Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Mantap Calonkan Diri dalam Konstestan Pilkada Gubernur Papua Selatan

MERAUKE – Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo telah memantapkan diri untuk maju mencalonkan diri sebagai salah satu konstentan calon gubernur Papua Selatan dalam Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 mendatang.  Hal itu ditandai dengan  mengajukan pengunduran diri ke Menteri Dalam Negeri sebahai Penjabat Gubernur Papua Selatan tertanggal 1 Juli 2024.

    Ditemui di ruang kerjanya, Mantan Rektor Uncen Jayapura ini menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk maju dalam pemilihan inikarena melihat ada potensi dan peluang yang dapat dikembangkan lebih dari apa yang ada sekarang untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.

‘’Saya memutuskan untuk maju dalam pemilihan ini karena kita melihat ada potensi dan peluang yang bisa kita kembangkan lebih dari apa yang ada sekarang untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat. Tapi, dengan kewenangan yang ada sekarang itu masih sangat terbatas, sehingga kita membutuhkan kewenangan yang defenitif untuk mengembangkan potensi-potensi tadi itu. Oleh  karena itu, saya memutuskan untuk ikut dalam proses konstestasi Pilkada. Karena untuk mendapatkan kewenangan defenitif harus melalui proses itu. Saya pikir prinsipnya seperti itu bahwa ada peluang dan ada potensi untuk mensejahterakan masyarakat,’’ kata Apolo Safanpo, Rabu (10/07/2024).

  Dikatakan, peluang dan potensi itu berupa sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang dimiliki Papua Selatan  saat ini yang sudah dikembangkan  oleh para pejabat terdahulu dan memang masih bisa dioptimalkan dan maksimalkan menjadi lebih baik dari apa yang  sudah diperoleh  saat ini.

Baca Juga :  Tiga Dokter Asal Singapura Segera Merapat ke Kediaman Gubernur

  Apolo  menjelaskan  bahwa tujuan ikut proses ini adalah ingin mengembangkan potensi yang ada untuk mensejahterakan rakyat.

‘’Tujuan seperti itu. Tidak harus kita lakukan dalam kapasitas kepala daerah saja tapi bisa dimana saja  bisa meberikan kontribusi, sumbangan kepada masyarakat dalam bentuk karya-karya pelayanan di semua bidang. Apakah di bidang pendidikan, kesehatan , pertanian,  perikanan, dibidang budaya dan lain-lain. Kalau misalnya mereka ini  tidak terpilih dalam pilkadapun  mereka bisa tetap melayani masyarakat dan berkonstribusi dalam bidang yang lain. Jadi tidak ada masalah. Ini hanya soal  mekanisme atau prosedur untuk mendapatkan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang pemerintahan,’’ katanya.

Dikatakan,  jika  nanti tidak memperoleh kesempatan dalam bidang pemerintahan, toh masih ada  kesempatan dalam bidang-bidang lainnya.  Karena pelayanan kepada masyarakat bukan hanya dilakukan pemerintah tapi  oleh swasta, dunia usaha, industri.  Semua komponen masyarakat termasuk LSM melayani  masyarakat.

‘’Karena  ada kapasitas pada orang tersebut. Jadi tidak ada masalah. Nanti terpilih atau tidak terpilih, mereka terus berkarya melayani di bidang  lain,’’ jelasnya.   

Ditanya apakah dirinya memang sudah bulat  untuk bertarung dalam Pilkada serentak 2024, Apolo  Safanpo tak ingin mau menggunakan kata bertarung tersebut, tapi ikut pemilihan.

Baca Juga :  Ganjaris Papua dan Hanura Papua Siap Menangkan Ganjar Pranowo di Papua

‘’Bukan bertarung tapi ikut pemilihan. Kalau bertarung itu seorang-olah lebih ekstrim. Tapi kalau ikut pemilihan, kita menyampaikan visi misa dan program. Nanti masyarakat yang  memilih dan memberi amanah dan kepercayaan. Jadi kalau kita memenangkan konstentan, bukan karena pertarungan tapi mendapatkan amanat dari masyarakat. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga  amanat itulah yang menjadi tanggung  jawabnya. Jadi bukan menang dalam pertarungan sehingga bisa melakukan apa saja, tapi lebih pada amanat yang diberikan itulah yang dilaksanakan,’’ terangnya.

Apolo Safanpo sendiri telah mendaftarkan diri ke 11 Partai Politik  yang ada di Papua Selatan. Dimana  10 partai diantaranya mendapatkan kursi di DPR Provinsi Papua Selatan. Namun demikian, diakui Apolo Safanpo, sampai saat ini belum  ada  bakal calon yang mendapatkan B1.KWK.

Semuanya masih berproses di DPP di Jakarta. Dan untuk  maju sebagai calon tersebut, lanjut dia, ada 3 cara. Cara pertama lewat  perseorangan atau independent  yang prosesnya sudah selesai. Kemudian kedua , dengan usungan partai politik  atau gabungan partai politik minimal  20 persen kursi di dewan  dan  25 persen kursi partai dan gabungan partai  yang memperoleh suara sah pada pemilu  legeslatif.  (ulo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE – Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo telah memantapkan diri untuk maju mencalonkan diri sebagai salah satu konstentan calon gubernur Papua Selatan dalam Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 mendatang.  Hal itu ditandai dengan  mengajukan pengunduran diri ke Menteri Dalam Negeri sebahai Penjabat Gubernur Papua Selatan tertanggal 1 Juli 2024.

    Ditemui di ruang kerjanya, Mantan Rektor Uncen Jayapura ini menjelaskan bahwa dirinya memutuskan untuk maju dalam pemilihan inikarena melihat ada potensi dan peluang yang dapat dikembangkan lebih dari apa yang ada sekarang untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.

‘’Saya memutuskan untuk maju dalam pemilihan ini karena kita melihat ada potensi dan peluang yang bisa kita kembangkan lebih dari apa yang ada sekarang untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat. Tapi, dengan kewenangan yang ada sekarang itu masih sangat terbatas, sehingga kita membutuhkan kewenangan yang defenitif untuk mengembangkan potensi-potensi tadi itu. Oleh  karena itu, saya memutuskan untuk ikut dalam proses konstestasi Pilkada. Karena untuk mendapatkan kewenangan defenitif harus melalui proses itu. Saya pikir prinsipnya seperti itu bahwa ada peluang dan ada potensi untuk mensejahterakan masyarakat,’’ kata Apolo Safanpo, Rabu (10/07/2024).

  Dikatakan, peluang dan potensi itu berupa sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang dimiliki Papua Selatan  saat ini yang sudah dikembangkan  oleh para pejabat terdahulu dan memang masih bisa dioptimalkan dan maksimalkan menjadi lebih baik dari apa yang  sudah diperoleh  saat ini.

Baca Juga :  Sinkronkan Program Pemberantasan Stunting

  Apolo  menjelaskan  bahwa tujuan ikut proses ini adalah ingin mengembangkan potensi yang ada untuk mensejahterakan rakyat.

‘’Tujuan seperti itu. Tidak harus kita lakukan dalam kapasitas kepala daerah saja tapi bisa dimana saja  bisa meberikan kontribusi, sumbangan kepada masyarakat dalam bentuk karya-karya pelayanan di semua bidang. Apakah di bidang pendidikan, kesehatan , pertanian,  perikanan, dibidang budaya dan lain-lain. Kalau misalnya mereka ini  tidak terpilih dalam pilkadapun  mereka bisa tetap melayani masyarakat dan berkonstribusi dalam bidang yang lain. Jadi tidak ada masalah. Ini hanya soal  mekanisme atau prosedur untuk mendapatkan kewenangan untuk melayani masyarakat dalam bidang pemerintahan,’’ katanya.

Dikatakan,  jika  nanti tidak memperoleh kesempatan dalam bidang pemerintahan, toh masih ada  kesempatan dalam bidang-bidang lainnya.  Karena pelayanan kepada masyarakat bukan hanya dilakukan pemerintah tapi  oleh swasta, dunia usaha, industri.  Semua komponen masyarakat termasuk LSM melayani  masyarakat.

‘’Karena  ada kapasitas pada orang tersebut. Jadi tidak ada masalah. Nanti terpilih atau tidak terpilih, mereka terus berkarya melayani di bidang  lain,’’ jelasnya.   

Ditanya apakah dirinya memang sudah bulat  untuk bertarung dalam Pilkada serentak 2024, Apolo  Safanpo tak ingin mau menggunakan kata bertarung tersebut, tapi ikut pemilihan.

Baca Juga :  ASN Pemprov Diarahkan Melayat, Pegawai Pemkot 70% Berkantor

‘’Bukan bertarung tapi ikut pemilihan. Kalau bertarung itu seorang-olah lebih ekstrim. Tapi kalau ikut pemilihan, kita menyampaikan visi misa dan program. Nanti masyarakat yang  memilih dan memberi amanah dan kepercayaan. Jadi kalau kita memenangkan konstentan, bukan karena pertarungan tapi mendapatkan amanat dari masyarakat. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga  amanat itulah yang menjadi tanggung  jawabnya. Jadi bukan menang dalam pertarungan sehingga bisa melakukan apa saja, tapi lebih pada amanat yang diberikan itulah yang dilaksanakan,’’ terangnya.

Apolo Safanpo sendiri telah mendaftarkan diri ke 11 Partai Politik  yang ada di Papua Selatan. Dimana  10 partai diantaranya mendapatkan kursi di DPR Provinsi Papua Selatan. Namun demikian, diakui Apolo Safanpo, sampai saat ini belum  ada  bakal calon yang mendapatkan B1.KWK.

Semuanya masih berproses di DPP di Jakarta. Dan untuk  maju sebagai calon tersebut, lanjut dia, ada 3 cara. Cara pertama lewat  perseorangan atau independent  yang prosesnya sudah selesai. Kemudian kedua , dengan usungan partai politik  atau gabungan partai politik minimal  20 persen kursi di dewan  dan  25 persen kursi partai dan gabungan partai  yang memperoleh suara sah pada pemilu  legeslatif.  (ulo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya