Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Mantan Kepala Kantor Kas Bank Papua Suator Jadi Tersangka

Diduga  Selewengkan  Dana  Desa  Ratusan Juta  Rupiah  

MERAUKE-Mantan  Kepala Kantor Kas Bank Papua  Distrik Suator  Kabupaten  Asmat  berinisial Y  ditetapkan  sebagai  tersangka oleh   Kepolisian Resor   Asmat.   Tersangka  diduga menyelewengkan   Dana Desa   (DD) ratusan  juta   rupiah   yang bersumber dari APBN   tahun 2017 lalu.  

   Kepala Kejaksaan  Negeri Merauke  I Wayan  Sumertayasa, SH, MH didampingi   Kasi Intel Eko Nuryanto, SH dan  Kasi Datun  Alfisius  Sombo, SH sebagai jaksa  peneliti   berkas perkara  tersebut  tersebut  mengungkapkan bahwa  pihaknya   sudah   beberapa kali   melakukan  penelitian atau  pemeriksaan terhadap  berkas tersangka yang dikirim  oleh penyidik   Tindak Pidana  Korupsi  (Tipikor)  Polres Asmat, namun    dikembalikan    karena  belum memenuhi  kelengkapan  formal dan materil.  

Baca Juga :  Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Semak-semak

  “Sekarang  kita  terima kembali  berkasnya. Tentunya kita   akan  periksa  kembali apakah sudah memenuhi kelengkapan  syarat formal dan material .  Kalau  belum memenuhi, tentunya kita akan kembalikan  lagi. Tapi,  kalau nantinya sudah memenuhi  syarat formal dan materil maka kita akan nyatakan lengkap atau P.21,” katanya.   

   Kajari menjelaskan bahwa   dari   berkas pemeriksaan  tersebut diketahui  tersangka diduga  melakukan  penyelewengan  dana desa  tahun 2017 sekitar Rp 700 juta untuk kepentingan   pribadinya. Saat itu, tidak ada petugas Bank Papua lainnya karena sedang libur. Kemudian  tersangka yang bertugas, kemudian menyelewengkan  dana   ADD  untuk  kampung-kampung yang ada di  Suator  tersebut. 

Baca Juga :  Sularso Dukung Penertiban Aset Daerah oleh KPK 

  “Tersangka   seakan-akan sudah menyalurkan   dana  itu, tapi   ternyata   tidak disalurkan  oleh  tersangka,” tandasnya. 

    Atas perbuatannya   tersebut, tandas   Kajari  I Wayan Sumertayasa, tersangka dijerat Pasal   2 dan Pasal 3  UU Nomor31 tahun  1999 sebagaimana diubah dan diperbaharui  dengan UU Nomor 20   tahun  2001  tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi dengan ancaman   maksimal 20 tahun penjara. (ulo/tri)  

Diduga  Selewengkan  Dana  Desa  Ratusan Juta  Rupiah  

MERAUKE-Mantan  Kepala Kantor Kas Bank Papua  Distrik Suator  Kabupaten  Asmat  berinisial Y  ditetapkan  sebagai  tersangka oleh   Kepolisian Resor   Asmat.   Tersangka  diduga menyelewengkan   Dana Desa   (DD) ratusan  juta   rupiah   yang bersumber dari APBN   tahun 2017 lalu.  

   Kepala Kejaksaan  Negeri Merauke  I Wayan  Sumertayasa, SH, MH didampingi   Kasi Intel Eko Nuryanto, SH dan  Kasi Datun  Alfisius  Sombo, SH sebagai jaksa  peneliti   berkas perkara  tersebut  tersebut  mengungkapkan bahwa  pihaknya   sudah   beberapa kali   melakukan  penelitian atau  pemeriksaan terhadap  berkas tersangka yang dikirim  oleh penyidik   Tindak Pidana  Korupsi  (Tipikor)  Polres Asmat, namun    dikembalikan    karena  belum memenuhi  kelengkapan  formal dan materil.  

Baca Juga :  Peringati 1 Abad PSHT, Pengurus Pusat Latih Wasit dan Juri 

  “Sekarang  kita  terima kembali  berkasnya. Tentunya kita   akan  periksa  kembali apakah sudah memenuhi kelengkapan  syarat formal dan material .  Kalau  belum memenuhi, tentunya kita akan kembalikan  lagi. Tapi,  kalau nantinya sudah memenuhi  syarat formal dan materil maka kita akan nyatakan lengkap atau P.21,” katanya.   

   Kajari menjelaskan bahwa   dari   berkas pemeriksaan  tersebut diketahui  tersangka diduga  melakukan  penyelewengan  dana desa  tahun 2017 sekitar Rp 700 juta untuk kepentingan   pribadinya. Saat itu, tidak ada petugas Bank Papua lainnya karena sedang libur. Kemudian  tersangka yang bertugas, kemudian menyelewengkan  dana   ADD  untuk  kampung-kampung yang ada di  Suator  tersebut. 

Baca Juga :  Setiap Warga Negara Harus Miliki Jiwa Patriotisme   

  “Tersangka   seakan-akan sudah menyalurkan   dana  itu, tapi   ternyata   tidak disalurkan  oleh  tersangka,” tandasnya. 

    Atas perbuatannya   tersebut, tandas   Kajari  I Wayan Sumertayasa, tersangka dijerat Pasal   2 dan Pasal 3  UU Nomor31 tahun  1999 sebagaimana diubah dan diperbaharui  dengan UU Nomor 20   tahun  2001  tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi dengan ancaman   maksimal 20 tahun penjara. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya