Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Jaga Tapal Batas Negara dan Jangan Sakiti Hati Rakyat!

Petugas dari Kantor  Kesehatan Pelabuhan  Merauke saat melakukan screening   terhadap seluruh prajurit Satgas  Pamtas RI-PNG yang baru tiba  dengan KRI di Dermaga Pelabihan Merauke, Jumat (12/6)  ( FOTO: Sulo/Cepos )

Pesan Bupati Merauke saat  Menerima  900 Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG  

MERAUKE- Setelah   melakukan  perjalanan yang cukup melelahkan dengan menggunakan   KRI  Banda Aceh, 900  prajurit  dari Yonif 514/Caraka Yudha dan Yonif 125/Simbisa   tiba di  Merauke,   Jumat (12/6).

   Kedua  Batalyon   dari Kodam I Bukit Barisan   tersebut akan bertugas  sebagai Satuan  Tugas Pengamanan Perbatasan  RI-PNG selama  kurang  lebih  9 bulan menggantikan  satuan  tugas sebelumnya yang  telah purna  tugas. 

   Setelah   turun  dari  KRI, satu persatu prajurit   tersebut menjalani screening    terkait   dengan Covid-19.  Dandim 1707/Merauke   Letkol  Inf. Eka  Ganta  Chandra, SIP memastikan  jika  900  prajurit yang  tiba  di Merauke  tersebut dalam keadaan sehat. Sebab, sebelum   berangkat, mereka menjalani    swab  terlebih  dahulu. 

    Sementara dalam perjalanan, saat   kapal tersebut   singgah melakukan pengisian   bahan bakar,  tak  satupun  prajurit yang diperbolehkan   turun  ke darat.  “Jadi  kita pastikan bahwa seluruh  prajurit  yang datang ini sehat, karena  mereka   telah melalui  protokol kesehatan yang ketat  untuk sampai di Merauke,’’  tandas Dandim. 

Baca Juga :  Cegah Penyebaran AI, Semua Ternak Unggas Divaksin

  Bupati  Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si mewakili  Pangdam XVII/Cenderawasih   saat  upacara penerimaan  kedua Batalyon yang  bertugas  sebagai Satuan Tugas Pengamanan  Perbatasan RI-PNG mengingatkan seluruh prajurit    untuk  tetap memegang teguh sumpah  prajurit  dan  mempedomani   8  wajib  TNI selama  melaksanakan   tugas negara   tersebut  di Merauke dan  Boven Digoel.  

  Selain   itu,  Bupati Frederikus  Gebze juga   mengingatkan  untuk tidak  sekali-kali menyakiti   hati  rakyat  selama  bertugas, namun  bagaimana   merangkul   masyarakat yang ada sebagai  kekuatan   dalam   menjaga  keamanan   di   tapal batas negara Kesatuan  Republik   Indonesia    paling  timur  tersebut. 

  “Hormati, hargai  dan saling  koordinasi dan  komunikasi  terhadap warga setempat. Tokoh agama, tokoh   masyarakat, tokoh pemuda dan kelompok-kelompk yang dianggap panutan    dimana saudara  bertugas,’’ tandasnya. 

   Tak hanya  itu,  orang nomor satu di  Merauke  ini juga mengajak  seluruh   prajurit  yang baru datang  tersebut untuk tetap menjaga  kelestarian  konservasi sumber daya alam yang ada di bumi Cenderawasih  Papua.   Karena   penugasan ini   saat di tengah pandemic Corona,   bupati  Frederikus  Gebze  juga meminta  seluruh  prajurit   tersebut  untuk ikut membantu pemerintah  daerah dalam  memutus mata rantai   penyebaran Covid-19   di Merauke dan Boven  Digoel.   

Baca Juga :  Tim Pilih Lima Logo PPS Terbaik

    Sementara  kepada  dua satuan  tugas yang   akan kembali ke kesatuannya masing-masing setelah melaksanakan   tugas selama kurang lebih  1 tahun, Bupati    Frederikus   Gebze  menyampaikan   terima  kasih  atas segala pengabdian  mereka dalam  melaksanakan tugas negara    tersebut.    Satgas  Yonif 514/CY  dengan jumlah  450 prajurit  akan menempati   pos-pos sepanjang  garis perbatasan RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel. Sementara   untuk Satgas Yonif 125/Simbisa dengan  jumlah 450  prajurit   akan menempati   pos-pos penjagaan  di garis  perbatasan negara RI dan PNG sepanjang  Kabupaten  Merauke. (ulo/tri)  

Petugas dari Kantor  Kesehatan Pelabuhan  Merauke saat melakukan screening   terhadap seluruh prajurit Satgas  Pamtas RI-PNG yang baru tiba  dengan KRI di Dermaga Pelabihan Merauke, Jumat (12/6)  ( FOTO: Sulo/Cepos )

Pesan Bupati Merauke saat  Menerima  900 Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG  

MERAUKE- Setelah   melakukan  perjalanan yang cukup melelahkan dengan menggunakan   KRI  Banda Aceh, 900  prajurit  dari Yonif 514/Caraka Yudha dan Yonif 125/Simbisa   tiba di  Merauke,   Jumat (12/6).

   Kedua  Batalyon   dari Kodam I Bukit Barisan   tersebut akan bertugas  sebagai Satuan  Tugas Pengamanan Perbatasan  RI-PNG selama  kurang  lebih  9 bulan menggantikan  satuan  tugas sebelumnya yang  telah purna  tugas. 

   Setelah   turun  dari  KRI, satu persatu prajurit   tersebut menjalani screening    terkait   dengan Covid-19.  Dandim 1707/Merauke   Letkol  Inf. Eka  Ganta  Chandra, SIP memastikan  jika  900  prajurit yang  tiba  di Merauke  tersebut dalam keadaan sehat. Sebab, sebelum   berangkat, mereka menjalani    swab  terlebih  dahulu. 

    Sementara dalam perjalanan, saat   kapal tersebut   singgah melakukan pengisian   bahan bakar,  tak  satupun  prajurit yang diperbolehkan   turun  ke darat.  “Jadi  kita pastikan bahwa seluruh  prajurit  yang datang ini sehat, karena  mereka   telah melalui  protokol kesehatan yang ketat  untuk sampai di Merauke,’’  tandas Dandim. 

Baca Juga :  Tingkatkan Mutu Pendidikan Lanny Jaya, SMP Beam Diresmikan

  Bupati  Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si mewakili  Pangdam XVII/Cenderawasih   saat  upacara penerimaan  kedua Batalyon yang  bertugas  sebagai Satuan Tugas Pengamanan  Perbatasan RI-PNG mengingatkan seluruh prajurit    untuk  tetap memegang teguh sumpah  prajurit  dan  mempedomani   8  wajib  TNI selama  melaksanakan   tugas negara   tersebut  di Merauke dan  Boven Digoel.  

  Selain   itu,  Bupati Frederikus  Gebze juga   mengingatkan  untuk tidak  sekali-kali menyakiti   hati  rakyat  selama  bertugas, namun  bagaimana   merangkul   masyarakat yang ada sebagai  kekuatan   dalam   menjaga  keamanan   di   tapal batas negara Kesatuan  Republik   Indonesia    paling  timur  tersebut. 

  “Hormati, hargai  dan saling  koordinasi dan  komunikasi  terhadap warga setempat. Tokoh agama, tokoh   masyarakat, tokoh pemuda dan kelompok-kelompk yang dianggap panutan    dimana saudara  bertugas,’’ tandasnya. 

   Tak hanya  itu,  orang nomor satu di  Merauke  ini juga mengajak  seluruh   prajurit  yang baru datang  tersebut untuk tetap menjaga  kelestarian  konservasi sumber daya alam yang ada di bumi Cenderawasih  Papua.   Karena   penugasan ini   saat di tengah pandemic Corona,   bupati  Frederikus  Gebze  juga meminta  seluruh  prajurit   tersebut  untuk ikut membantu pemerintah  daerah dalam  memutus mata rantai   penyebaran Covid-19   di Merauke dan Boven  Digoel.   

Baca Juga :  Rumah Disatroni Maling, Uang Rp 12 Juta dan HP Raib

    Sementara  kepada  dua satuan  tugas yang   akan kembali ke kesatuannya masing-masing setelah melaksanakan   tugas selama kurang lebih  1 tahun, Bupati    Frederikus   Gebze  menyampaikan   terima  kasih  atas segala pengabdian  mereka dalam  melaksanakan tugas negara    tersebut.    Satgas  Yonif 514/CY  dengan jumlah  450 prajurit  akan menempati   pos-pos sepanjang  garis perbatasan RI-PNG di Kabupaten Boven Digoel. Sementara   untuk Satgas Yonif 125/Simbisa dengan  jumlah 450  prajurit   akan menempati   pos-pos penjagaan  di garis  perbatasan negara RI dan PNG sepanjang  Kabupaten  Merauke. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya