwarudin dan Pengangkut BBM Trigana Air Service Cargo kalau bisa tiap hari PLN di Suplai 45 KL.

Baca Juga :  Di Wamena, 10 Pengecer Togel Diamankan

  “Selama ini kita hanya bisa mendapat suplai itu sebanyak 25 KL, ini yang menyebabkan kita juga menjaga ketahanan stok BBM dengan dilakukan pemadaman listrik, kita juga masih kekurangan 20 KL, kemarin memang sudah mau diangkut 45 KL hanya saja kendala di pesawatnya terganggu,”jelas Robert Mofu.

   Ditambahkan Mofu, apabila PLN sudah disuplai maka ia yakin pada Senin hari ini aliran listrik di Wamena sudah kembali normal 90 persen. Namun memang tetap masih ada pemadaman pada waktu -waktu beban puncak saja, kalau siang tidak masalah, malam itu yang beban puncaknya besar.

  “Kalau pembangkit tenaga air kita belum tahu kapan bisa dioperasikan kalaupun beroperasi, namun kalau beroperasi pun hanya pas -pasan, pembangkit tenaga air di Sinakma juga tidak bisa beroperasi karena sedimentasi yang cukup tinggi,”katanya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya