Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemkab Rekut 200 Guru Kontrak Anak Asli Jayawijaya

WAMENA—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya mulai merekut 200 tenaga guru kontrak yang merupakan anak asli Jayawijaya guna mengabdi di sekolah -sekolah yang ada di kampung-kampung di luar Kota Wamena.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya Thony M Mayor S.Pd, MM menyatakan, menindaklanjuti perintah Bupati Jayawijaya kepada dinas pendidikan agar merekrut anak asli Jayawijaya, terutama yang berlatar belakang pendidikan sebagai guru di kampung-kampung mereka sendiri.

“Pemkab inginkan informasi perekutan 200 guru khusus anak asli Jayawijaya ini diumumkan lewat media, sehingga semua anak -anak Jayawijaya yang berpendidikan guru atau bergelar sarjana bisa direkut untuk membantu pendidikan di kampung-kampung,”ungkapnya, Sabtu (26/2) kemarin.

Menurut Sekda, untuk 2022 ini, Pemkab telah mengganggrkan dari Dana Otsus Papua untuk merekut 200 guru anak asli Jayawijaya. Kepala distrik juga diimbau untuk mempersiapkan pemuda dari distrik dan kampung yang benar -benar ingin menjadi guru dan memang pendidikannya guru, ini yang menjadi prioritas dulu.

Baca Juga :  Terjebak Lumpur di Jalan Trans Papua, 21 Motor Curian Diamankan

Sekda menyatakan , bagi anak -anak asli Jayawijaya yang bergelar sarjana pendidikan bisa mengecek informasi ini, pemerintah akan melihat dari setiap distrik, perekutan ini dilakukan agar mereka yang berdomisili di kampung atau distrik bisa mengabdi kembali di kampung atau sesuai dengan tempat tinggalnya.

“Kalau kita rekut dari kampung itu dan di sana ada sekolah maka otomatis yang direkut itu akan mengajar di sekolah yang ada di kampungnya, kita tidak kasih dia mengajar di kampung lain atau distrik lain,”bebernya.

Sekda juga menegaskan, mereka yang nanti direkut untuk mengajar di kampung mereka, tidak ada alasan untuk meninggalkan tugasnya, seperti banyak guru saat ini yang meninggalkan tempat tugasnya dengan alasan tak punya rumah guru, sehingga lebih baik pemuda yang berpendidikan dan punya rumah dekat dengan sekolah itu yang diprioritaskan.

Baca Juga :  Wabup Yahukimo Merasa Aneh dengan Kondisi Amuma

“selama ini masyarakat mengeluh tentang kekurangan guru dan ini juga salah satu aspirasi mereka, sebab anak -anak mereka itu tidak pernah mendapatkan pendidikan secara baik karena guru terbatas, sehingga Pemkab berinisiatif dengan dana Otsus itu, kita rekrut guru kontrak khusus  anak Asli Jayawijaya,”tutupnya.(jo/tho)

WAMENA—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya mulai merekut 200 tenaga guru kontrak yang merupakan anak asli Jayawijaya guna mengabdi di sekolah -sekolah yang ada di kampung-kampung di luar Kota Wamena.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jayawijaya Thony M Mayor S.Pd, MM menyatakan, menindaklanjuti perintah Bupati Jayawijaya kepada dinas pendidikan agar merekrut anak asli Jayawijaya, terutama yang berlatar belakang pendidikan sebagai guru di kampung-kampung mereka sendiri.

“Pemkab inginkan informasi perekutan 200 guru khusus anak asli Jayawijaya ini diumumkan lewat media, sehingga semua anak -anak Jayawijaya yang berpendidikan guru atau bergelar sarjana bisa direkut untuk membantu pendidikan di kampung-kampung,”ungkapnya, Sabtu (26/2) kemarin.

Menurut Sekda, untuk 2022 ini, Pemkab telah mengganggrkan dari Dana Otsus Papua untuk merekut 200 guru anak asli Jayawijaya. Kepala distrik juga diimbau untuk mempersiapkan pemuda dari distrik dan kampung yang benar -benar ingin menjadi guru dan memang pendidikannya guru, ini yang menjadi prioritas dulu.

Baca Juga :  Terjebak Lumpur di Jalan Trans Papua, 21 Motor Curian Diamankan

Sekda menyatakan , bagi anak -anak asli Jayawijaya yang bergelar sarjana pendidikan bisa mengecek informasi ini, pemerintah akan melihat dari setiap distrik, perekutan ini dilakukan agar mereka yang berdomisili di kampung atau distrik bisa mengabdi kembali di kampung atau sesuai dengan tempat tinggalnya.

“Kalau kita rekut dari kampung itu dan di sana ada sekolah maka otomatis yang direkut itu akan mengajar di sekolah yang ada di kampungnya, kita tidak kasih dia mengajar di kampung lain atau distrik lain,”bebernya.

Sekda juga menegaskan, mereka yang nanti direkut untuk mengajar di kampung mereka, tidak ada alasan untuk meninggalkan tugasnya, seperti banyak guru saat ini yang meninggalkan tempat tugasnya dengan alasan tak punya rumah guru, sehingga lebih baik pemuda yang berpendidikan dan punya rumah dekat dengan sekolah itu yang diprioritaskan.

Baca Juga :  Tiga Pejabat Utama Polres Pegunungan Bintang Dimutasi

“selama ini masyarakat mengeluh tentang kekurangan guru dan ini juga salah satu aspirasi mereka, sebab anak -anak mereka itu tidak pernah mendapatkan pendidikan secara baik karena guru terbatas, sehingga Pemkab berinisiatif dengan dana Otsus itu, kita rekrut guru kontrak khusus  anak Asli Jayawijaya,”tutupnya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya