Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Diduga Dianiaya Oknum TNI AL, Seorang ABK Meninggal

MERAUKE- Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Aulia 01 di Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, Kabupaten merauke bernama Albertus Mahuze (32) meninggal dunia  Rabu (22/2) sekitar pukul 13.30 WIT.

Korban meninggal setelah diduga dianiaya oleh seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut (Lantamal IX) yang  telah ditempatkan di Pos Angkatan Laut (Posal) Ilwayab sejak 5 bulan lalu berinisial Kelasi II MM.

Danlantamal IX Merauke, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, SH, kepada wartawan membenarkan adanya  kejadian  yang menimpah seorang ABK asal Distrik Okaba, Kabupaten  Merauke tersebut.

Jenderal bintang satu itu mengungkapkan, kasus ini berawal pada Hari Selasa (21/2) sekitar pukul 23.00 WIT di mana  ada situasi ramai-ramai  di jalan, di mana ada 2 anggota masyarakat yakni korban Albertus dan adiknya Daniel  yang teriak-teriak di   jalan menganggu ketertiban, sehingga karena lokasinya dekat dengan Pos TNI Angkatan Laut, sehingga ditegur oleh anggotanya Kld MM tersebut.

Baca Juga :  Kasus Kriminalitas Meningkat Signifikan

‘’Informasi yang saya terima, dia ditegur, karena kondisi mabuk  sehingga mungkin dia tidak terima  sehingga korban berusaha menyerang, ada masyarakat yang  ada di situ ikut terlibat sehingga terjadi perkelahian antara anggota TNI AL  dengan satu anggota masyarakat dengan 2 orang mabuk ini,’’ katanya.

Lanjut dia, karena  keduanya dalam kondisi mabuk sehingga keduanya  diamankan di Posal  Wogikel.  ‘’Kalau tidak diamankan, maka ini cukup berbahaya. Karena keduanya berasal dari Okaba Merauke yang sedang bekerja di sana dan mabuk. Agar tidak terjadi  masalah dengan masyarakat setempat sehingga diamankan di Posal,’’ terangnya.

Karena dalam keadaan mabuk dan mulai sadar, lanjut Danlantamal,  maka keduanya sekitar pukul 03.00 WIT  dibawa Anggota Posal  ke  KM Aulia  01, sedangkan  Daniel  dibawa ke KMN Tiro Indah.

Pada Rabu (22/2) sekitar pukul  13.00 WIT, ABK kapal berusaha membangunkan korban Albertus, namun tidak bangun. Kemudian ABK kapal menghubungi  adiknya Daniel  untuk membangunkan, namun juga tidak bangun sehingga menghubungi POSAL.

Baca Juga :  Nekat Tikam Mantan Pacar Karena Cemburu dan Sakit Hati

Kemudian POSAL  mengajak orang kesehatan dari Puskesmas dan mengecek dan, ternyata  korban meninggal dunia.

‘’Tentunya  ini penyesalan bagi kita semua, terutama saya di Papua Selatan, sehingga mohon disampaikan. Saya  memohon maaf atas musibah ini. Saya  tidak tutup-tutupi. Tapi kepastiannya perlu investigasi dari Polisi Meliter karena itu tugasnya,’’ tandas Danlantamal.

Sebagai bentuk keprihatinan, lanjut Danlamal, pihaknya membantu sepenuhnya proses pergeseran almarhum dari Wogikel ke Merauke sampai pada pemakaman.    

Danlantamal  menambahkan, saat ini tidak ada lagi menutup-nutupi  pelanggaran yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI. ‘’Mungkin semua sudah tahu, semuanya bisa lihat dan transparan di Mahkamal Meliter. Tentunya semua kita serahkan kepada yang berwenang, kalau memang bersalah, karena  perlu waktu  penyelidikan, baik dari Polisi Meliter berkoordinasi dengan Polri,’’ tandasnya. (ulo/tho)

MERAUKE- Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Aulia 01 di Kampung Wogikel, Distrik Ilwayab, Kabupaten merauke bernama Albertus Mahuze (32) meninggal dunia  Rabu (22/2) sekitar pukul 13.30 WIT.

Korban meninggal setelah diduga dianiaya oleh seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut (Lantamal IX) yang  telah ditempatkan di Pos Angkatan Laut (Posal) Ilwayab sejak 5 bulan lalu berinisial Kelasi II MM.

Danlantamal IX Merauke, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, SH, kepada wartawan membenarkan adanya  kejadian  yang menimpah seorang ABK asal Distrik Okaba, Kabupaten  Merauke tersebut.

Jenderal bintang satu itu mengungkapkan, kasus ini berawal pada Hari Selasa (21/2) sekitar pukul 23.00 WIT di mana  ada situasi ramai-ramai  di jalan, di mana ada 2 anggota masyarakat yakni korban Albertus dan adiknya Daniel  yang teriak-teriak di   jalan menganggu ketertiban, sehingga karena lokasinya dekat dengan Pos TNI Angkatan Laut, sehingga ditegur oleh anggotanya Kld MM tersebut.

Baca Juga :  Daerah Wajib Punya Perencanaan Antisipasi Karhutlah

‘’Informasi yang saya terima, dia ditegur, karena kondisi mabuk  sehingga mungkin dia tidak terima  sehingga korban berusaha menyerang, ada masyarakat yang  ada di situ ikut terlibat sehingga terjadi perkelahian antara anggota TNI AL  dengan satu anggota masyarakat dengan 2 orang mabuk ini,’’ katanya.

Lanjut dia, karena  keduanya dalam kondisi mabuk sehingga keduanya  diamankan di Posal  Wogikel.  ‘’Kalau tidak diamankan, maka ini cukup berbahaya. Karena keduanya berasal dari Okaba Merauke yang sedang bekerja di sana dan mabuk. Agar tidak terjadi  masalah dengan masyarakat setempat sehingga diamankan di Posal,’’ terangnya.

Karena dalam keadaan mabuk dan mulai sadar, lanjut Danlantamal,  maka keduanya sekitar pukul 03.00 WIT  dibawa Anggota Posal  ke  KM Aulia  01, sedangkan  Daniel  dibawa ke KMN Tiro Indah.

Pada Rabu (22/2) sekitar pukul  13.00 WIT, ABK kapal berusaha membangunkan korban Albertus, namun tidak bangun. Kemudian ABK kapal menghubungi  adiknya Daniel  untuk membangunkan, namun juga tidak bangun sehingga menghubungi POSAL.

Baca Juga :  Harga Beli Beras Petani Tidak Naik

Kemudian POSAL  mengajak orang kesehatan dari Puskesmas dan mengecek dan, ternyata  korban meninggal dunia.

‘’Tentunya  ini penyesalan bagi kita semua, terutama saya di Papua Selatan, sehingga mohon disampaikan. Saya  memohon maaf atas musibah ini. Saya  tidak tutup-tutupi. Tapi kepastiannya perlu investigasi dari Polisi Meliter karena itu tugasnya,’’ tandas Danlantamal.

Sebagai bentuk keprihatinan, lanjut Danlamal, pihaknya membantu sepenuhnya proses pergeseran almarhum dari Wogikel ke Merauke sampai pada pemakaman.    

Danlantamal  menambahkan, saat ini tidak ada lagi menutup-nutupi  pelanggaran yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI. ‘’Mungkin semua sudah tahu, semuanya bisa lihat dan transparan di Mahkamal Meliter. Tentunya semua kita serahkan kepada yang berwenang, kalau memang bersalah, karena  perlu waktu  penyelidikan, baik dari Polisi Meliter berkoordinasi dengan Polri,’’ tandasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya