Sunday, May 18, 2025
22.1 C
Jayapura

KNSI Papua Selatan Tidak Mau Nelayan Dijadikan Kambing Hitam 

Yang Selalu Dikaitkan dengan Nelayan Atas Putusnya Jaringan kabel Optik Merauke-Timika

MERAUKE– Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komunitas Nelayan Seluruh Indonesia (DPD KNSI) Provinsi Papua Selatan Taufik Latarissa tidak mau jika nelayan dijadikan kambing hitam setiap kabel optik (FO) milik  Telkom Merauke-Timika.    

   ‘’Kalau memang ada bukti tolong diperlihatkan. Kita butuh pembuktian. Karena wilayah sekitar 100 kilo itu, kami berasumsi kapal kami hanya menangkap. Bukan dia berlabuh. Kalau dia menangkap dan kalau jaring, kami ragu dengan statemen itu,’’ kata Taufik Latarissa menjawab pertanyaan  media ini  di sela-sela pesta nelayan 2024 Provinsi Papua di Pantai Lampu Satu Merauke, Minggu (21/01/2024).

Baca Juga :  Ajak Semua Elemen Bangun Merauke

Taufik menegaskan pihaknya akan mengakui hal itu jika ada bukti valid keterlibatan nelayan  yang masuk dalam KNSI Papua Selatan. ‘’Kalau ada bukti yang jelas mungkin dari foto atau video yang membuktikan bahwa kapal kita. Tapi, kalau masih menjadi bola liar, demo dan kami dikambinghitamkan, kami merasa keberatan,’’ katanya.

Hal itu, kata Taufik  Latarissa karena kapal-kapal yang dioperasikan oleh Nelayan Merauke dan Papua Selatan selama ini adalah kapal-kapal dengan kapasitas  dibawah 30 GT. ‘’Kalau bicara nelayan ini ada dua jenis. Yang kami cover ini adalah nelayan dengan kapal dibawah 30 GT dan sangat kecil. Beban jangkar untuk memutuskan kabel itu rasa tidak mungkin. Tapi kalau kapal besar karena mereka memiliki jangkar yang sangat besar sangat mungkin. Kapal besar itu, rata-rata  kapal penampung dan itu dimungkinkan jangkar  merusak jaringan kabel optik karena jangkarnya memang sangat besar yang ditarik dengan mesin,’’ tandasnya. (ulo)    

Baca Juga :  MRP Minta Alokasi 20 Persen CPNS Non OAP untuk Kelahiran dan Besar di Papua 

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Yang Selalu Dikaitkan dengan Nelayan Atas Putusnya Jaringan kabel Optik Merauke-Timika

MERAUKE– Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komunitas Nelayan Seluruh Indonesia (DPD KNSI) Provinsi Papua Selatan Taufik Latarissa tidak mau jika nelayan dijadikan kambing hitam setiap kabel optik (FO) milik  Telkom Merauke-Timika.    

   ‘’Kalau memang ada bukti tolong diperlihatkan. Kita butuh pembuktian. Karena wilayah sekitar 100 kilo itu, kami berasumsi kapal kami hanya menangkap. Bukan dia berlabuh. Kalau dia menangkap dan kalau jaring, kami ragu dengan statemen itu,’’ kata Taufik Latarissa menjawab pertanyaan  media ini  di sela-sela pesta nelayan 2024 Provinsi Papua di Pantai Lampu Satu Merauke, Minggu (21/01/2024).

Baca Juga :  Hilang 3 Hari, Penumpang KM Citra Dewi 02 Ditemukan Tewas

Taufik menegaskan pihaknya akan mengakui hal itu jika ada bukti valid keterlibatan nelayan  yang masuk dalam KNSI Papua Selatan. ‘’Kalau ada bukti yang jelas mungkin dari foto atau video yang membuktikan bahwa kapal kita. Tapi, kalau masih menjadi bola liar, demo dan kami dikambinghitamkan, kami merasa keberatan,’’ katanya.

Hal itu, kata Taufik  Latarissa karena kapal-kapal yang dioperasikan oleh Nelayan Merauke dan Papua Selatan selama ini adalah kapal-kapal dengan kapasitas  dibawah 30 GT. ‘’Kalau bicara nelayan ini ada dua jenis. Yang kami cover ini adalah nelayan dengan kapal dibawah 30 GT dan sangat kecil. Beban jangkar untuk memutuskan kabel itu rasa tidak mungkin. Tapi kalau kapal besar karena mereka memiliki jangkar yang sangat besar sangat mungkin. Kapal besar itu, rata-rata  kapal penampung dan itu dimungkinkan jangkar  merusak jaringan kabel optik karena jangkarnya memang sangat besar yang ditarik dengan mesin,’’ tandasnya. (ulo)    

Baca Juga :  Test Lending Berhasil, Mulai 11 September Mappi Dilayani Pesawat ATR   

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya