Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

  Bupati Ingatkan Laksanakan Tugas dengan Baik 

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, melantik  kepala sekolah baik SD, SMP dan SMA-SMK serta Kepala Puskesmas (Kapus) serta  jabatan fungsional lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke, di Swiss Belhotel Merauke,  Selasa (29/8).

Dalam pelantikan tersebut, Bupati  Romanus Mbaraka, lebih menekankan pada masalah pendidikan yang sampai saat ini masih carut marut, terutama yang ada di kampung-kampung lokal di pedalaman.

Para guru dan  kepala sekolah tersebut diingatkan untuk tinggal di tempat tugas melaksanakan tugas dengan baik, mendidik anak-anak bangsa tersebut dengan baik.

Sebab, kata Bupati Romanus Mbaraka, fakta bahwa sampai sekarang masih ada lulusan SD dan SMP yang belum bisa baca tulis dan menghitung. Dia berharap dengan adanya pelantikan ini, ada perubahan di dunia pendidikan di Merauke, khususnya sekolah-sekolah yang ada di pedalaman.

Baca Juga :  Jika Ada Pungutan Tidak Resmi, Silahkan Laporkan

Meski diakui, masih banyak guru yang melaksanakan tugas dengan  baik dan jarang meninggalkan tugasnya. Selain masalah pelaksanaan tugas tersebut, orang nomor satu di Merauke tersebut juga mengingatkan agar dana Bos dikelola dengan baik.

Sebab, saat ini pemeriksaan terhadap  setiap anggaran yang digunakan semakin transparan dan lebih rinci. Ini karena menurut bupati  Romanus Mbaraka, masih ada sekitar Rp 11 miliar  dana Bos tersebut  yang belum dapat dipertangungjawabkan oleh pihak sekolah.

Tak hanya itu, bupati  Romanus Mbaraka, juga mengingatkan para kepala sekolah untuk tidak mengangkat guru honor di sekolah. Karena secara aturan, kepala sekolah tidak  memiliki kewenangan mengangkat tenaga honorer sekolah.

Baca Juga :  Kadisdik Prihatin, Generasi Muda Terlibat Narkoba

‘’Jangan berikan mereka harapan palsu. Kasihan mereka (guru honorer,red) nasib mereka menggantung. Mereka dikasih honor  setiap bulan Rp 300 ribu dengan harapan  mereka suatu sata diangkat menjadi ASN. Saya kasih tahun ini karena mengerti aturan,’’ terangnya.

Lebih baik, lanjut bupati, jika ada kebutuhan guru yang sangat mendesak diusulkan ke Dinas Pendidikan, karena di dinas ada pengangkatan guru kontrak.  Adapun pejabat yang dilantik bupati tersebut  terdiri dari 59 pejabat TK, 195 Kepsek SD, 50 Kepsek SMP, 15 Kepsek SMA, 13 Kepsek SMK, 1 pejabat kepala satuan pendidikan non formal, 25 Kepala Puskesmas dan 468 pejabat fungsional tertentu. (ulo/tho) 

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, melantik  kepala sekolah baik SD, SMP dan SMA-SMK serta Kepala Puskesmas (Kapus) serta  jabatan fungsional lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke, di Swiss Belhotel Merauke,  Selasa (29/8).

Dalam pelantikan tersebut, Bupati  Romanus Mbaraka, lebih menekankan pada masalah pendidikan yang sampai saat ini masih carut marut, terutama yang ada di kampung-kampung lokal di pedalaman.

Para guru dan  kepala sekolah tersebut diingatkan untuk tinggal di tempat tugas melaksanakan tugas dengan baik, mendidik anak-anak bangsa tersebut dengan baik.

Sebab, kata Bupati Romanus Mbaraka, fakta bahwa sampai sekarang masih ada lulusan SD dan SMP yang belum bisa baca tulis dan menghitung. Dia berharap dengan adanya pelantikan ini, ada perubahan di dunia pendidikan di Merauke, khususnya sekolah-sekolah yang ada di pedalaman.

Baca Juga :  Lapas Usulkan 38 Warga Binaan Terima Remisi Idul Fitri 

Meski diakui, masih banyak guru yang melaksanakan tugas dengan  baik dan jarang meninggalkan tugasnya. Selain masalah pelaksanaan tugas tersebut, orang nomor satu di Merauke tersebut juga mengingatkan agar dana Bos dikelola dengan baik.

Sebab, saat ini pemeriksaan terhadap  setiap anggaran yang digunakan semakin transparan dan lebih rinci. Ini karena menurut bupati  Romanus Mbaraka, masih ada sekitar Rp 11 miliar  dana Bos tersebut  yang belum dapat dipertangungjawabkan oleh pihak sekolah.

Tak hanya itu, bupati  Romanus Mbaraka, juga mengingatkan para kepala sekolah untuk tidak mengangkat guru honor di sekolah. Karena secara aturan, kepala sekolah tidak  memiliki kewenangan mengangkat tenaga honorer sekolah.

Baca Juga :  Siapkan Sistem Informasi Data Spasial dan Rancang Pembangunan Berkelanjutan

‘’Jangan berikan mereka harapan palsu. Kasihan mereka (guru honorer,red) nasib mereka menggantung. Mereka dikasih honor  setiap bulan Rp 300 ribu dengan harapan  mereka suatu sata diangkat menjadi ASN. Saya kasih tahun ini karena mengerti aturan,’’ terangnya.

Lebih baik, lanjut bupati, jika ada kebutuhan guru yang sangat mendesak diusulkan ke Dinas Pendidikan, karena di dinas ada pengangkatan guru kontrak.  Adapun pejabat yang dilantik bupati tersebut  terdiri dari 59 pejabat TK, 195 Kepsek SD, 50 Kepsek SMP, 15 Kepsek SMA, 13 Kepsek SMK, 1 pejabat kepala satuan pendidikan non formal, 25 Kepala Puskesmas dan 468 pejabat fungsional tertentu. (ulo/tho) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya