Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

PT Harvest Siap Datangkan Mesin Pengolah Limbah

GM Harvest Pulus Papua Ronald Stenly (kiri), bersama Tokoh Selatan Papua  Drs Johanes Gluba Gebze  ketika memberikan keterangan pers,   Jumat  (17/1) ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE- PT Harvest Pulus  Papua, perusahaan   yang bergerak di  bidang  peternakan ayam petelur di Merauke  akan mendatangkan mesin  pengolah limbah kotoran  ternak ayam menjadi  pupuk.  Hal itu  diungkapkan  General Manager PT HPP Ronald Stenly  kepada wartawan di Merauke, Jumat (17/1), kemarin. 

   Menurut Roland, keputusan  pihaknya untuk mengembangkan usaha di Merauke   karena adanya undangan pemerintah  Kabupaten Merauke di tahun 2009  untuk mengembangkan kedaulatan pangan  melalui program MIFEE. “Salah  satu program   dari MIFEE adalah swasembada telur  sebagai sumber  protein yang segar dan sehat,’’ katanya.

   Menurutnya, perusahaan memulai usaha dengan mengurus semua perizinan yang ditetapkan  dan pada tahun 2010 dimulai dengan kapasitas  10.000 ekor. Perusahaan mendapatkan bimbingan tehnis dari Dinas Peternakan  secara teratur dan terus didorong  untuk menambah kapasitas menuju cita-cita swasembada  telur. Tahun 2016 dan hingga  saat ini Merauke telah swasembada telur  dan dengan harga yang cukup stabil,’’ katanya.  

Baca Juga :  Cegah Covid-19, Satgas Yonif 411 Kostrad Gandeng PMI

   Menurut Ronald Stenly, satu-satunya perusahaan  peternakan di  Merauke yang  sudah mendapatkan  nomor kontrol veteriner adalah PT Harvest  Pulus Papua yang menyatakan hasil produknya  memenuhi syarat ekspor. “Kami harapkan peternakan  petelur ayam lainnya  yang ada di Merauke   bisa menyusul,’’ harapnya. 

   Soal  pengaduan masyarakat  tentang bau, menurut  Roland Stenly pihaknya sudah tangani  dan telah diaudit oleh Dinas Peternakan dan telah dinyatakan   baik dalam pelaksanaannya.    

  Sementara   itu, Mantan Bupati Merauke  Drs Johanes Gluba Gebze  yang juga tokoh  Selatan  Papua  tersebut  mengungkapkan bahwa bangsa yang kuat selain menguasai   SDM dan tehnologi  maka  dia harus mandiri di bidang pangan. Kehadiran   PT Harvest  Pulus Papua  di Merauke  merupakan  salah  satu harapan dan cita-cita  Pemerintah Kabupaten Merauke   untuk bisa swasembada   telur di Merauke. 

  “Kita tidak hanya swasembada beras tapi juga daging dan  telur,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  Puluhan Kendaraan Anggota Terjaring Sidak Propam

  Sebab, dengan swasembada telur maka  uang bisa berputar  di Merauke. Karena  sebelumnya kita  terus mengimpor  telur dari  Surabaya. Berarti   masih sebagai konsumen, bukan sebagai   produsen. Namun beberapa tahun terakhir    Merauke bisa  swasembada  telur.   

   Karena jumlah  pengembang  peternak telur ayam di Merauke  sudah 9 perusahaan. Salah satunya  adalah  PT Harvest Pulus Papua. “Dan kita harapkan  perusahaan  ini dengan konsep  yang terintegrasi dan bisa menjadi pioner  untuk mengembangkan  telur yang   ramah terhadap lingkungan   dan ramah terhadap sosial  mitra yang ada di kawasan itu. Kalau ada  keberatan masyarakat sekitar adalah itu  pemberitahuan  untuk kita lebih membenahi   pengelolaan kotoran yang  dihasilkan,”  jelasnya. 

   JGG mendukung  rencana  perusahaan untuk segera mendatangkan   mesin pengelolaan   limbah yang dihasilkan dari peternakan  tersebut untuk menjadi  pupuk  kandang. (ulo/tri)  

GM Harvest Pulus Papua Ronald Stenly (kiri), bersama Tokoh Selatan Papua  Drs Johanes Gluba Gebze  ketika memberikan keterangan pers,   Jumat  (17/1) ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE- PT Harvest Pulus  Papua, perusahaan   yang bergerak di  bidang  peternakan ayam petelur di Merauke  akan mendatangkan mesin  pengolah limbah kotoran  ternak ayam menjadi  pupuk.  Hal itu  diungkapkan  General Manager PT HPP Ronald Stenly  kepada wartawan di Merauke, Jumat (17/1), kemarin. 

   Menurut Roland, keputusan  pihaknya untuk mengembangkan usaha di Merauke   karena adanya undangan pemerintah  Kabupaten Merauke di tahun 2009  untuk mengembangkan kedaulatan pangan  melalui program MIFEE. “Salah  satu program   dari MIFEE adalah swasembada telur  sebagai sumber  protein yang segar dan sehat,’’ katanya.

   Menurutnya, perusahaan memulai usaha dengan mengurus semua perizinan yang ditetapkan  dan pada tahun 2010 dimulai dengan kapasitas  10.000 ekor. Perusahaan mendapatkan bimbingan tehnis dari Dinas Peternakan  secara teratur dan terus didorong  untuk menambah kapasitas menuju cita-cita swasembada  telur. Tahun 2016 dan hingga  saat ini Merauke telah swasembada telur  dan dengan harga yang cukup stabil,’’ katanya.  

Baca Juga :  Cegah Covid-19, Satgas Yonif 411 Kostrad Gandeng PMI

   Menurut Ronald Stenly, satu-satunya perusahaan  peternakan di  Merauke yang  sudah mendapatkan  nomor kontrol veteriner adalah PT Harvest  Pulus Papua yang menyatakan hasil produknya  memenuhi syarat ekspor. “Kami harapkan peternakan  petelur ayam lainnya  yang ada di Merauke   bisa menyusul,’’ harapnya. 

   Soal  pengaduan masyarakat  tentang bau, menurut  Roland Stenly pihaknya sudah tangani  dan telah diaudit oleh Dinas Peternakan dan telah dinyatakan   baik dalam pelaksanaannya.    

  Sementara   itu, Mantan Bupati Merauke  Drs Johanes Gluba Gebze  yang juga tokoh  Selatan  Papua  tersebut  mengungkapkan bahwa bangsa yang kuat selain menguasai   SDM dan tehnologi  maka  dia harus mandiri di bidang pangan. Kehadiran   PT Harvest  Pulus Papua  di Merauke  merupakan  salah  satu harapan dan cita-cita  Pemerintah Kabupaten Merauke   untuk bisa swasembada   telur di Merauke. 

  “Kita tidak hanya swasembada beras tapi juga daging dan  telur,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  Keluarga Pasien Rusak Fasilitas RSUD Merauke

  Sebab, dengan swasembada telur maka  uang bisa berputar  di Merauke. Karena  sebelumnya kita  terus mengimpor  telur dari  Surabaya. Berarti   masih sebagai konsumen, bukan sebagai   produsen. Namun beberapa tahun terakhir    Merauke bisa  swasembada  telur.   

   Karena jumlah  pengembang  peternak telur ayam di Merauke  sudah 9 perusahaan. Salah satunya  adalah  PT Harvest Pulus Papua. “Dan kita harapkan  perusahaan  ini dengan konsep  yang terintegrasi dan bisa menjadi pioner  untuk mengembangkan  telur yang   ramah terhadap lingkungan   dan ramah terhadap sosial  mitra yang ada di kawasan itu. Kalau ada  keberatan masyarakat sekitar adalah itu  pemberitahuan  untuk kita lebih membenahi   pengelolaan kotoran yang  dihasilkan,”  jelasnya. 

   JGG mendukung  rencana  perusahaan untuk segera mendatangkan   mesin pengelolaan   limbah yang dihasilkan dari peternakan  tersebut untuk menjadi  pupuk  kandang. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya