Wednesday, April 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Pemuda Marind Harus Mampu Tingkatkan Kapasitas Diri

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, meminta kepada pemuda Marind yang merupakan anak negeri Kabupaten Merauke untuk terus meningkatkan kapasitas mereka, baik  melalui jenjang pendidikan maupun berbagai pelatihan dalam rangka menyongsong pemekaran Provinsi Papua Selatan.

Permintaan ini disampaikan Bupati Romanus saat membuka Kongres II Pemuda Marind Kabupaten Merauke, di  Gedung II GOR Hiad Say Merauke, Jumat (13/5).

    Bupati menjelaskan, ketika dihubungi panitia kongres untuk membuka kegiatan tersebut, dirinya mempunyai kesan pribadi dan selaku  pemimpin bahwa anak-anak negeri Marind ini mulai tumbuh.

‘’Itu kesan pertama. Mereka lihat bahwa negeri  tidak tinggal statis. Tapi terus bertumbuh. Mereka harus mampu mengorganisasi diri, dapat berkomunikasi dengan semua pihak  yang ada, TNI, Polri, swasta, pemerintah daerah dan siapa saja,’’ katanya.

Baca Juga :  Sambut Wapres, Tunjukkan Masyarakat yang Penuh Keramahan dan Kedamaian

Nilai lainnya, lanjut dia, bahwa anak-anak Marind  ini masih menjunjung tradisi masyarakat di tanah Marind.  Kalau diamati secara spesifik, kata bupati Romanus,  tradisi  orang Marind adalah shoft. Bijak menanggapi apapun yang terjadi. Sehingga dengan munculnya  misalnya penolakan otonomi daerah baru atau provinsi, ternyata setelah diberi penjelasan mereka menerima.

‘’Saya katakan bahwa daerah  ini tumbuh, dan kita bersyukur kepada pemerintah. Karena DOB merupakan salah satu pendekatan dari pemerintah untuk cepat pertumbuhan. Karena Papua dalam konteks dunia harus tumbuh, tidak boleh tinggal diam, “bebernya.

Catatan dari TNI dan Polri, kata Bupati Romanus bahwa orang Marind  adalah orang yang shoft. ‘’Tapi mungkin ada segelintir orang yang membuat  tidak aman, setelah saya berkoomunikasi dengan pak Kapolres paling karena miras. Tapi kegiatan yang sampai anarkis atau  melawan negara sampai hari ini  untuk Marind, saya masih pada titik merah putih,’’ pungkasnya.

Baca Juga :  Kejaksaan Tunggu Hasil Audit BPKP     

Ketua Panitia Kongres Martinus O Mahuze, menjelaskan Kongres ini salah satunya  untuk memilih badan pengurus baru, karena Pemuda Marind selama ini berjalan tanpa dilengkapi dengan perangkat-perangkatnya. Termasuk anggaran dasar rumah tangga, standar operas prosedurnya, termasuk program kerjanya. ‘’Itu yang kita siapkan semua, yang sebelumnya kita lalui dengan mempersiapkan pra kongres,’’jelasnya. (ulo/tho)    

MERAUKE- Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, meminta kepada pemuda Marind yang merupakan anak negeri Kabupaten Merauke untuk terus meningkatkan kapasitas mereka, baik  melalui jenjang pendidikan maupun berbagai pelatihan dalam rangka menyongsong pemekaran Provinsi Papua Selatan.

Permintaan ini disampaikan Bupati Romanus saat membuka Kongres II Pemuda Marind Kabupaten Merauke, di  Gedung II GOR Hiad Say Merauke, Jumat (13/5).

    Bupati menjelaskan, ketika dihubungi panitia kongres untuk membuka kegiatan tersebut, dirinya mempunyai kesan pribadi dan selaku  pemimpin bahwa anak-anak negeri Marind ini mulai tumbuh.

‘’Itu kesan pertama. Mereka lihat bahwa negeri  tidak tinggal statis. Tapi terus bertumbuh. Mereka harus mampu mengorganisasi diri, dapat berkomunikasi dengan semua pihak  yang ada, TNI, Polri, swasta, pemerintah daerah dan siapa saja,’’ katanya.

Baca Juga :  Dua Pemerkosa Seorang Gadis Diringkus

Nilai lainnya, lanjut dia, bahwa anak-anak Marind  ini masih menjunjung tradisi masyarakat di tanah Marind.  Kalau diamati secara spesifik, kata bupati Romanus,  tradisi  orang Marind adalah shoft. Bijak menanggapi apapun yang terjadi. Sehingga dengan munculnya  misalnya penolakan otonomi daerah baru atau provinsi, ternyata setelah diberi penjelasan mereka menerima.

‘’Saya katakan bahwa daerah  ini tumbuh, dan kita bersyukur kepada pemerintah. Karena DOB merupakan salah satu pendekatan dari pemerintah untuk cepat pertumbuhan. Karena Papua dalam konteks dunia harus tumbuh, tidak boleh tinggal diam, “bebernya.

Catatan dari TNI dan Polri, kata Bupati Romanus bahwa orang Marind  adalah orang yang shoft. ‘’Tapi mungkin ada segelintir orang yang membuat  tidak aman, setelah saya berkoomunikasi dengan pak Kapolres paling karena miras. Tapi kegiatan yang sampai anarkis atau  melawan negara sampai hari ini  untuk Marind, saya masih pada titik merah putih,’’ pungkasnya.

Baca Juga :  BPBD Butuh Dukungan Sarana Prasarana   

Ketua Panitia Kongres Martinus O Mahuze, menjelaskan Kongres ini salah satunya  untuk memilih badan pengurus baru, karena Pemuda Marind selama ini berjalan tanpa dilengkapi dengan perangkat-perangkatnya. Termasuk anggaran dasar rumah tangga, standar operas prosedurnya, termasuk program kerjanya. ‘’Itu yang kita siapkan semua, yang sebelumnya kita lalui dengan mempersiapkan pra kongres,’’jelasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya