Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Cegah Tawuran, SMAN I dan SMK Santo Antonius Libur Dua Hari

MERAUKE-SMAN I Merauke dan SMK Santo Antonius Merauke memilih meliburkan siswanya selama 2 hari yakni Kamis dan Jumat (24/9) hari ini, untuk mencegah terjadinya tawuran antar siswa. Hal ini karena adanya kesalahpahaman yang terjadi diantara siswa kedua sekolah tersebut pada, Kamis (22/9). 

  Dari informasi yang Cenderawasih Pos peroleh, awalnya ada oknum siswa SMA Negeri I Merauke y ang memukul siswa SMK Santo Antonius di depan SMPN Negeri 1 Merauke. Kemudian  teman-teman korban dari SMK Santo Atonius datang hendak menyerang ke SMAN 1 Merauke.

   Kepala Sekolah SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, ditemui wartawan mengungkapkan bahwa pihaknya memilih untuk meliburkan siswa selama 2 hari pasca kejadian tersebut. 

  “Sekolah kita tutup hari ini dan besok. Jadi dua hari kita tutup untuk memberi kesempatan kepada anak-anak dan orang tua. Karena bagaimanapun anak-anak pasti pulang menceritakan kepada orang tua mereka realita yang mereka hadapi dan tentu sama sekali mereka tidak membayangkan bahwa persoalan itu akan terjadi.” ungkapnya.  

Baca Juga :  Januari 2023, Tidak Boleh  Lagi Jual Pakaian Bekas   

   “Apalagi mereka tahu bahwa sekolah ini adalah lingkungan pendidikan, sehingga siapapun tidak boleh melakukan perbuatan main hakim sendiri. Karena mereka masih percaya kepada lembaga pendidikan yang menyelenggarakan dan mengedukasi mereka sebagai generasi penerus yang nantinya seketika menjadi pelaku pembangunan bangsa ini,” kata Sergius Womsiwor. 

   Menurut Sergius Womsiwor, pilihan  untuk meliburkan siswa  adalah untuk mencegah sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dan menjaga  anak-anak tersebut saat dalam perjalanan. 

   Sebab, anak-anak tersebut  datang ke sekolah pasti dengan seragam sekolah.  Ditambahkan  Sergius Womsiwor  bahwa meski pihaknya sudah menyampaikan kepada siswa dan orang tua  untuk sekolah dibuka kembali pada Senin depan, namun pihaknya  masih akan melihat situasi. Jika  benar-benar sudah kondusif maka siswa akan masuk belajar tatap muka terbatas lagi. 

Baca Juga :  Badan Adhoc  KPU yang Sakit dan Laka Kerja Terima Santunan 

   Secara terpisah, Kepala Sekolah SMK Santo Antonius, Hoppy Setiawan, S.Pd, M.Pd,  menjelaskan bahwa pihaknya meliburkan siswa selama 2 hari. “Tapi kita akan lihat  lagi setuasinya Senin depan. Kalau dari Yayasan minta untuk diliburkan lagi 1 minggu  untuk dilakukan  penyelesaian secara tuntas,” terangnya. 

   Hoppy  mengaku bahwa secara kelembagaan  sudah diselesaikan secara kekeluargaan  dan  yang  masih perlu  didamaikan antara korban dengan pelaku. (ulo/tri) 

MERAUKE-SMAN I Merauke dan SMK Santo Antonius Merauke memilih meliburkan siswanya selama 2 hari yakni Kamis dan Jumat (24/9) hari ini, untuk mencegah terjadinya tawuran antar siswa. Hal ini karena adanya kesalahpahaman yang terjadi diantara siswa kedua sekolah tersebut pada, Kamis (22/9). 

  Dari informasi yang Cenderawasih Pos peroleh, awalnya ada oknum siswa SMA Negeri I Merauke y ang memukul siswa SMK Santo Antonius di depan SMPN Negeri 1 Merauke. Kemudian  teman-teman korban dari SMK Santo Atonius datang hendak menyerang ke SMAN 1 Merauke.

   Kepala Sekolah SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, ditemui wartawan mengungkapkan bahwa pihaknya memilih untuk meliburkan siswa selama 2 hari pasca kejadian tersebut. 

  “Sekolah kita tutup hari ini dan besok. Jadi dua hari kita tutup untuk memberi kesempatan kepada anak-anak dan orang tua. Karena bagaimanapun anak-anak pasti pulang menceritakan kepada orang tua mereka realita yang mereka hadapi dan tentu sama sekali mereka tidak membayangkan bahwa persoalan itu akan terjadi.” ungkapnya.  

Baca Juga :  SMP Muhammadyah Siap Tampil Sebagai Sekolah Unggulan 

   “Apalagi mereka tahu bahwa sekolah ini adalah lingkungan pendidikan, sehingga siapapun tidak boleh melakukan perbuatan main hakim sendiri. Karena mereka masih percaya kepada lembaga pendidikan yang menyelenggarakan dan mengedukasi mereka sebagai generasi penerus yang nantinya seketika menjadi pelaku pembangunan bangsa ini,” kata Sergius Womsiwor. 

   Menurut Sergius Womsiwor, pilihan  untuk meliburkan siswa  adalah untuk mencegah sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dan menjaga  anak-anak tersebut saat dalam perjalanan. 

   Sebab, anak-anak tersebut  datang ke sekolah pasti dengan seragam sekolah.  Ditambahkan  Sergius Womsiwor  bahwa meski pihaknya sudah menyampaikan kepada siswa dan orang tua  untuk sekolah dibuka kembali pada Senin depan, namun pihaknya  masih akan melihat situasi. Jika  benar-benar sudah kondusif maka siswa akan masuk belajar tatap muka terbatas lagi. 

Baca Juga :  JPU akan Hadirkan 10 Saksi

   Secara terpisah, Kepala Sekolah SMK Santo Antonius, Hoppy Setiawan, S.Pd, M.Pd,  menjelaskan bahwa pihaknya meliburkan siswa selama 2 hari. “Tapi kita akan lihat  lagi setuasinya Senin depan. Kalau dari Yayasan minta untuk diliburkan lagi 1 minggu  untuk dilakukan  penyelesaian secara tuntas,” terangnya. 

   Hoppy  mengaku bahwa secara kelembagaan  sudah diselesaikan secara kekeluargaan  dan  yang  masih perlu  didamaikan antara korban dengan pelaku. (ulo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya