MERAUKE– Petani di Merauke khususnya para pengusaha penggilingan mulai mengeluh karena beras yang mereka tidak terserap pasar. Pasalnya, Perum Bulog Merauke tidak lagi menyerap beras dari petani tersebut.
Kepala Pimpinan Cabang Bulog Merauke Karennu saat dihubungi media ini lewat telpon selulernya mengaku jika saat ini pihaknya tidak lagi melakukan penyerapan beras, kecuali gabah giling kering.
Bulog tidak menyerap beras petani tersebut, ungkap Karennu berdasarkan surat keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sehingga secara nasional, Bulog tidak melakukan penyerapan beras.
‘’Itu berlaku seluruh Indonesia. Jadi bulog belum ditugaskan untuk menyerap beras. Kecuali untuk gabah kering kita masih membeli dari petani,’’ terangnya.
Penghentian pembelian beras ini, karena kuota pengadaan beras secara nasional sudah terpenuhi. ‘’Kita tunggu regulasi dari Bapanas, kalau sudah ada perintah untuk menyerap beras dari petani lagi maka kita akan lakukan pembelian,’’ terangnya.
MERAUKE– Petani di Merauke khususnya para pengusaha penggilingan mulai mengeluh karena beras yang mereka tidak terserap pasar. Pasalnya, Perum Bulog Merauke tidak lagi menyerap beras dari petani tersebut.
Kepala Pimpinan Cabang Bulog Merauke Karennu saat dihubungi media ini lewat telpon selulernya mengaku jika saat ini pihaknya tidak lagi melakukan penyerapan beras, kecuali gabah giling kering.
Bulog tidak menyerap beras petani tersebut, ungkap Karennu berdasarkan surat keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sehingga secara nasional, Bulog tidak melakukan penyerapan beras.
‘’Itu berlaku seluruh Indonesia. Jadi bulog belum ditugaskan untuk menyerap beras. Kecuali untuk gabah kering kita masih membeli dari petani,’’ terangnya.
Penghentian pembelian beras ini, karena kuota pengadaan beras secara nasional sudah terpenuhi. ‘’Kita tunggu regulasi dari Bapanas, kalau sudah ada perintah untuk menyerap beras dari petani lagi maka kita akan lakukan pembelian,’’ terangnya.