Yang Selalu Dikaitkan dengan Nelayan Atas Putusnya Jaringan kabel Optik Merauke-Timika
MERAUKE– Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komunitas Nelayan Seluruh Indonesia (DPD KNSI) Provinsi Papua Selatan Taufik Latarissa tidak mau jika nelayan dijadikan kambing hitam setiap kabel optik (FO) milik Telkom Merauke-Timika.
‘’Kalau memang ada bukti tolong diperlihatkan. Kita butuh pembuktian. Karena wilayah sekitar 100 kilo itu, kami berasumsi kapal kami hanya menangkap. Bukan dia berlabuh. Kalau dia menangkap dan kalau jaring, kami ragu dengan statemen itu,’’ kata Taufik Latarissa menjawab pertanyaan media ini di sela-sela pesta nelayan 2024 Provinsi Papua di Pantai Lampu Satu Merauke, Minggu (21/01/2024).
Taufik menegaskan pihaknya akan mengakui hal itu jika ada bukti valid keterlibatan nelayan yang masuk dalam KNSI Papua Selatan. ‘’Kalau ada bukti yang jelas mungkin dari foto atau video yang membuktikan bahwa kapal kita. Tapi, kalau masih menjadi bola liar, demo dan kami dikambinghitamkan, kami merasa keberatan,’’ katanya.
Hal itu, kata Taufik Latarissa karena kapal-kapal yang dioperasikan oleh Nelayan Merauke dan Papua Selatan selama ini adalah kapal-kapal dengan kapasitas dibawah 30 GT. ‘’Kalau bicara nelayan ini ada dua jenis. Yang kami cover ini adalah nelayan dengan kapal dibawah 30 GT dan sangat kecil. Beban jangkar untuk memutuskan kabel itu rasa tidak mungkin. Tapi kalau kapal besar karena mereka memiliki jangkar yang sangat besar sangat mungkin. Kapal besar itu, rata-rata kapal penampung dan itu dimungkinkan jangkar merusak jaringan kabel optik karena jangkarnya memang sangat besar yang ditarik dengan mesin,’’ tandasnya. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos