Saturday, August 16, 2025
21.8 C
Jayapura

Tidak Lolos CPNS, Solidaritas Pencari Kerja OAP Gelar Aksi Demo

MERAUKE – Sekitar 200 masyarakat Papua Selatan yang mengatasnamakan diri Solidaritas Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) menggelar aksi demo damai ke DPR Provinsi Papua Selatan, Rabu (18/6/2025).

Mereka menuntut hak mereka sebagai orang asli Papua Selatan atas hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2024 yang menurut mereka belum terpenuhi.

Namun sebelum mendatangi Kantor DPRP Papua Selatan yang ada di Jalan Yobar I Merauke, ratusan pendemo yang menurut mereka telah mewakili Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat itu terlebih dahulu kumpul di Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke.

Selain melakukan orasi secara bergantian, mereka juga membentangkan puluhan pamlet yang berisi aspirasi atau tuntutan mereka kepada pemerintah. Diantaranya, Provinsi Papua Selatan hadir untuk orang asli Papua maka itu harus prioritaskan kami dalam test CPNS.

Baca Juga :  Pj PPS Ingatkan Aparatur Sipil Berikanan Pelayanan Terbaik ke Masyarakat    

Pemerintah Provinsi Papua Selatan segera buka jalur khusus test CPNS bagi OAP di Papua Selatan. Isi pamlet lainnya, disentralisasi haruskan OAP jadi tuan di negerinya sendiri. Kami dari forum solidaritas meminta dengan tegas kepada pemerintah Provinsi Papua Selatan segera copot BKPSDM, dan sejumlah sis pamplet lainnya.

Koordinator Lapangan Sisilia Agustina mengatakan, aksi ini pihaknya lakukan setelah 2let melakukan audiens, dimana 2 kali di kantor gubernur dan audiens ketiga di kantor DPR.3 kali audiens dengan pemerintan dan DPRP namun tidak ada solusi dan kebijakan.

‘’Kami 2 kali audiens dengan pemerintah dan 1 kali dengan DPRP tapi tidak ada solusi dan kebijakan kepada kami. Maka langkah selanjutnya adalah turun ke jalan menyuarakan hak-hak kami anak-anak asli Papua,’’ kata Sisilia dengan suara lantang.

Baca Juga :  Harus Diwaspadai Jika Disertai Hujan dan Angin Kencang 

Sisilia mengatakan, pihaknya sebagai anak-anak asli Papua Selatan ingin bekerja, namun tidak diberikan ruang. ‘’Kenapa kami tidak diberikan ruang. Sekarang kami datang menuntut kami punya hak sebagai anak-anak asli yang lahir dan besar di sini, tumpah darah disini, Papua Selatan,’’ tandasnya.

MERAUKE – Sekitar 200 masyarakat Papua Selatan yang mengatasnamakan diri Solidaritas Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) menggelar aksi demo damai ke DPR Provinsi Papua Selatan, Rabu (18/6/2025).

Mereka menuntut hak mereka sebagai orang asli Papua Selatan atas hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2024 yang menurut mereka belum terpenuhi.

Namun sebelum mendatangi Kantor DPRP Papua Selatan yang ada di Jalan Yobar I Merauke, ratusan pendemo yang menurut mereka telah mewakili Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat itu terlebih dahulu kumpul di Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke.

Selain melakukan orasi secara bergantian, mereka juga membentangkan puluhan pamlet yang berisi aspirasi atau tuntutan mereka kepada pemerintah. Diantaranya, Provinsi Papua Selatan hadir untuk orang asli Papua maka itu harus prioritaskan kami dalam test CPNS.

Baca Juga :  Pemprov Papua Selatan Siap Buka Lahan Pertanian di Mappi

Pemerintah Provinsi Papua Selatan segera buka jalur khusus test CPNS bagi OAP di Papua Selatan. Isi pamlet lainnya, disentralisasi haruskan OAP jadi tuan di negerinya sendiri. Kami dari forum solidaritas meminta dengan tegas kepada pemerintah Provinsi Papua Selatan segera copot BKPSDM, dan sejumlah sis pamplet lainnya.

Koordinator Lapangan Sisilia Agustina mengatakan, aksi ini pihaknya lakukan setelah 2let melakukan audiens, dimana 2 kali di kantor gubernur dan audiens ketiga di kantor DPR.3 kali audiens dengan pemerintan dan DPRP namun tidak ada solusi dan kebijakan.

‘’Kami 2 kali audiens dengan pemerintah dan 1 kali dengan DPRP tapi tidak ada solusi dan kebijakan kepada kami. Maka langkah selanjutnya adalah turun ke jalan menyuarakan hak-hak kami anak-anak asli Papua,’’ kata Sisilia dengan suara lantang.

Baca Juga :  Para Saksi Terkait Korupsi Pembangunan Gereja Santa Fatimah  Mulai Diperiksa

Sisilia mengatakan, pihaknya sebagai anak-anak asli Papua Selatan ingin bekerja, namun tidak diberikan ruang. ‘’Kenapa kami tidak diberikan ruang. Sekarang kami datang menuntut kami punya hak sebagai anak-anak asli yang lahir dan besar di sini, tumpah darah disini, Papua Selatan,’’ tandasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya