Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Gunakan Dana Otsus, DPMK OAP Serahkan Bantuan Mesin Bagi Petani OAP

JAYAPURA – Gunakan dana Otonomi Khusus, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua, (DPMK- OAP) Provinsi Papua memberikan bantuan mesin kepada Petani asli Papua di beberapa kabupaten.

Sebelum penyerahan mesin, dinas tersebut juga memberikan pelatihan Bagaimana cara menyalakan mesin hingga menghasilkan produk pangan sesuai bahan yang ada di Tempat pembuatan mesin di Waena. Dalam kesempatan itu dengan dipimpin oleh Kepala Dinas setiap peserta yang hadir dari Kabupaten Keerom maupun Boven Digoel diberikan pelatihan dan peserta sangat antusias.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua (DPMK dan OAP) Yopi Murib mengatakan bahwa Ia melihat kebutuhan masyarakat dengan kelompok mereka di Papua yang ada ketika Pemda bantu dengan kegiatan misalanya Produksi Sagu dan Kopi yang besar dan itu akan menghadirkan tenaga kerja luar yang sudah mampu dan anak asli tersingkir tapi dengan mesin seperti ini akan tepat sasaran ke OAP karena menggunakan dana Otsus.

Tapi kata Yopi, dengan adanya mesin seperti ini sesuai kebutuhan di Kabupaten sesuai komoditi maka pendapatan masyarakat akan sangat menyentuh langsung.

“Maka saya berpikir jika kita hadirkan produk kopi yang besar bisa menjadi hanya mimpi, karena itu hanya mempekerjakan orang lain. Tapi ternyata kita butuh alat yang sederhana dengan pelatihan seperti ini,” katanya.

Ia mengatakan tidak bisa juga di bantu lewat mesin saja, tapi harus ada pelatihan yang serius maka itu pemerintah lakukan dengan dana Otsus.

“Walaupun kita membantu mesin pengelola tapi kita juga memberikan pelatihan bagi masyarakat, agar mereka tahu mengunakan alat mesin ini dengan baik dan memberikan manfaat,” katanya.

“Kami sudah bantu di Jayawijaya, di Merauke mesin minyak kayu putih di Nabire bantuan usaha ternak, Kabupaten Jayapura bantuan mesin, semua dari karya Pak Made, juga Doiyai pelatihan mesin kopi, dengan dua mesin gilingan kopi dan kupas kering, Boven Digoel, Puncak Ilaga,
Keerom mesin untuk Jagung, beras dan Sagu, semua dari sumber dana dari otsus, tahun ini kita fokus di kabupaten ini saja,” katanya.

Baca Juga :  Upacara HUT ke-77 RI di Tolikara Hikmat dan Meriah

Ia berharap agar semua penerimah manfaat dapat memangatkan fasilitas denfan baik dan memberikan dampak ekonomi yang baik.

“Bagi peserta latihan saran saya setelah latihan, bawa mesin ini dijaga baik, dan bisa dikembangkan sehingga ada pendapatan yang cukup dan jangan lagi andalkan pemerintah, hal sedikit ini jika dikelola baik akan sangat bermanfaat,” ujarnya.

Ia mengatakan sebagai pemerintah pihaknya tidak selalu hadir disetiap saat maka dengan kelompok yang ada mereka harus paham mesin.

“Ini kami rasa manfaatnya sangat luar biasa dan ini sesuai visi misi gubernur Papua dengan dana Otsus mari manfaatkan dengan baik,” katanya.

Selaku pencipta mesin Drs. I Made Budi, M.Si mengatakan dengan adanya kepercayaan dari pemerintah provinsi khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan orang asli Papua Bagaimana memanfaatkan teknologi lokal dengan dana Otsus, ia membuat mesin tersebut disesuaikan dengan kebiasaan lokal Papua dengan komoditi yang ada.

“Kadang-kadang mesin super canggih tapi karena tidak sesuai dengan kebutuhan lokal akhirnya jadi besi tua mesin sagu telah kita reset selama 6 tahun, Maka sangat efektif digunakan oleh masyarakat sangat luar biasa karena dengan waktu 6 jam bisa dapat 30- 40 karung kalau satu karung harganya Rp 200.000 kita dapat 30 karung X2 sudah menjadi Rp 6 juta dan yang kerja cuma tiga empat orang sementara dulu butuh waktu lama dan ada juga teknologi dari luar Papua tetapi banyak salah prinsipnya karena di sana tidak ada sagu seperti di Papua yang berserat sehingga ketika alat tiba di Papua akan menjadi rusak dengan pangan yang ada,” jelasnya.

Baca Juga :  Dit Lantas Polda Papua Anjangsana ke Purnawirawan Polri

Pihaknya juga berharap kepada seluruh penerima manfaat dapat memanfaatkan fasilitas mesin yang telah diberikan karena jika mengalami kerusakan pihaknya akan tetap memberikan garansi untuk memperbaiki langsung sehingga alat tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi orang Papua dalam peningkatan industri dengan pangan yang mereka miliki.

“Karena Papua memiliki kekayaan yang melimpah sehingga dengan adanya mesin ini akan mempermudah petani orang asli Papua dan ini solusi yang terbaik yang dilakukan oleh Kepala Dinas DPMK Yopi Murib. Kamii harapkan terus ada kerjasama demi kemajuan Papua,” katanya.

Salah satu penerima manfaat, Bonevasious Pisakor mengatakan bahwa, dirinya bersama kelompok tani dari kabupaten Keerom sangat mengucap syukur dan berterima kasih adanya dana otsus yang bisa tepat sasaran dengan memberikan alat serta pelatihan seperti ini.

“Saya merasa sangat luar biasa dan buat kami terharu karena bantuan seperti begini tidak pernah kami dapat dulu orang tua mereka tanam jagung asal tanam dan tidak berpikir bagaimana memproduksinya untuk menghasilkan pendapatan karena tidak ada jalan tidak ada juga bantuan seperti ini kami menyampaikan terima kasih kepada DPMK provinsi yaitu kepala dinas Yopi Murib ini sangat luar biasa, dan adanya pelatihan langsung oleh pembuat mesin ini sangat luar biasa kami menyampaikan terima kasih. Ke depannya kami akan maju dengan adanya teknologi ini, untuk padi dan jagung,” katanya. (oel/wen)

JAYAPURA – Gunakan dana Otonomi Khusus, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua, (DPMK- OAP) Provinsi Papua memberikan bantuan mesin kepada Petani asli Papua di beberapa kabupaten.

Sebelum penyerahan mesin, dinas tersebut juga memberikan pelatihan Bagaimana cara menyalakan mesin hingga menghasilkan produk pangan sesuai bahan yang ada di Tempat pembuatan mesin di Waena. Dalam kesempatan itu dengan dipimpin oleh Kepala Dinas setiap peserta yang hadir dari Kabupaten Keerom maupun Boven Digoel diberikan pelatihan dan peserta sangat antusias.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua (DPMK dan OAP) Yopi Murib mengatakan bahwa Ia melihat kebutuhan masyarakat dengan kelompok mereka di Papua yang ada ketika Pemda bantu dengan kegiatan misalanya Produksi Sagu dan Kopi yang besar dan itu akan menghadirkan tenaga kerja luar yang sudah mampu dan anak asli tersingkir tapi dengan mesin seperti ini akan tepat sasaran ke OAP karena menggunakan dana Otsus.

Tapi kata Yopi, dengan adanya mesin seperti ini sesuai kebutuhan di Kabupaten sesuai komoditi maka pendapatan masyarakat akan sangat menyentuh langsung.

“Maka saya berpikir jika kita hadirkan produk kopi yang besar bisa menjadi hanya mimpi, karena itu hanya mempekerjakan orang lain. Tapi ternyata kita butuh alat yang sederhana dengan pelatihan seperti ini,” katanya.

Ia mengatakan tidak bisa juga di bantu lewat mesin saja, tapi harus ada pelatihan yang serius maka itu pemerintah lakukan dengan dana Otsus.

“Walaupun kita membantu mesin pengelola tapi kita juga memberikan pelatihan bagi masyarakat, agar mereka tahu mengunakan alat mesin ini dengan baik dan memberikan manfaat,” katanya.

“Kami sudah bantu di Jayawijaya, di Merauke mesin minyak kayu putih di Nabire bantuan usaha ternak, Kabupaten Jayapura bantuan mesin, semua dari karya Pak Made, juga Doiyai pelatihan mesin kopi, dengan dua mesin gilingan kopi dan kupas kering, Boven Digoel, Puncak Ilaga,
Keerom mesin untuk Jagung, beras dan Sagu, semua dari sumber dana dari otsus, tahun ini kita fokus di kabupaten ini saja,” katanya.

Baca Juga :  Yang Tolak DOB Jangan Dilihat Sebagai Pembangkang Kebijakan

Ia berharap agar semua penerimah manfaat dapat memangatkan fasilitas denfan baik dan memberikan dampak ekonomi yang baik.

“Bagi peserta latihan saran saya setelah latihan, bawa mesin ini dijaga baik, dan bisa dikembangkan sehingga ada pendapatan yang cukup dan jangan lagi andalkan pemerintah, hal sedikit ini jika dikelola baik akan sangat bermanfaat,” ujarnya.

Ia mengatakan sebagai pemerintah pihaknya tidak selalu hadir disetiap saat maka dengan kelompok yang ada mereka harus paham mesin.

“Ini kami rasa manfaatnya sangat luar biasa dan ini sesuai visi misi gubernur Papua dengan dana Otsus mari manfaatkan dengan baik,” katanya.

Selaku pencipta mesin Drs. I Made Budi, M.Si mengatakan dengan adanya kepercayaan dari pemerintah provinsi khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan orang asli Papua Bagaimana memanfaatkan teknologi lokal dengan dana Otsus, ia membuat mesin tersebut disesuaikan dengan kebiasaan lokal Papua dengan komoditi yang ada.

“Kadang-kadang mesin super canggih tapi karena tidak sesuai dengan kebutuhan lokal akhirnya jadi besi tua mesin sagu telah kita reset selama 6 tahun, Maka sangat efektif digunakan oleh masyarakat sangat luar biasa karena dengan waktu 6 jam bisa dapat 30- 40 karung kalau satu karung harganya Rp 200.000 kita dapat 30 karung X2 sudah menjadi Rp 6 juta dan yang kerja cuma tiga empat orang sementara dulu butuh waktu lama dan ada juga teknologi dari luar Papua tetapi banyak salah prinsipnya karena di sana tidak ada sagu seperti di Papua yang berserat sehingga ketika alat tiba di Papua akan menjadi rusak dengan pangan yang ada,” jelasnya.

Baca Juga :  Awali Kerja di Awal Tahun, Bupati Mamteng Sidak Pasar Kobakma

Pihaknya juga berharap kepada seluruh penerima manfaat dapat memanfaatkan fasilitas mesin yang telah diberikan karena jika mengalami kerusakan pihaknya akan tetap memberikan garansi untuk memperbaiki langsung sehingga alat tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi orang Papua dalam peningkatan industri dengan pangan yang mereka miliki.

“Karena Papua memiliki kekayaan yang melimpah sehingga dengan adanya mesin ini akan mempermudah petani orang asli Papua dan ini solusi yang terbaik yang dilakukan oleh Kepala Dinas DPMK Yopi Murib. Kamii harapkan terus ada kerjasama demi kemajuan Papua,” katanya.

Salah satu penerima manfaat, Bonevasious Pisakor mengatakan bahwa, dirinya bersama kelompok tani dari kabupaten Keerom sangat mengucap syukur dan berterima kasih adanya dana otsus yang bisa tepat sasaran dengan memberikan alat serta pelatihan seperti ini.

“Saya merasa sangat luar biasa dan buat kami terharu karena bantuan seperti begini tidak pernah kami dapat dulu orang tua mereka tanam jagung asal tanam dan tidak berpikir bagaimana memproduksinya untuk menghasilkan pendapatan karena tidak ada jalan tidak ada juga bantuan seperti ini kami menyampaikan terima kasih kepada DPMK provinsi yaitu kepala dinas Yopi Murib ini sangat luar biasa, dan adanya pelatihan langsung oleh pembuat mesin ini sangat luar biasa kami menyampaikan terima kasih. Ke depannya kami akan maju dengan adanya teknologi ini, untuk padi dan jagung,” katanya. (oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya