MERAUKE – Sebanyak 2.314 ton beras bantuan pangan tahap II dari pemerintah untuk 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan yakni Merauke, Mappi, Asmat, Boven Digoel ditambah Kabupaten Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan disalurkan.
Penyaluran beras bantuan pangan pemerintah tersebut dilakukan Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada penerima manfaat, di Gudang Bulog Merauke, Senin (11/9).
Kepala Bulog Merauke mengungkapkan bahwa 2.314 ton tersebut untuk bantuan pangan 3 bulan mulai September, Oktober dan November2023. Tiap bulannya, bantuan pangan yang diberikan pemerintah untuk 5 kabupaten tersebut menyasar 77.135 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah beras yang disalurkan setiap bulannya sebanyak 771.35 ton terdiri dari Kabupaten Asmat untuk 10.619 KPM dengan jumlah beras disalurkan 106,190 ton, Kabupaten Boven Digoel untuk 8.966 KPM dengan jumlah beras disalurkan 69,66 ton, Kabupaten Merauke untuk 19.555 KPM dengan jumlah beras disalurkan 195,550 ton dan Kabupaten Yahukimo untuk 27.048 KPM dengan beras disalurkan 270,48 ton.
Wakil Bupati Merauke Riduwan, S.Sos, M.Pd menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat yang masih menyalurkan bantuan beras bagi masyarakat kurang mampu untuk tahap kedua dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 77.135 keluarga.
Bantuan beras yang diberikan pemerintah kepada masyarakat ini selain untuk membantu masyarakat yang kurang mampu juga untuk menjaga inflasi di masyarakat. Karena seharusnya, bantuan beras ini akan disalurkan mulai Oktober 2023 namun karena perintah dari Presiden Republik Indonesia untuk mempercepat penyaluran bantuan ini sehingga mulai disalurkan di bulan September 2023.
Lanjut Wabup Riduwan, bahwa di Papua khususnya Papua Selatan banyak tersedia bahan makanan lokal seperti sagu dan umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu memaksakan untuk tergantung pada beras.
Hanya saja, diakuinya bahwa untuk makanan lokal untuk Merauke seperti Sagu, harganya sekarang ini jauh lebih mahal dari beras. Dimana 1 kg Sagu di pasar, rata-rata Rp 30.000. Sementara untuk beras berkisar Rp 13.000-15.000 perkilo.
‘’Ini yang harus kita lakukan yakni gerakan menanam sagu kembali. Jangan sampai ,makanan pokok kita hilang,’’ jelasnya. (ulo)