Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Produk Turunan Hewan Berkuku Terbelah  Wajib PCR

Jika Masuk ke Merauke

MERAUKE –  Pengambilan PCR ternyata tidak hanya dilakukan kepada manusia terkait dengan Covid-19, namun PCR  tersebut juga ditetapkan kapada produk turunan dari hewan berkuku terbelah dalam rangka antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Martha Bayu Wijaya mengungkapkan, saat ini ada aturan baru dalam rangka mengantisipasi penyebaran PMK.

‘’Ada aturan baru dalam rangka mengantisipasi penyebaran PMK. Di mana untuk produk  turunan dari hewan berkuku terbelah ini, ketika akan masuk ke Merauke maka wajib dilakukan pemeriksaan PCR. Jadi tidak hanya manusia yang  PCR, tapi produk turunan dari hewan berkuku terbelah ini juga wajib PCR,’’ jelas  Martha Bayu Wijaya  Minggu lalu. Ia mencontohkan, produk turunan dari hewan kuku terbelah tersebut adalah es krim. Karena es krim menggunakan turunan yakni susu sapi maka wajib dilakukan PCR ketika akan masuk ke Merauke.

Baca Juga :  Opname Kas di Setiap SKPD Masih Berlanjut

‘’Untuk  pelaku usaha yang akan mendatangkan es krim sejumlah merek itu wajib melakukan PCR. PCRnya di Surabaya. Jadi sebelum dikirim dari Surabaya ke Merauke sudah harus PCR terlebih dahulu,’’ jelasnya. Ketika hasil PCR negatif maka  pihaknya baru merekomendasikan produk ikutan tersebut bisa masuk ke Merauke.

Martha Bayu menambahkan,  Papua termasuk salah satu dari 5 provinsi di Indponesia yang dinyatakan masih zero atau bersih PMK.  Namun  untuk membuktikan tersebut bahwa Papua masih zero maka pada tahun ini akan dilakukan survailens, di mana salah satunya adalah Merauke yang akan diambil  sampel untuk hewan berkuku dua untuk dilakukan uji laboratorium.

Baca Juga :  Pendaftaran ASN ke PPS Hanya untuk Persiapan

‘’Jadi kita diberikan 1.220  dari Loka Veteriner Jayapura untuk dilakukan pengambilan sampel darah guna dilakukan pemeriksaan, apakah kita di Merauke benar-benar zero PMK atau tidak. Karena sebaran ternak kita ada di 20 distrik maka kita akan mengambil sampel di 20 distrik tersebut untuk sapi dan kambing. Nanti akan  diperiksa dan kita berharap hasilnya semua negatif sehingga kita dapat dikatakan betul-betul zero,’’harapnya.  (ulo/tho)   

Jika Masuk ke Merauke

MERAUKE –  Pengambilan PCR ternyata tidak hanya dilakukan kepada manusia terkait dengan Covid-19, namun PCR  tersebut juga ditetapkan kapada produk turunan dari hewan berkuku terbelah dalam rangka antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Martha Bayu Wijaya mengungkapkan, saat ini ada aturan baru dalam rangka mengantisipasi penyebaran PMK.

‘’Ada aturan baru dalam rangka mengantisipasi penyebaran PMK. Di mana untuk produk  turunan dari hewan berkuku terbelah ini, ketika akan masuk ke Merauke maka wajib dilakukan pemeriksaan PCR. Jadi tidak hanya manusia yang  PCR, tapi produk turunan dari hewan berkuku terbelah ini juga wajib PCR,’’ jelas  Martha Bayu Wijaya  Minggu lalu. Ia mencontohkan, produk turunan dari hewan kuku terbelah tersebut adalah es krim. Karena es krim menggunakan turunan yakni susu sapi maka wajib dilakukan PCR ketika akan masuk ke Merauke.

Baca Juga :  Wabup Usulkan Rapid Secara Massal

‘’Untuk  pelaku usaha yang akan mendatangkan es krim sejumlah merek itu wajib melakukan PCR. PCRnya di Surabaya. Jadi sebelum dikirim dari Surabaya ke Merauke sudah harus PCR terlebih dahulu,’’ jelasnya. Ketika hasil PCR negatif maka  pihaknya baru merekomendasikan produk ikutan tersebut bisa masuk ke Merauke.

Martha Bayu menambahkan,  Papua termasuk salah satu dari 5 provinsi di Indponesia yang dinyatakan masih zero atau bersih PMK.  Namun  untuk membuktikan tersebut bahwa Papua masih zero maka pada tahun ini akan dilakukan survailens, di mana salah satunya adalah Merauke yang akan diambil  sampel untuk hewan berkuku dua untuk dilakukan uji laboratorium.

Baca Juga :  Operasi Patuh Dimulai,  Polisi Harus Berikan Contoh Terlebih Dahulu 

‘’Jadi kita diberikan 1.220  dari Loka Veteriner Jayapura untuk dilakukan pengambilan sampel darah guna dilakukan pemeriksaan, apakah kita di Merauke benar-benar zero PMK atau tidak. Karena sebaran ternak kita ada di 20 distrik maka kita akan mengambil sampel di 20 distrik tersebut untuk sapi dan kambing. Nanti akan  diperiksa dan kita berharap hasilnya semua negatif sehingga kita dapat dikatakan betul-betul zero,’’harapnya.  (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya