Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Pendapatan Turun 70 Persen, Dikejar-kejar untuk Bayar Cicilan

Para driver gojek saat menunggu adanya order di pangkalan  Gojek Nusantara, jalan Raya Mandala Merauke, Selasa (14/4) ( FOTO: Sulo/Cepos) 

Kondisi Driver Gojek di Tengah Pandemi Wabah Corona di Merauke  

Sejak   Merauke  diumumkan  berada dalam status Kejadian Luar  Biasa  menyusul  ditemukannya 2 Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) yang   positif, Pemkab Merauke  melakukan sejumlah pembatasan. Bagaimana  dengan  Gojek  di tengah pandemi Corona  tersebut? 

Laporan:  Yulius   Sulo_ Merauke. 

Gojek  menjadi  salah satu  usaha jasa yang  merasakan  langsung dampak  dari pembatasan  yang dilakukan  pemerintah dalam rangka memutus mata rantai Covid-19  tersebut. Pasalnya, dengan pembatasan  tersebut,  membuat  banyak  warga yang  memilih tinggal di rumah jika memang  tidak ada kegiatan yang mendesak.  

  “Mungkin  kami yang sangat  terpukul  akibat dampak Corona  ini. Karena pendapatan kami  menurun drastis. Turun sekitar 70 persen. Kalau sebelum wabah Corona, setiap  harinya  order  bisa sampai  30 tapi sekarang   paling   banyak 6 orderan. Biasanya 2  atau 3 bahkan sama sekali  tidak mendapatkan  order  dalam sehari,’’  kata Suyono, salah satu driver gojek    ditemui di Pangkalan Ojek Nusantara, Jalan Raya Mandala   Merauke,  Selasa (14/4). 

  Di pangkalan  ini, sebanyak  30 anggota driver gojek   tergabung  di dalamnya.   Sementara jumlah  pangkalan  gojek di  Merauke  sebanyak  7 titik. Suyono mengaku  bahwa  order paling  banyak adalah mengantar  penumpang. Namun   dengan  libur  sekolah  dan perguruan  tinggi  ditambah  dengan   libur  ASN dan sejumlah perkantoran  sejak pandemiCovid-19 membuat   permintaan  order sepi.  

Baca Juga :  Tidak Bayar Parkir, Seorang Warga Dikeroyok

   Sementara  untuk  Go Food,  meski   permintaannya  sedikit meningkat di tengah  pandemi  Corona  tersebut, namun kesulitan yang  pihaknya alami  ketika ada pesanan tapi  tidak  bisa memenuhi karena  warungnya  tutup. “Kadang  sudah ada pesanan, tapi   saat kita mau  order ternyata  warungnya  tutup,” terangnya. 

  Apalagi lanjut Suyono,  sebagian   resto  yang ada  langsung delivery  atau dari pihak  resto mengantar langsung  ke pemesan  tanpa biaya antar.  Selain  karena banyak  rumah  makan yang tutup, juga  karena banyak juga driver gojek lainnya yang aktif   saat libur tersebut.   

  Hasrullah,  driver gojek lainnya  mengaku  tidak bisa  berdiam di rumah   kendati pemerintah  meminta  untuk tinggal di rumah. “Kami  bukan tidak mau taat peraturan  pemerintah untuk tinggal di    rumah. Tapi persoalannya,  kalau kami     tinggal  di rumah,  siapa yang  kasih makan  istri dan anak kami.  Siapa yang akan  bayar kontrakan rumah dan  bayar  cicilan motor kami. Karena   kami ini  rata-rata masih    kredit motor   untuk  ngojek,” katanya. 

Baca Juga :  Empat Pencuri Spesialis Kambing Diringkus

   Menurut  Hasrullah, meski Presiden Jokowi  telah memberi penundaan untuk membayar  cicilan  tersebut, namun sampai sekarang  intruksi   Presiden  tersebut tidak berlaku di Merauke. ‘’Karena   kita  sudah ditelpon-telpon   untuk segera  bayar cicilan   kredit. Tapi, karena  sepi  dan   pendapatan  turun  drastis  maka sampai sekarang  sebagian   besar dari   teman-teman belum bisa bayar   cicilan,’’ jelasnya. 

   Hal sama   disampaikan Nonik Prasetyo. Janda  dua anak  tersebut,  mengaku  tetap ngojek  setiap  harinya   untuk  bisa memenuhi kebutuhan   kedua buah  hatinya.  ‘’Kami  juga  punya langganan  yang rata-rata   teman dari THM. Tapi,     kebanyakan mereka   masih  ngutang  karena   pesannya  lewat offline,”   terangnya.  

   Para  tukang ngojek  tersebut berharap  pemerintah daerah  juga memberikan perhatian  dengan memberikan  bantuan sembako  seperti yang  diberikan kepada warga  lainnya.”Dengar-dengar   sejak 4 April lalu  ada  bantuan ke driver ngojek, tapi sampai sekarang belum ada. Mudah-mudahan pemerintah   daerah juga memberikan perhatian kepada  kami,” pungkas  Hasrullah  berharap. (*/tri) 

Para driver gojek saat menunggu adanya order di pangkalan  Gojek Nusantara, jalan Raya Mandala Merauke, Selasa (14/4) ( FOTO: Sulo/Cepos) 

Kondisi Driver Gojek di Tengah Pandemi Wabah Corona di Merauke  

Sejak   Merauke  diumumkan  berada dalam status Kejadian Luar  Biasa  menyusul  ditemukannya 2 Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) yang   positif, Pemkab Merauke  melakukan sejumlah pembatasan. Bagaimana  dengan  Gojek  di tengah pandemi Corona  tersebut? 

Laporan:  Yulius   Sulo_ Merauke. 

Gojek  menjadi  salah satu  usaha jasa yang  merasakan  langsung dampak  dari pembatasan  yang dilakukan  pemerintah dalam rangka memutus mata rantai Covid-19  tersebut. Pasalnya, dengan pembatasan  tersebut,  membuat  banyak  warga yang  memilih tinggal di rumah jika memang  tidak ada kegiatan yang mendesak.  

  “Mungkin  kami yang sangat  terpukul  akibat dampak Corona  ini. Karena pendapatan kami  menurun drastis. Turun sekitar 70 persen. Kalau sebelum wabah Corona, setiap  harinya  order  bisa sampai  30 tapi sekarang   paling   banyak 6 orderan. Biasanya 2  atau 3 bahkan sama sekali  tidak mendapatkan  order  dalam sehari,’’  kata Suyono, salah satu driver gojek    ditemui di Pangkalan Ojek Nusantara, Jalan Raya Mandala   Merauke,  Selasa (14/4). 

  Di pangkalan  ini, sebanyak  30 anggota driver gojek   tergabung  di dalamnya.   Sementara jumlah  pangkalan  gojek di  Merauke  sebanyak  7 titik. Suyono mengaku  bahwa  order paling  banyak adalah mengantar  penumpang. Namun   dengan  libur  sekolah  dan perguruan  tinggi  ditambah  dengan   libur  ASN dan sejumlah perkantoran  sejak pandemiCovid-19 membuat   permintaan  order sepi.  

Baca Juga :  Sidang Perdana, Bupati Tidak Hadir

   Sementara  untuk  Go Food,  meski   permintaannya  sedikit meningkat di tengah  pandemi  Corona  tersebut, namun kesulitan yang  pihaknya alami  ketika ada pesanan tapi  tidak  bisa memenuhi karena  warungnya  tutup. “Kadang  sudah ada pesanan, tapi   saat kita mau  order ternyata  warungnya  tutup,” terangnya. 

  Apalagi lanjut Suyono,  sebagian   resto  yang ada  langsung delivery  atau dari pihak  resto mengantar langsung  ke pemesan  tanpa biaya antar.  Selain  karena banyak  rumah  makan yang tutup, juga  karena banyak juga driver gojek lainnya yang aktif   saat libur tersebut.   

  Hasrullah,  driver gojek lainnya  mengaku  tidak bisa  berdiam di rumah   kendati pemerintah  meminta  untuk tinggal di rumah. “Kami  bukan tidak mau taat peraturan  pemerintah untuk tinggal di    rumah. Tapi persoalannya,  kalau kami     tinggal  di rumah,  siapa yang  kasih makan  istri dan anak kami.  Siapa yang akan  bayar kontrakan rumah dan  bayar  cicilan motor kami. Karena   kami ini  rata-rata masih    kredit motor   untuk  ngojek,” katanya. 

Baca Juga :  Tiga Penyelundup Teripang  Ilegal Ditangkap

   Menurut  Hasrullah, meski Presiden Jokowi  telah memberi penundaan untuk membayar  cicilan  tersebut, namun sampai sekarang  intruksi   Presiden  tersebut tidak berlaku di Merauke. ‘’Karena   kita  sudah ditelpon-telpon   untuk segera  bayar cicilan   kredit. Tapi, karena  sepi  dan   pendapatan  turun  drastis  maka sampai sekarang  sebagian   besar dari   teman-teman belum bisa bayar   cicilan,’’ jelasnya. 

   Hal sama   disampaikan Nonik Prasetyo. Janda  dua anak  tersebut,  mengaku  tetap ngojek  setiap  harinya   untuk  bisa memenuhi kebutuhan   kedua buah  hatinya.  ‘’Kami  juga  punya langganan  yang rata-rata   teman dari THM. Tapi,     kebanyakan mereka   masih  ngutang  karena   pesannya  lewat offline,”   terangnya.  

   Para  tukang ngojek  tersebut berharap  pemerintah daerah  juga memberikan perhatian  dengan memberikan  bantuan sembako  seperti yang  diberikan kepada warga  lainnya.”Dengar-dengar   sejak 4 April lalu  ada  bantuan ke driver ngojek, tapi sampai sekarang belum ada. Mudah-mudahan pemerintah   daerah juga memberikan perhatian kepada  kami,” pungkas  Hasrullah  berharap. (*/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya