Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Hendak Diperkosa, Suster RSUD Merauke Alami Kekerasan 

MERAUKE-Seorang Nakes RSUD Merauke mengalami kekerasan fisik,  dari seorang pelaku   yang identitasnya belum diketahui. Dua jari korban, yakni ibu jari dan jari manis  pada tangan kanan mengalami luka parang  saat berusaha merebut parang dari pelaku.

   Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze, saat dihubungi media ini membenarkan kejadian yang dialami oleh salah satu  suster saat bertugas di malam hari ini. Yenny  menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi  pada Sabtu (11/12) pagi saat turun  hujan. “Kejadiannya pagi, saat hujan turun. Ada dugaan korban mau diperkosa,” katanya.

Korban kata Yenny  Mahuze saat itu dicekik oleh pelaku  yang membawa parang. Kemudian korban  melawan dan  berusaha merebut parang yang dipegang oleh pelaku. “Saat berusaha   merebut  parang itu sehingga jari  korban terluka,” kata  Yenny Mahuze.

   Kekerasan yang dialami  oleh seorang Nakes ini membuat sesama Nakes RSUD Merauke melakukan aksi keprihatinan dengan membawa sebuah spanduk yang ditulis tangan dengan  tagar Save  Nakes. Para  Nakes  tersebut meminta manajemen untuk memperhatikan keamanan para Nakes maupun pasien yang ada di dalam rumah sakit.  Menanggapi  hal ini,  Yenny menjelaskan bahwa   untuk kasus  tersebut telah dilaporkan dan ditangani oleh kepolisian.   

Baca Juga :  Pemprov Didesak Segera Bayarkan Insentif Nakes RSUD Abepura

   “Sementara sudah  ditangani oleh kepolisian untuk mengungkap  pelakunya,” terangnya. Terhadap petugas keamanan atau security RSUD  Merauke, Yenny mengaku sudah memberikan peringatan keras kepada security  untuk ada perubahan dalam pengamanan. Jika tidak maka dirinya tidak segan-segan untuk memberhentikan security dinilai tidak  becus melakukan pengamanan.

   Kapolres  Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat  Reskrim  AKP Najamuddin, MH membenarkan peristiwa yang dialami salah satu suster RSUD Merauke. “Sementara dalam  penyelidikan,” terangnya.

  Kasat menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima dari korban, kasus tersebut berawal saat   korban sedang bertugas di ruangan penyakit dalam di RSUD sekitar pukul 04.20 WIT, datang pelaku  yang  tidak kenal korban masuk ke dalam ruangan. Korban  menegur pelaku membuat pelaku  keluar dari ruangan tersebut. Namun pelaku kembali lagi ke ruangan tersebut dengan membawa sebilah parang dan menghampiri korban dan mengancam serta mengarahkan parang tersebut ke arah leher korban.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Baca Kitab Suci, OMK 8 Paroki Ikuti PKTD

   Korban kemudian  melawan sehingga terjadi saling berebut parang dengan pelaku, sehingga pelaku melarikan diri . Selanjutnya korban  pergi berobat untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD Kab Merauke. Pihaknya, kata  Kasat Reskrim telah melakukan olah TKP  atas kejadian tersebut. “Mudah-mudahan pelakunya bisa segera kita ungkap,” harapnya. (ulo/tri)     

MERAUKE-Seorang Nakes RSUD Merauke mengalami kekerasan fisik,  dari seorang pelaku   yang identitasnya belum diketahui. Dua jari korban, yakni ibu jari dan jari manis  pada tangan kanan mengalami luka parang  saat berusaha merebut parang dari pelaku.

   Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze, saat dihubungi media ini membenarkan kejadian yang dialami oleh salah satu  suster saat bertugas di malam hari ini. Yenny  menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi  pada Sabtu (11/12) pagi saat turun  hujan. “Kejadiannya pagi, saat hujan turun. Ada dugaan korban mau diperkosa,” katanya.

Korban kata Yenny  Mahuze saat itu dicekik oleh pelaku  yang membawa parang. Kemudian korban  melawan dan  berusaha merebut parang yang dipegang oleh pelaku. “Saat berusaha   merebut  parang itu sehingga jari  korban terluka,” kata  Yenny Mahuze.

   Kekerasan yang dialami  oleh seorang Nakes ini membuat sesama Nakes RSUD Merauke melakukan aksi keprihatinan dengan membawa sebuah spanduk yang ditulis tangan dengan  tagar Save  Nakes. Para  Nakes  tersebut meminta manajemen untuk memperhatikan keamanan para Nakes maupun pasien yang ada di dalam rumah sakit.  Menanggapi  hal ini,  Yenny menjelaskan bahwa   untuk kasus  tersebut telah dilaporkan dan ditangani oleh kepolisian.   

Baca Juga :  Atasi Masalah Kesehatan, Pemkab Sarmi Siap Jalin Kerjasama dengan RSUD Abepura

   “Sementara sudah  ditangani oleh kepolisian untuk mengungkap  pelakunya,” terangnya. Terhadap petugas keamanan atau security RSUD  Merauke, Yenny mengaku sudah memberikan peringatan keras kepada security  untuk ada perubahan dalam pengamanan. Jika tidak maka dirinya tidak segan-segan untuk memberhentikan security dinilai tidak  becus melakukan pengamanan.

   Kapolres  Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat  Reskrim  AKP Najamuddin, MH membenarkan peristiwa yang dialami salah satu suster RSUD Merauke. “Sementara dalam  penyelidikan,” terangnya.

  Kasat menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima dari korban, kasus tersebut berawal saat   korban sedang bertugas di ruangan penyakit dalam di RSUD sekitar pukul 04.20 WIT, datang pelaku  yang  tidak kenal korban masuk ke dalam ruangan. Korban  menegur pelaku membuat pelaku  keluar dari ruangan tersebut. Namun pelaku kembali lagi ke ruangan tersebut dengan membawa sebilah parang dan menghampiri korban dan mengancam serta mengarahkan parang tersebut ke arah leher korban.

Baca Juga :  Kru Diancam, KSOP Belum Izinkan Kapal ke Pedalaman 

   Korban kemudian  melawan sehingga terjadi saling berebut parang dengan pelaku, sehingga pelaku melarikan diri . Selanjutnya korban  pergi berobat untuk mendapatkan perawatan medis di RSUD Kab Merauke. Pihaknya, kata  Kasat Reskrim telah melakukan olah TKP  atas kejadian tersebut. “Mudah-mudahan pelakunya bisa segera kita ungkap,” harapnya. (ulo/tri)     

Berita Terbaru

Artikel Lainnya