Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Pemuda yang Jatuh di Jembatan Tujuh Wali-wali Ditemukan  Meninggal

MERAUKE–Setelah dinyatakan hilang selama 3 hari, upaya pencarian terhadap seorang pemuda  yang jatuh di Jembatan Tujuh Wali-Wali bernama Taufik Kurniawan (18), akhirnya berhasil ditemukan. Korban Taufik berhasil ditemukan kurang lebih bejarak 7,7 kilometer ke arah timur laut dari titik awal kejadian.

Taufik ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, dalam posisi tertelungkup di tepian sungai Maro pada pukul 06.15 WIT. Ini hanya berkisar 15 menit sejak operasi pencarian di  hari ke tiga ini dimulai

”Saya pribadi mewakili instansi mengucapkan terimakasih pada seluruh unsur potensi yang terlibat sejak awal operasi kita gelar, kepada Kapolres dan jajaran, Dandim dan jajaran, serta unsur lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, ” ujar Alman S, Imbiri SE, M.MP Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke selaku SAR Mission Coordinator di ruangannya, Selasa (15/8), kemarin.

Baca Juga :  Dari Kecil Sudah Belajar Menembak Burung, Bonus Sebagian Untuk Bangun Rumah Ortu

Setelah korban dimasukkan ke dalam kantong jenasah, korban dievakuasi menggunakan perahu karet menuju ke Posko SAR gabungan di shelter alut Basarnas di Kampung Sidomulyo Merauke.

“Korban dievakuasi menuju ke RSUD Merauke menggunakan ambulance rumah sakit untuk diserahkan ke pihak medis guna penanganan lebih lanjut serta penyerahan kepada pihak keluarga, ” lanjut Reza Afriyanto, S.Sos selaku On Scene Coordinator di Posko SAR gabungan.

Dengan telah ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan ditutup secara resmi. Unsur potensi SAR yang terlibat terdiri dari Merauke Rescue Squad (MRS), Satuan Polairud Polres Merauke, Babinsa Sidomulyo, Babinsa Semangga 1, keluarga korban serta masyarakat setempat. Korban Taufik, jatuh ke dalam Sungai tersebut setelah menabrak trotoar jembatan Tujuh Wali-Wali.

Baca Juga :  Tiga Personel Polres Merauke Diusulkan PTDH

Korban yang tercatat sebagai pelajar kelas 3 salah satu SMK di Merauke itu diduga dalam pengaruh minuman keras saat mengendarai sepeda motor dari kota pulang ke rumahnya di Distrik Semangga Minggu (13/8) dini hari sekitar pukul 02.00 WIT. (ulo/tho)

MERAUKE–Setelah dinyatakan hilang selama 3 hari, upaya pencarian terhadap seorang pemuda  yang jatuh di Jembatan Tujuh Wali-Wali bernama Taufik Kurniawan (18), akhirnya berhasil ditemukan. Korban Taufik berhasil ditemukan kurang lebih bejarak 7,7 kilometer ke arah timur laut dari titik awal kejadian.

Taufik ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, dalam posisi tertelungkup di tepian sungai Maro pada pukul 06.15 WIT. Ini hanya berkisar 15 menit sejak operasi pencarian di  hari ke tiga ini dimulai

”Saya pribadi mewakili instansi mengucapkan terimakasih pada seluruh unsur potensi yang terlibat sejak awal operasi kita gelar, kepada Kapolres dan jajaran, Dandim dan jajaran, serta unsur lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, ” ujar Alman S, Imbiri SE, M.MP Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke selaku SAR Mission Coordinator di ruangannya, Selasa (15/8), kemarin.

Baca Juga :  Penerimaan Pajak KPP Pratama Tumbuh 24 Persen

Setelah korban dimasukkan ke dalam kantong jenasah, korban dievakuasi menggunakan perahu karet menuju ke Posko SAR gabungan di shelter alut Basarnas di Kampung Sidomulyo Merauke.

“Korban dievakuasi menuju ke RSUD Merauke menggunakan ambulance rumah sakit untuk diserahkan ke pihak medis guna penanganan lebih lanjut serta penyerahan kepada pihak keluarga, ” lanjut Reza Afriyanto, S.Sos selaku On Scene Coordinator di Posko SAR gabungan.

Dengan telah ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan ditutup secara resmi. Unsur potensi SAR yang terlibat terdiri dari Merauke Rescue Squad (MRS), Satuan Polairud Polres Merauke, Babinsa Sidomulyo, Babinsa Semangga 1, keluarga korban serta masyarakat setempat. Korban Taufik, jatuh ke dalam Sungai tersebut setelah menabrak trotoar jembatan Tujuh Wali-Wali.

Baca Juga :  KPU Boven Digoel Masih Tunggu Putusan KPU RI

Korban yang tercatat sebagai pelajar kelas 3 salah satu SMK di Merauke itu diduga dalam pengaruh minuman keras saat mengendarai sepeda motor dari kota pulang ke rumahnya di Distrik Semangga Minggu (13/8) dini hari sekitar pukul 02.00 WIT. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya